Ulang Tahun

3 1 0
                                    

Happy reading;)

Suara musik yang saling bersautan dan banyak nya para manusia yang berjoget ria tidak membuat seorang gadis yang tengah merokok tersebut ingin ikut terjun ke lantai dansa.

"Tumben ga bareng violet?" Tanya seorang bartender yang sibuk menuangkan minuman ke dalam gelas.

Gadis tersebut mengedik kan bahunya tak acuh. "Lagi kencan sama selingkuhan nya, maybe."

Faris hanya terkekeh kecil. " Kapan tobat nya sih tu anak." Heran Faris yang menggelengkan kepala nya, sejak dulu Violet tidak pernah berubah selalu saja memiliki seorang pria yang berubah ubah setiap minggu nya.

Gadis cantik dengan dres hitam yang lumayan pendek hingga menampak kan paha mulus nya membuat para hidung belang selalu menatap ke arah nya, ya dia Aca, Club bukan lah hal baru bagi nya, karena di Amrik hampir setiap minggu dia mengunjungi tempat yang seperti ini.

Aca mengalihkan pandangan nya ke arah lantai tengah, dia menyipit kan mata nya dan melihat seseorang yang begitu familiar di mata nya. Dia berusaha mengingat gadis yang memakai dres biru navy tersebut, seketika dia teringat gadis itu sama persis dengan teman Ana yang tadi pagi berpapasan dengan nya.
Ya tak salah lagi pikir Aca.

Aca tersenyum miring, ternyata sahabat Ana yang satu ini cukup liar,atau bahkan lebih dari itu?.

"Lo kenal gadis itu?" Tunjuk Aca mengarah ke arah Ara yang berpelukan dengan seorang pria disana.

Faris mengikuti arah pandang Aca lantas mengangguk kan kepala nya.
"Dia langganan disini."

"Wow." Aca menepuk tangan nya takjub. Dia tidak menyangka gadis itu seliar ini. Padahal dia sudah mempunyai kekasih yang tak lain sahabat dari Zidan bukan?.

Setelah bersenang senang dengan minuman nya, Aca pamit pulang yang hanya di balas jempol oleh Faris.
Aca berjalan menyusuri jalanan yang cukup lengang, dia memegangi kepala nya yang terasa sedikit pusing , mungkin efek minuman tadi pikir nya.

Dari kejauhan silau lampu motor membuat Aca menyipitkan mata nya.
Setelah dirasa tidak ada lagi, Aca membuka mata nya dan melihat sudah ada sahabat Zidan yang menyerngitkan dahi nya bingung. Jika tidak salah nama nya Alan.

"Ngapain lo disini?" Tanya Alan penasaran, apalgi Aca hanya memakai dress pendek.

"Ga ngapa ngapain." Celutuk Aca melanjutkan perjalanan nya.

Alan yang belum puas akan jawaban nya mengikuti Aca dengan mendorong motor nya.

"Biar gue anter aja, udah malem ga baik buat cewek pulang sendirian."

Aca menimang sebentar ajakan Alan, dan akhir nya dia menyetujui nya dan lantas naik ke atas motor Alan.

"Gue gapunya jaket buat nutupin paha lo." Celutuk Alan yang melihat sekilas paha Aca yang tersingkap.

"Gapapa kok."

Alan mengambil kerudung adik nya yang berada di saku motor nya.
"Pake ini aja, punya adek gue tadi abis ngaji."

Aca menerima nya dan menutupi paha mulus nya, dia tersenyum melihat kerudung tersebut.
Tidak mendapat jawaban apa apa lagi, Alan segera melajukan motor matic nya berbaur dengan kendaraan lain yang berlalu lalang.

******

Ana sedari tadi mondar mandir di dalam kamar nya, dia mengetuk ngetuk kan jari telunjuk nya di dagu seraya berpikir.

"Besok Idaan ulang tahun, beliin apa ya?" Gumam Ana menduduk kan bokong nya di meja belajar.
"Kalau jam kan idaan udah punya, baju? Idaan punya banyak."

Ana terus terusan berbicara sendiri dan mengusap wajah nya kesal.
Dia berjalan menuju balkon dan melihat ke arah langit.
Seketika mata nya berbinar telah menemukan ide untuk hadiah ultah Zidan.

Ana segera menelepon tante Anita yang tak lain mama nya Zidan, untuk mengabari bahwa dia ingin memberikan suprise jam 12 nanti.
Setelah urusan nya selesai Ana turun menemui bunda nya di bawah yang tengah menonton bersama sang ayah.

"Bunda aku mau kerumah Zidan nanti rayain ulang tahun nya." Ujar Ana dengan semangat.

Naya yang mendengar putri nya berbicara di samping telinga nya lantas menoyor pelan jidat Ana membuat gadis itu mengaduh.

"Liat tuh yah,bunda jahat." Adu Ana beralih di samping Bagaskara yang hanya tersenyum melihat tingkah keduanya.

"Kamu sih ,ngapain teriak di telinga bunda." Saut Naya melanjutkan tontonan nya sembari memakan cemilan.

"Yaudah nanti kamu di antarin supir ayah aja, sekalian nginep di sana." Celutuk Bagaskara mengusap rambut Ana dengan sayang.

"Aye aye captain." Ana meninggalkan kedua orang tua nya dan bergegas masuk ke dalam kamar untuk mempersiap kan alat² sekolah nya besok. Dia juga sudah memesan Kado untuk Zidan di aplikasi oren. Mungkin sejam lagi akan sampai.

Ana merebah kan badan nya setelah menyiap kan semua keperluan untuk besok, dia sudah tidak sabar bertemu Zidan.

"Non Ana.. ada tukang paket di bawah." Teriak bik Tum yang berada di luar pintu kamar Ana.

"Iya bik, sebentar." Ana berlari menuju ke lantai bawah membuat bik tum hanya geleng² kepala melihat tingkah Ana. Setelah mendapat kan paket nya Ana berlalu menuju kamar nya dan mengambil semua barang yang telah di siapkan dengan segera , sekarang sudah jam 11, Ana segera pergi ke bagasi dan melihat supir ayah nya yang sudah stand by di sana.

"Ayoo pak letsgo."

"Okee non." Saut pak supir.

*****
Setelah menghabis kan perjalanan yang lumayan memakan waktu di karenakan mampir di toko kue, sekarang sudah pukul 11 lewat 45,  Ana tak lupa berterima kasih kepada sang  supir yang sudah menjauh dari pekarangan rumah Zidan.

Ana lantas masuk dengan bersemangat, di depan pintu sudah ada Anita yang menyambut Ana dengan hangat, tadi saat hampir sampai Ana menghubungi Anita agar Zidan tidak terbangun, jika dia mengetok pintu.

"Ayo sayang masuk." Ajak Anita menggandeng Ana.

"Iyaa ma, sekarang aja kali ya soal nya udah hampir jam 12." Celutuk Ana tersenyum manis.

Anita mengangguk kan kepala nya.
"Yaudah sana ke kamar Zidan, mama mau bobo aja sama papa, biar kalian ada waktu berdua." Anita mengedip kan mata nya seraya meninggal kan Ana di ruang tamu. Soal Ana yang menginap, Anita juga sudah di kabari oleh Bagaskara.

Ana juga ikut tersenyum, dia menghela nafas pelan, Ana gugup takut Zidan tidak menyukai nya.
Ana berjalan menuju kamar Zidan yang tidak di kunci, kamar Zidan sangat gelap, Ana mencari saklar lampu dan setelah lampu menyala terlihat lah Zidan dengan wajah bantal nya yang tertidur lelap.

Ana mengusap kepala Zidan membuat sang empu terusik dan mengerjap kan mata nya menyesuaikan cahaya yang masuk ke dalam retina nya.

"SELAMAT ULANG TAHUN SAYANG." teriak Ana di depan wajah Zidan sembari menyodor kan kue strawbery yang sangat indah dengan lilin di tengah nya.

Zidan yang masih mengumpulkan kesadaran nya ,lantas terkejut.
Zidan tersenyum mendapati gadis nya yang menggemaskan dengan baju tidur motif panda yang sangat lucu, di tambah Ana memegangi kue ulang tahun untuk nya.

Zidan memeluk Ana erat dan mengecup pucuk kepala Ana dengan sayang. "Makasih, gue sayang banget sama lo bocil." Gumam Zidan.

Ana juga ikut tersenyum dan meletak kan kue tersebut di atas meja. Ana membalas pelukan Zidan tak kalah erat.

Lolipop🎈

JANGAN LUPA VOTE AND KOMEN YA GUYS😚💃



My Cute GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang