9.

70 7 0
                                    

Jaemin pun menyusul Jeno dengan pelan-pelan namun saat di tengah jalan Jaemin melihat Lucas yang hanya memasang wajah datar nya. Ia pun juga sama dan saling melewati jalan satu sama lain.

"Ck." Jaemin terus melanjutkan jalan nya hingga sampai di pintu kamar Jeno, pria manis itu lantas mengetuk nya dengan pelan.

"Jeno, kau di dalam?" Jaemin mengetuk pintu tersebut selama 3 kali dan belum ada jawaban sama sekali. Hingga akhirnya Jeno membuka pintu kamar nya dengan tatapan bingung.

"Nakamoto-san, apa yang kau lakukan?" Jaemin tak menjawab ia mendorong Jeno karena menghalangi jalan nya dan tidur di kasur. Harum, itu yang pertama kali Jaemin katakan saat menghirup aroma kamar Jeno.

"Nakamoto-san?" Pria bermarga Jung itu duduk di pinggir ranjang dan melihat Jaemin yang terlihat kelelahan.

"Semalam apa yang ku lakukan?" Tanya Jaemin langsung, itu sedikit membuat Jeno sendiri terkejut namun ia mengubah ekspresi nya dengan baik.

"Yang ku ingat, kau kembali dari kamar mu sendiri, itu saja. Apa kau tak mengingat sesuatu, Nakamoto-san?"

Jaemin mendekati Jeno dan duduk pada pangkuan pria dominan itu, sang empu sendiri tak percaya dengan apa yang di lakukan pria manis nya ini. Ia pun berdehem sembari menatap Jaemin dengan gugup.

"Lalu? Apa aku melakukan kesalahan semalam?" Ucap Jaemin mengalungkan kedua lengan nya dan memeluk Jeno dengan erat. Tak tahu apa yang harus ia lakukan Jeno hanya terdiam sembari menatap Jaemin dengan gugup.

"Maaf." Gumam Jaemin yang masih setia memeluk Jeno dengan tatapan sedih nya. Jeno memeluk pinggang Jaemin dan mengecup kening sang empu dengan lama kemudian mengusak surai lembut nya.

"Kau selalu merasa cemburu dengan Lucas?" Yang di tanya hanya terkekeh kecil, Jaemin pun melihat nya dengan kesal menyentil kening Jeno dengan kuat.

"Aku memang cemburu pada nya tapi ketika kau mengatakan untuk bersikap seperti biasa saja maka aku terdiam dan tak bisa berbuat apa-apa selain melihat mu bersama dengan nya."

Jaemin yang mendengar Jeno berkata jujur pun hanya menghela nafas nya, merasa orang yang berada di depan nya ini terlihat bodoh, ia juga merasa diri nya bodoh karena tak mengartikan apa yang ia maksud.

"Maaf kan aku." Mendengar permintaan maaf Sang Empu, lantas Jeno tersenyum sembari mengeratkan pelukan pelukan nya, pria manis itu hanya pasrah dengan apa sang empu lakukan.

"Kau bisa melakukan apapun pada ku asal tidak melakukan hal yang berlebihan di depan mereka, kau mengerti?"

"Jika aku mencium mu di depan mereka?"

"Kau ingin ku tinju?" Tanya Jaemin dengan siap mengerahkan kepalan tangan nya pada wajah Jeno. Pria Dominan itu lantas tertawa melihat tingkah Sang Kekasih.

"Aku akan tidur sebentar disini, jika kau ingin pergi silahkan saja." Jaemin pindah ke tempat kasur dan merebahkan diri nya pada kasur yang empuk nan sejuk ini.

"Aku akan menemani mu saja Jaemin, aku tak punya tujuan lain." Jeno pun akhirnya tidur bersama Jaemin dengan posisi memeluk Jaemin dari belakang.

.





.





.

Lisa terus menunggu kedatangan Jaemin dan Jeno namun kedua pria itu tak datang sama sekali ke pantai. Sebenarnya mereka pergi kemana?

Waktu terus berjalan dan belum ada tanda-tanda kedatangan dua makhluk itu, Lisa yang sudah sampai pada puncak kesabaran nya itu pun akhirnya turun tangan pergi ke hotel sendiri menghampiri kedua nya.

Voracity || Famous ActorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang