Happy reading;)
Zidan terkejut ,darah nya berdesir dan jantung nya berdetak kencang, panggilan itu hanya gadis kecil nya yang tau. Zidan berbalik ingin melihat siapa yang berani nya memanggil nya dengan sebutan itu.
"A-caa....."
******
Zidan mengucek mata nya agar kembali dengan normal untuk menghalau halusinasi yang sangat mengganggu nya.
"Hei kamu gamau peluk aku? Tanya Aca lembut mengusap kepala Zidan.
Zidan menerjang Aca dengan pelukan yang sangat erat hingga kedua nya berbaring.
"Kamu kemana aja ca?" Lirih Zidan menyembunyikan kepala nya di leher Aca yang sedang tersenyum."Aku ga kemana mana ,tetap ada di hati kamu kan?" Tanya Aca menaik turun kan alis nya tersenyum.
Zidan terkekeh sekilas."Pasti, kamu akan selalu ada di hati ku.
Anatasya Grisel ,merupakan sahabat Zidan waktu kecil dan saat menginjak bangku Smp gadis tersebut pergi ikut bersama ibu nya ke amerika serikat meninggal kan Zidan yang pada saat itu sedang kecelakaan karena tidak sengaja di serempet motor.
Aca tersenyum hati nya pun juga ikut menghangat , dia sangat mencintai Zidan. Semoga saja ini awal kebahagiaan nya.
Sudah 15 menit mereka dalam posisi berpelukan, tetapi Zidan enggan melepas kan nya.
"Acaaa, jangan tinggalin Erla lagi ya" lirih Zidan dengan wajah nya yang seperti bayi akan menangis.Acaa tersenyum geli, Zidan sangat lucu jika seperti ini. "Tentu baby, aku akan tetap bersama kamu, Erla nya Acaa.
Mereka berdua tersenyum dan tidak ada niatan melepas kan pelukan nya.
********
Setelah kuis berakhir, Ana menunduk lesu karena Zidan tidak datang menjemput nya. Sudah banyak panggilan yang Ana berikan tetapi tidak satu pun yang di jawab oleh Zidan. Sebenar nya kemana lelaki itu pikir Ana. Ana merasa cemas , Zidan tidak pernah seperti ini, biasanya Zidan selalu menghubungi nya jika ada masalah."Diem diem baee lo, ngantin yuk." Ara menggandeng lengan Ana yang memasang raut sedih.
"Zidan kemana ya Araa. Dia ga jawab telfon dari aku." Ujar Ana menahan tangis nya.
Ara kelimpungan melihat Ana akan segera menangis. "Ke kantin aja siapa tau Zidan udah ada disitu kan." Ara berusaha menenangkan Ana yang melihat lantai sembari memilin rok nya.
Ana mendongak kan kepala nya." Yaudah ayook." Ujar Ana semangat.
"Huftt syukur lah" hembus Ara lega.
Mereka berdua berjalan menuju kantin yang sudah sangat penuh. Dari kejauhan Ara melihat Keynan bersama para cecunguk nya.
"Eh pacar, sini duduk." Keynan tersenyum menarik lengan Ara agar duduk di samping nya.
Ana mengitar kan pandangan nya ke sekeliling. "Zidan mana?" Tanya Ana menduduk kan bokong nya di hadapan Alan.
"Gatau, dia ga masuk kelas." Celutuk Alan yang memakan gorengan nya.
"Gue kira lo udah di kasih tau kalau dia ga masuk An." Ucap Rasyid memainkan ponsel nya.
Ana menunduk lesu. "Aku juga gatau Zidan ada dimana."
"Yaudah, nanti lo kerumah nya aja , siapa tau dia lagi ada acara keluarga dan ga sempet ngabarin." Terang Ara agar sahabat nya tidak murung lagi.
"Yaudah deh ,nanti aku kesana". Ana mengaduk bakso nya yang telah di pesan Alan dengan tidak semangat.
*******
Di lain tempat, Zidan dan Aca masih melepas kan rindu di kamar Zidan.
Zidan menidurkan kepala nya di paha Aca. Zidan tersenyum Aca masih sama seperti dulu , cantik sangat cantik malahan, sekarang pipi nya tambah bulat berisi seperti bapao.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cute Girl
Teen FictionSetelah sampai di pintu kamar yang ditempati Zidan, Ana mengetuk nya dan terpampang lah Zidan dan Aurel yang berada di dalam dengan kaki Aurel yang berada di atas paha Zidan. "Sayang ini ga seperti yang kamu liat." Panik Zidan melihat sang kekasih y...