Pengganggu

6 2 0
                                    

Happy reading:)

Zidan sudah siap dengan seragam sekolah nya, dia melihat gadis nya masih bergelung di dalam selimut lantas mengusap kepala Ana.

"Sayang bangun yuk,kamu gamau sekolah?" Tanya Zidan lembut.

"Engghh iyaa idaan." Ujar Ana sembari mengucek ngucek mata nya dan berlalu menuju kamar mandi.

Setelah menyelesaikan rutinitas nya kedua sejoli itu langsung berangkat menuju sekolah. Ditengah perjalanan Ana mengetuk helm Zidan." Perasaan Ana kok ga enak ya?" Ucap Ana yang masih bisa di dengar Zidan.

"Kamu kenapa, ada yang sakit?" Tanya Zidan sembari melihat gadis nya lewat spion.

Ana hanya bengong bengong saja dan memeluk Zidan dengan erat, tidak ada niat an membalas ucapan Zidan.

****

Kini kedua kekasih itu telah sampai di sekolah tercinta, tetapi keadaan sekolah masih sepi karena terlalu pagi.
Mereka melanjutkan perjalanan nya menuju kantin.

Drt drt drttt

Hp Zidan berbunyi , terlihat  sang mama yang memanggil nya.

"Halo ma, kenapa?. Tanya Zidan sembari mengelus kepala gadis nya.

Ana yang melihat Zidan hanya senyum senyum tidak jelas." Ganteng banget sih pacar aku.." Batin Ana.

"Anak tante Zira tinggal bareng sama kita, dan mulai sekarang dia juga bersekolah sama kamu, tolong jagain yaa." Ujar Mama penuh perhatian.

Zidan yang mendengar itu hanya berdecak malas, Mita Anjani Violeta gadis yang manja dan kenak kanakan, merepot kan saja pikir nya. "Iyaa ma." Ucap Zidan lalu menutup ponsel nya.

Ana yang melihat wajah kekasih nya yang sangat keruh mengerut kan kening nya. "Adaa apa idaan?" Tanya Ana heran.

"Ada anak temen mama gue nanti masuk sini, dan tinggal bareng sama gue." Ucap Zidan lesu.

"Oh yaudah gpp, nanti aku ajakin buat temenan." Ana cengengesan tetapi tak ayal dia juga sedikit cemas.

Zidan mengerut kan kening nya. "Lo ga marah kalau gue deket deket sama dia nanti, kan gue juga jagain dia." Ucap Zidan pelan.

"Ngapain takut, setiap ada dia, aku akan selalu lebih dulu di samping kamu hehee."

Mendengar perkataan gadis nya,zidan hanya geleng geleng kepala,dia pikir Ana akan marah tetapi malah sebalik nya.

****
Kring kring kring!

Bel masuk sudah berbunyi, Ana sudah duduk manis di bangku nya bersama sang sahabat.

"Camping kemarin ga seru tau, lo nya gada, gue gapunya temen." Ara cemberut menatap Ana.

Ana yang melihat itu pun terkekeh geli.
"Kan yang lain masih banyak  Araa." Gemas Ana memilin rambut Ara.

"Ya bedaa pokok nya, eh btw gue turut berduka cita yaa." Ujar Ara pelan.

Ana yang mendengar ucapan Ara seketika bengong." Hah siapa yang meninggal?" Tanya Ara cengo.

"Aissh bukan itu maksud gue Ana geboyy, kan ortu lo kecelakaan."  Ara gregetan karena otak Ana yang sedikit lemot.

"Hehehe iyaa iya maaf, gapapa santai aja , lagian ayah bunda udah sadar kok tadi di kabarin bik tum."

"Syukur deh kalau gitu." Saut Araa tersenyum.

*****
Di kelas Zidan sudah ada Mita si murid baru yang tengah duduk di sebelah Zidan dan bergelayut manja, teman teman Zidan hanya memandangi jijik atas perlakuan nya."

My Cute GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang