Kiss?

11 1 0
                                    

Happy reading;)

Pagi ini Zidan sudah bersiap siap menuju rumah sakit tempat Ana di rawat. Dia tidak sekolah di karenakan hukuman nya di mulai hari ini, ya skor 3 hari nya sudah disepakati kepala sekolah kemarin. Mama nya juga tidak mempermasalah kan nya, dia tahu Zidan tidak mungkin berkelahi jika tidak di ganggu duluan.

Zidan menyendok kan sarapan nya dengan hikmat. Dia menoleh kan pandangan nya saat terdengar langkah kaki yang dia ketahui mama nya yang sudah rapi.

"Mama mau ke kantor papa, kamu hati hati nanti kalau mau pergi." Titah Anita.

Zidan mengangguk kan kepala nya dan menyalimi ibu nya itu.
Setelah membereskan bekas makanan nya, Zidan mengambil jaket dan berjalan menuju bagasi yang sudah terdapat motor ninja nya.

Dia melajukan motor nya dengan kecepatan sedang dikarenakan ini masih pagi. Zidan mampir di alfamart berniat membelikan gadis nya strawbery kesukaan Ana sekaligus cemilan yang lain.

Dirasa sudah selesai dengan keperluan nya. Zidan segera menaiki motor tetapi dia menyipit kan mata nya saat melihat sekilas seperti gadis yang dikenali nya, tidak salah lagi   orang itu Mita, sejak kapan mereka berdua dekat?

Zidan tidak mempedulikan nya, dan mengedik kan bahu nya acuh, dia segera melajukan motor nya agar segera sampai.

Setelah menempuh perjalanan yang lumayan memakan waktu, Zidan dengan tampang datar nya berjalan menenteng sekantong belanjaan dan membuka knop pintu , dia mendapati Naya yang sedang melipat baju Ana.
Sedangkan gadis itu terlihat senang saat melihat nya.

"Ayoo cepet, aku udah kangen banget tau." Ujar Ana seraya merampas kantong belanjaan dari tangan Zidan.

"Kangen aku atau kangen makanan yang aku beli?" Sindir Zidan menduduk kan bokong nya di kursi samping Ana.

Naya tersenyum melihat putri nya bahagia. "Bunda pulang dulu ya, nanti balik lagi."

Zidan menoleh dan tersenyum menanggapi Naya . " Iya bun, biar Zidan aja yang jagain Ana."

Naya mengangguk dan segera meninggal kan ruang rawat Ana ,sedangkan gadis itu sedang asik dengan strawbery nya.

"Kamu inget ga, yang nabrak kamu siapa? Tanya Zidan serius, Ana beralih melihat wajah Zidan ,dia meletak kan makanan nya.

"Aku ga terlalu inget, tapi aku liat ada dua orang pria di dalam mobil itu." Ujar Ana memilin selimut nya mengingat kejadian kemarin.

Zidan yang peka jika Ana merasa takut segera mengalihkan perhatian Ana.
"Yaudah sini aku suapin roti nya." Zidab mengambil sepotong roti strawbery dan menyodor kan nya membuat Ana dengan senang hati melahap nya.

*******

"Bocil apa kabar ya?" Gumam Keynan menopang dagu nya.
Alan yang berada di samping Keynan menjitak pelan kepala pria tersebut.
"Ya jelas masih sakit lah bego."

Sedang kan sang empu nya meringis. Keynan mendengus sebal dan menyeruput es teh nya.
"Gue yakin ini di sengaja." Celutuk Rasyid yang lama terdiam.

Mereka bertiga sedang berada di kantin karena sudah masuk waktu istirahat.

Alan menyetujui ucapan Rasyid karena dia sudah jelas jelas melihat dengan mata kepala nya sendiri saat mobil itu yang dengan sengaja menabrak Ana.

"Kira kira siapa pelaku nya? Bukan nya Ana ga punya musuh?" Heran Keynan menyerngit kan dahi nya.

"Iya juga sih." Celutuk Alan.

Di seberang meja ada seorang gadis yang tersenyum miring mendengar kan obrolan pemuda tersebut.

Alan segera mengambil ponsel nya yang berdering, dia segera memencet tombol hijau saat mata nya menangkap nama Zidan disana.

"Halo ada apa nih, tumben nelpon?" Tanya Alan.

"Tolong lo liat cctv kemarin, gue yakin ada yang ga beres."

Alan memasang wajah serius membuat kedua sahabat nya bingung.
"Oke nanti gue liat."

Setelah sambungan di matikan oleh Zidan, Alan melihat sahabat nya dengan serius.

"Nanti kita akan ke ruang cctv pas bel masuk bunyi, kita harus liat apa yang terjadi kemarin." Bisik Zidan pelan.

Kedua nya mengangguk pertanda setuju. Mereka melanjut kan menyantap makanan sebelum beraksi nanti.

******

Disinilah ketiga nya berada di ruang cctv, dengan Keynan yang menjaga pintu di depan agar waspada jika petugas nya masuk.

"Cepet Lan, kaki gue udah geter nih." Ucap Rasyid yang cemas ketauan.

Alan yang mengutak atik laptop tersebut berdecak kesal. "Sabar anjir."
Setelah mendapat kan rekaman kemarin sore dan memindah kan nya ke flash disk. Zidan menyerngit kan dahi nya saat melihat sebuah mobil yang berada di cafe dekat sekolah nya. Selebih nya juga tidak ada yang mencuriga kan, masih ada sebagian murid yang berada di sekitar sekolah.
Dan juga ada Mita yang terlihat berdiri di tepi jalan mungkin menunggu sopir jemputan nya?

Dan akhir nya Alan melebar kan bola mata nya saat melihat mobil itu menarik pedal nya dengan sengaja.

"Cepet anjir, petugas nya dateng tuh." Panik Keynan memegangi pintu tersebut.

Mereka bertiga segera berlari menjauhi ruangan tersebut tak lupa, Alan juga sudah mengembalikan laptop tersebut seperti semula.

"Gimana? Dapet gak?" Tanya Keynan penasaran.

"Dapet, cuma orang nya ga keliatan, yang penting plat mobil nya kita udah tau."

"Bagus deh." Syukur Keynan masih mengusap dahi nya yang berkeringat karena sehabis berlari.

******
Setelah mendapat kan rekaman yang dikirim Alan , Zidan mencermati semua yang berada di video tersebut. Tetapi saat masih setengah video, rekaman tersebut eror, Zidan bingung kenapa seolah olah sudah ada yang tau dia mendapat rekaman, dan video tersebut sudah di hack orang?

Atau jangan jangan pelaku nya ada di sekolah nya? Zidan mengacak rambut nya lelah. Ana sedang tidur , Zidan mengusap kepala Ana dengan sayang.
"Tenang aja, aku pastiin orang tersebut dapat balasan setimpal."

Ana melenguh pelan dan mengerjap kan mata nya. "Kenapa bangun?" Tanya Zidan masih dengan mengelus kepala Ana.

"Capek tau tidur terus." Celutuk Ana mencebik kan bibir nya kesal.

Cup

"Ga usah cemberut gitu." Ucap Zidan dengan senyuman yang menyebalkan meledek Ana yang wajah nya sudah memerah karena salting.

"Apaan si idaan." Ana menutup wajah nya dengan selimut.
Zidan terkekeh melihat tingkah gadis nya. "Sini liat mana wajah pacar aku yang cantik." Goda Zidan membuat Ana menggigit bibir nya.

Zidan menarik paksa selimut tersebut hingga menampak kan wajah Ana yang masih memerah.
"Ngapain ditutupin sih, kan sayang kecantikan kamu ga bisa diliat."

Zidan memajukan wajah nya membuat Ana menahan nafas karena wajah mereka sangat dekat. Zidan memandangi mata Ana dengan sangat dalam membuat gadis itu gugup.
"Ka-mu ngapain?" Ujar Ana mengatup kan bibir nya.

Zidan melirik bibir Ana yang berwarna merah muda, sangat menggoda iman sekali ditambah lagi ekspresi Ana yang begitu menggemaskan.

Zidan mendekat kan wajah nya lagi hingga hidung mereka bersentuhan. Ana memejamkan mata nya gugup, darah nya berdesir. Banyak kupu kupu di dalam perut nya.

Cup!

Zidan mengecup bibir Ana ,hanya mengecup tidak lebih. Zidan menjauh kan wajah nya melihat Ana yang melebar kan bola mata nya kaget.

Lolipop💃

JANGAN LUPA VOTE AND KOMEN YA GUYS🙂💃

My Cute GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang