Fuck?

21 1 0
                                    

Saat berada di dalam mobil pun mereka tetap tak melepaskan pelukan satu sama lain, berusaha mencari kehangatan di malam penuh salju.

Sang Direktur tak membawa pengemudi sehingga ia membawa mobil milik nya sendiri. Ia menaruh tangan kekar dan besar di kepala Sang Empu agar tak terkena atap mobil.

Ketika ingin melepas dekapan tersebut, Kim Tae menolak dan malah semakin mengeratkan pelukan.

"Aku tak membawa seseorang, bagaimana aku mengemudi?"

"Kenapa sendiri? Tak biasa nya kau membawa mobil seorang diri."

"Karena aku membawa mu." Walau sudah bertengkar sedikit, Kim Tae berakhir mengalah dan duduk di sebelah kursi penumpang.

"Kemana kita akan pergi?"

"Voracity." Tak ada percakapan hingga mereka sampai, hanya ada keheningan dengan musik yang menemani mereka dalam mobil.

"You lips my lips, Apocalypse."

Alunan musik yang tenang membuat Kim Tae terlelap perlahan. Sang Direktur melirik nya lalu kembali fokus menyetir.

Setelah mereka sampai, Johnny tak membangunkan Sang Direktur melainkan membawa nya seperti karung dan memasuki perusahaan.

Banyak mata yang melirik mereka berdua. Tidak hanya pada staff tetapi kalangan artis lain. Bagi pemain WTV hal yang aneh yang terjadi sudah menjadi makanan penutup bagi mereka.

Tak lagi heran jika melihat mereka melakukan adegan romantis dengan kesan erotis, bahkan terdapat hal ambigu di dalam nya.

Sungguh, banyak mata memandang aneh tetapi Sang Direktur menghiraukan mereka. Tak peduli seberapa banyak orang menatap nya, yang ia pikirkan hanya satu.

Tapi, tidak ada yang tahu apa yang sebenarnya Suh Yeongho pikirkan.

Kim Tae pun mulai tersadar dan membuka kelopak mata secara perlahan. Saat Ia tersadar dari lamunan nya, Johnny segera mengubah posisi tubuh Kim Tae agar berdiri.

Ia menopang tubuh Kim Tae dengan memegangi pinggang ramping Sang Empu. Setelah mereka sampai, ia membiarkan Kim Tae untuk duduk terlebih dahulu dan merebahkan diri.

Johnny mengambil sebuah gelas berisi air hangat dan memberikan nya pada Kim Tae, tentu saja ia tak menolak kemudian meminum air tersebut hingga tandas.

Sang Direktur melepaskan jaket tebal milik Kim Tae perlahan, entah mengapa Kim Tae bergeliat aneh. Ia merasa panas sehabis meminum air hangat.

"Oh, maaf." Ia membuka beberapa kancing kemeja atas nya dan menghela nafas lega.

"Ya.."

Sang Direktur turut melepaskan mantel dan mengambil sebuah ponsel.

"Apa itu?"

"Huh?" Johnny mengerutkan alis, ia menarik Kim Tae ke dalam pangkuan. Sang Empu tak menolak dan menarik tubuh besar itu ke dalam pelukan.

Benar-benar kebiasaan buruk. Johnny tak habis pikir menatap Tae yang pipi nya memerah sempurna.

"Dimana kekasih ku?" Gumam Kim Tae tak jelas, ia melirik seluruh ruangan besar tersebut dengan heran, dimana dia?

"Aku lah kekasih mu."

"Tapi, kau sedikit berbeda.."

"Apa yang membuat mu merasa berbeda?"

"Tidak, kupikir kalian memang mirip dan persis. Dari cara mu berbicara, menatap ku, membawa ku kemari dan mencium ku. Tunggu, mengapa aku harus memberi tahu mu?"

Voracity || Famous ActorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang