"Itu, Nana-chan." Panggil Lisa.
"Hah? Kau memanggil ku apa?" Tanya Jaemin dengan gestur kesal. Melihat Jaemin yang kesal Lisa hanya terkekeh.
"Nama mu Nakamoto Jaemin? Jadi aku akan memang mu Nana saja, bukankah bagus?" Tanya Lisa menanyakan pendapat, dengan merasa kesal Jaemin menggeleng cepat.
"Apa maksud mu? Nana? Sangat tidak cocok dengan ku." Jawab Jaemin dengan nada tak senang, bagaimana pun juga dia seorang pria yang dingin, jadi tak mungkin Jaemin akan menerima panggilan aneh seperti itu.
"えっと…怒ってる君は可愛いから
(Etto… okotteru kimi wa kawaiikara)" Ucap Lisa sembari terkekeh pelan, dengan kesal Jaemin hanya meninggalkan Lisa yang masih berdiam diri disana."Lisa." Panggil Jaemin menatap Sang lawan yang lebih pendek dari nya ke bawah, ketika nama nya di panggil Lisa bergidik ngeri karena baru pertama kali nya ia takut dengan seorang artis seperti Jaemin.
"Kau ini benar-benar." Ketus Jaemin sembari memukul kepala wanita itu hingga Lisa sendiri meringis. Tak terlalu kuat namun mampu membuat wanita tersebut merintih.
Jeno melihat Jaemin sedang asik dengan Lisa, melihat interaksi mereka berdua seperti nya sangat dekat. Jeno merasa akan ada banyak saingan yang menginginkan Jaemin juga.
Jeno hanya bisa tersenyum tipis melihat Jaemin yang tertawa dari kejauhan dengan Lisa pun yang ikut tertawa, mereka terlihat lucu jika berinteraksi. Bahkan orang-orang disana melihat nya dengan seksama.
"Aish, kau manis sekali saat tertawa Jaemin-san, aku jadi menyukai mu." Ungkap Lisa dengan kekehan di akhir.
"Hei, kau itu masih terlalu muda untuk mendapatkan ku, pikirkan lah masa depan mu lebih dulu." Jaemin menyentil kening Lisa dengan pelan membuat sang empu hanya mengerucutkan bibir nya.
"Jahat sekali, hati ku sangat sakit." Ujar Lisa dengan drama nya menyentuh bagian dada kiri letak jantung nya.
"Hentikan drama mu anak muda, kau harus belajar lebih giat lagi." Akhirnya Lisa mengalah dan pergi bersiap karena adegan nya akan di mulai sebentar lagi.
"Kau sudah siap Lisa?" Tanya Sang sutradara, wanita berambut pirang itu pun mengangguk.
"Ready? Action."
"Nakata Yuri, apa yang kau lakukan di malam hari?" Tanya salah satu teman nya bersama Jake. Pria yang berasal dari Amerika itu mendekati Yuri yang sedang merapihkan sesuatu dan memasukan benda aneh kedalam tas hitam kecil.
"Aku ada urusan, bisa kau menjaga ini? Aku akan segera kembali." Yuri memberikan sebuah cincin hitam yang sangat pekat namun juga terlihat elegan.
"Aku akan menjaga nya." Sebelum pergi Jake mengambil tangan lentik Yuri dan mengecup nya dengan lembut memberikan cinta dan kasih sayang nya.
Yuri tersenyum dan akhirnya pergi meninggalkan Jake yang masih berdiam diri di depan pintu rumah mereka.
"Kalau begitu, sampai jumpa." Yuri melambaikan tangan nya dan menaiki sebuah motor ninja hitam yang sedikit lebih tinggi. Mendengar derungan motor yang sudah menghilang Jake mengunci pintu rapat-rapat dan kembali dalam pekerjaan nya.
"Wanita cantik itu sedang tidak di rumah ya? Bagaimana jika aku memberinya sedikit kejutan? Sepertinya sangat menyenangkan, kau juga pasti akan terkejut." Tanya seseorang yang menelfon Jake. Jake diam-diam menggertakan gigi nya tanda bahwa ia sedang marah namun di sisi lain nya sudut bibir nya terangkat membentuk seringai miring.
"Aku menunggu nya hadiah mu, Max" Jawab Jake dengan tawaan nya di akhirnya sambil menutup telepon orang aneh itu.
"Ck." Jake segera bergegas memakai jaket nya juga melacak lokasi dimana Yuri berada dan ternyata ia masih tidak jauh dari sini. Jake keluar dari mansion dan mengambil kunci motor.
KAMU SEDANG MEMBACA
Voracity || Famous Actor
General FictionSeorang aktor terkenal yang sudah terjerumus dalam dunia aktor sejak diri nya masih bersekolah. Selalu mendapat peran utama dalam drama, dianggap keberuntungan bagi perusahaan yang bekerja sama dengan nya. Sampai pada akhirnya Aktor besar Nakamoto J...