Moci

8 2 0
                                    

Happy reading;)

Pagi hari ini disibuk kan dengan bunda naya yang berteriak teriak dikarenakan si moci yang membawa ular ke dalam rumah.

" AYAAH... SI MOCI BAWA ULAR NANTI KITA DIGIGIT." Teriak Naya histeris.

"ASTAGHFIRULLAH , KENAPA MOCI BISA BAWA ULAR SIH." Heran ayah.

Dengan sedikit keberanian , ayah Ana yang tak lain bagaskara mendekat ke kucing yang masih menggigit ular .

"Pusss sini yaa sama om."Ucap bagaskara mendekati moci, lalu dia pun menarik ular tersebut, tetapi loh kok keras sih pikir bagaskara.

"Aduuh ini cuma ular mainan bun ,ngapain pake teriak segala." Ujar ayah frustasi.

Naya bergidik ngeri." Coba sini bunda liat."

"Hehehe iyaa yaa." Saut bunda cengengesan.

Ana yang baru turun dari kamar heran mengapa ayah dan bunda nya di dekat moci.

" Pagi bun, yah, kalian ngapain disitu?" Tanya Ana heran.

" Kucing kamu tuh, segala nge prank bunda pakai ular, kan bunda jadi takut." Naya duduk di meja makan karena lelah dan meneguk segelas air putih hingga tandas.

" Hahaha jadi bunda teriak teriak gara gara itu?" Tanya Ana cekikikan.

" Jangan ketawa kamu." Saut Bunda sewot.

Bagaskara juga terkekeh kecil melihat tingakah istri nya." Sudah sudah ayo sarapan ntar kamu telat."

"Ana nanti aja sarapan di sekolah ayah, Zidan udah nungguin di luar." Ana meleset pergi menuju kekasih nya yang sudah menunggu.

Ana berlari dengan menenteng bekal yang di berikan bunda naya tadi.

" Ayoo bocil ntar telat."ujar Zidan melihat kekasih nya yang malah cengo di halaman rumah.

" e-ehh hehehe abis nya idaan ganteng banget sih." Cengir Ana.

Zidan memutar bola mata nya malas, dan menyuruh Ana segera naik.

Motor Zidan berbaur dengan kendaraan lain yang berada di jalan raya, hari ini terbilang lumayan sedikit karna masih pagi tapi tidak dengan bising yang diciptakan kendaraan lain yang menggeber geberkan motor nya.
Biasalah bocah wkwk.

"Pulang sekolah kerumah gue ya,Mama kangen lo." Ucap Zidan.

"Boleeh, Ana juga kangen mama." Saut Ana sambil memeluk erat kekasih nya.

POV

Setelah sampai di parkiran, Ana langsung berlari menuju kelas tercinta nya, dengan alasan sudah kangen dengan Ara sahabat nya itu.

" HALOO GUYSS, ANA DATANG MEMBAWA KEBAHAGIAAN UNTUK KALIAN." teriak Ana di depan kelas.

"Masih pagi Ana, jangan berisik lo." Ucap ketua kelas sengit.

"HEHEHEH JANGAN MARAH MARAH DIMAS NTAR KAMU CEPET PIKUN." Ana cengengesan dan berjalan menuju bangku nya yang sudah ada Ara duduk dengan manis.

"Aaaaaaa sahabat kuu utututu kangeen." Ucap Ana sembari memeluk Ara yang memainkan ponsel.

"Lepas anjir, gue gabisa napas." Ujar Ara yang wajah nya sudah memerah.

"Hehehe peace Araa."

"Gue getok juga pala lo lama lama." Sinis Ara.

" Emang nya kamu berani?" Tanya Ana meledek.

"Y-a yaaa ga berani lah, pawang lo serem anjir kalau udah marah." Ara bergidik ngeri.

My Cute GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang