Sejak insiden kemarin Jaemin memeluk Jennie, interaksi mereka sudah kembali menjadi layak nya teman. Mereka saling bercerita, bermain dan bercanda bersama para rekan-rekan nya terkecuali Jeno yang enggan ikut berkumpul dengan mereka.
Banyak sekali pengakuan dari Jaemin yang membuat Jennie terdiam dan tersenyum senang karena Jaemin kembali bahagia dengan menemukan sesosok Manusia yang dapat membuat nya melupakan segala hal dengan beban dan masalah yang datang pada nya. Jennie ingin berterima kasih kepada seseorang yang telah membuat dunia Jaemin sedih yang terus menghinggapi nya kini menjadi bahagia kembali dengan menjadi rumah terhangat selain keluarga nya.
Menjadi tempat bersandar, dan obat penghilang kenangan seram yang dapat membuat Jaemin kembali masuk ke dalam dunia gelap nya. Dan sekarang sosok itu kini menjadi pendamping Jaemin untuk selama nya. Persetan dengan taruhan untuk bulan sebelum nya, Jaemin telah terlarut dalam permainan nya sehingga ia kembali jatuh cinta pada Sosok yang baru.
"Ayo kita berpesta di rumah ku nanti setelah bermain drama!" Seru Lisa. Mereka sudah mengundang banyak kru beserta direktur dan sutradara mereka sekalipun. Akan sangat menyenangkan jika ramai-ramai bukan?
"Tak ingin mengajak Jeno hm? Kalian masih bertengkar?" Tanya Jennie sembari memberikan Jaemin sebuah kaleng berisi minuman bersoda. Jennie duduk di sebelah Jaemin dengan jarak yang cukup dekat namun tidak menempel pada Jaemin.
"Sampai kapan kalian akan seperti ini? Terus bertengkar dengan ego sendiri." Sambung Jennie dengan meminum soda yang ia beli tadi.
"Belum saat nya." Jennie lantas menoleh menatap Jaemin yang hanya diam melihat ke depan.
"Apa maksud mu? Kau tak menyukai nya lagi? Haha." Gurau Jennie membuat wajah Jaemin memerah bagaikan tomat.
"Tidak.., aku hanya merasa.."
"Merasa apa? Merasa bahwa kau tak layak meminta maaf pada nya duluan? Atau karena ego dalam diri mu mengatakan bahwa untuk apa kau meminta maaf kepada nya duluan? Jaemin kau ini sangat pecundang." Cibir Jennie, sedangkan Jaemin hanya tersenyum sedih. Memang benar, diri nya seorang pecundang. Merasa harga diri nya lebih tinggi dari apapun itu. Ego yang berada diri nya terus menghasut hati nya untuk tidak menjadi pemaaf dan tak mengakui kesalahan nya sendiri.
Mungkin kali ini Jaemin akan berusaha melawan nya. Untuk yang terakhir.
"Kalau begitu, mari kita bertaruh." Ujar Jennie sembari berdiri dari duduk nya lalu menghadap pada Jaemin yang mendongak menatap wanita itu.
"Jika kau terlambat maka kau harus mengajak nya tetapi jika aku terlambat aku akan membalas taruhan nya jika kau menang."
"Kau ini masih sama saja seperti dulu, baiklah aku menerima tantangan mu." Jaemin membuang kaleng tersebut dan membalas janji kelingking Jennie.
"Aku menanti nya."
.
.
.
Sore hari nya Jennie beserta Eounwoo dan Karina telah datang di rumah Lisa. Wanita cantik itu lantas menghampiri mereka bertiga dengan bersemangat dan mengajak mereka lebih mendekat pada pesta nya.
"Kau tak ingin menghubungi Nakamoto-san?" Tanya Lisa sembari menyiapkan bahan dan alat untuk membakar daging dan membuat masakan lain nya.
"Tidak, mereka akan terlambat."
"Mereka?"
"Ya, lihat saja nanti." Jawab Jennie. Lisa hanya memberikan senyuman manis nya sembari memanggil Lucas untuk menelfon Jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
Voracity || Famous Actor
General FictionSeorang aktor terkenal yang sudah terjerumus dalam dunia aktor sejak diri nya masih bersekolah. Selalu mendapat peran utama dalam drama, dianggap keberuntungan bagi perusahaan yang bekerja sama dengan nya. Sampai pada akhirnya Aktor besar Nakamoto J...