Dream

23 2 0
                                    

Saat ini mereka dapat beristirahat dengan pulas dan tenang, hanya satu orang saja yang sedang berpikir keras dengan seluruh pekerjaan nya. Jaemin, Ia harus mengurus beberapa dokumen hasil diskusi minggu lalu dengan para atasan lain nya.

Otak dan tubuh nya mulai merasa lelah hingga membuat nya menjadi sensitif, bahkan ia sama sekali tidak ingin di sentuh oleh siapapun.

Kini Jaemin kembali ke kamar nya dengan membawa segelas Americano di genggaman nya. Pria yang tidak ingin terjerumus kedalam hal bisnis atau pekerjaan kantor sekalipun kini tengah di buat menderita dengan banyak nya file yang perlu ia kerjakan.

Jeno datang tiba-tiba seusai drama nya dan kini menghampiri Jaemin yang tengah sibuk. Pria Dominan itu melepas dasi dan melepas dua kancing bagian atas pakaian nya.

"Jaemin.." Panggil Jeno lembut sedangkan Sang Empu hanya menoleh sekilas lalu kembali menatap laptop milik nya.

Jeno, "Apa kau sedang terburu-buru?"

"Tidak, aku hanya ingin menyelesaikan nya dengan cepat hingga di hari berikutnya aku bebas." Jeno mengangguk paham dan mengecup pucuk rambut Jaemin, setelah itu ia mendudukan tubuh nya di sofa besar sembari menatap langit mansion.

Jaemin menghela nafas pendek, Ia berjalan menghampiri Jeno dan duduk di pangkuan Dominan nya.

"Lelah?" Jeno melingkarkan kedua tangan nya pada pinggang Jaemin, sesekali mengecup pipi Sang Empu dengan lembut.

Jaemin hanya berdehem pelan dan menempelkan wajah nya pada bahu kokoh Jeno.

"Lusa kita akan pergi ke Jerman, jika kau lelah maka kau harus beristirahat. Kau harus menjaga kondisi mu Jaemin, setidaknya kau berlibur dua hari kedepan nya."

Jeno memainkan rambut Jaemin yang halus nan lembut itu hingga Pria Manis itu mengantuk berat.

"Tenang saja, aku akan menyelesaikan nya." Tanggap Jaemin setelah menguap.

"Tidurlah..." titah Jeno.

"Huh? Apa kau tidak keberatan?" Tanya Jaemin.

"Tidak. Untuk apa aku merasa keberatan jika kau yang berada di pangkuan ku, hmmm?" Semburat merah menjalar pada wajah Jaemin hingga sampai telinga dan leher.

"Aku akan membangun kan di makan malam nanti." Setelah mengatakan nya Jaemin sudah terlelap dalam posisi Jeno memangkunya.

"Sangat cantik." Gumam Jeno mengecup tengkuk leher Jaemin.














🌀🌀🌀

"Di batalkan? Kau bercanda?!" Seru Lisa tak percaya, bahkan diri nya sudah ber-prepare sejak lama.

"Ya, sebenarnya aku sudah merencanakan untuk tetap lanjut perjalanan kita ke Jerman, tapi sepertinya untuk sekarang tidak karena cuaca yang tidak pasti." Ujar Johnny, lutut Lisa bergetar dan akhirnya terjatuh dalam posisi duduk. Memang ada-ada saja anak bungsu ini.

"Bagaimana pun juga kita harus beristirahat untuk saat ini, jangan terlalu memaksakan diri karena di latihan berikut nya akan lebih berat."

Jaemin dan yang lainnya mengangguk paham dan akhirnya mereka bubar.

Jaemin tampak berpikir heran, ada apa dengan nya akhir-akhir ini? Ia merasa sangat lelah dan pusing hingga diri nya memperbanyak istirahat selama latihan.

Jeno menyentuh bahu Jaemin hingga Ia sendiri tersentak kemudian menoleh, "Kau baik-baik saja?" Tanya Jeno dengan raut khawatir. Jaemin hanya tersenyum tipis dan mengangguk. "Yaaa, aku baik. Tenang saja." Tetapi Jeno merasa khawatir dengan wajah pucat Sang Kekasih hingga diri nya tak fokus.

Voracity || Famous ActorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang