.
.
Fort keluar dari mobilnya sambil mengendong Peat yang sudah tak sadarkan diri masuk kedalam rumah sakit, saat sampai didalam beberapa tenaga mendis dengan cepat membantunya.
Fort menunggu diluar ruangan dengan gelisah, sungguh ia tak tau apa yang terjadi dengan peat sampai bisa keracunan seperti ini. Hampir setengah jam Fort menunggu, dokter memintanya untuk bertemu diruangan
"Dimana keluarganya?" tanya dokter melihat Fort duduk didepannya
"Aku tidak tau, kami hanya teman sekampus"
"Aku tidak tau bagaimana anak muda jaman sekarang, tetapi apa yang kalian lakukan itu sangat berbahaya, untung kau cepat membawanya" nasehat sang dokter, ia sungguh prihatin melihat anak muda didepannya
"Apa maksud dokter?"
"Membuat pacarmu minum obat perangsang dengan dosis sangat tinggi, bisa menyebabkan dia keracunan karena overdosis obat. Lagian seks bebas itu tidak sehat" jelasnya
"Hah? Obat perangsang?" shock Fort, dia tak habis pikir dimana peat mendapatkannya hingga bisa meminumnya
"Dia harus mendapatkan perawatan sementara sampai ia sadar" lanjut sang dokter.
.
.
Fort menatap Peat yang terbaring ditempat tidur rumah sakit, wajahnya sangat pucat. Harusnya fort senang melihat orang yang selalu menghajar dan memusuhinya itu tak berdaya tapi kalau melihat Peat sedang berjuang hidup seperti ini ia jadi tak tega juga.
Masalahnya bagi fort sekarang, ia bingung menghubungi orang tua peat, sedangkan dia tak sedekat itu dengan peat dan tak tau menahu tetang keluarganya. Sedangkan Fort juga tak bisa meninggalkan Peat sendirian setelah ia baru saja menikmati tubuhnya walau pengaruh obat. Mau menghubungi salah satu teman peat yang ada mereka akan mencurigai mereka.
Fort menghela nafas dan duduk menunggu saja sampai Peat sadar.
Sampai hari mulai pagi kembali, Fort malah ketiduran disana, sedangkan Peat masih memejamkan matanya, membuatnya makin bingung apa yang akan dia lakukan sekarang. Saat diambang keputus asaannya mata Peat berlahan terbuka dan menyesuaikan dengan cahaya matahari pagi yang masuk kekamar rumah sakit, dahinya mengerut bingung, ia kehilangan beberapa memorinya kemarin. Sampai ia terkejut melihat Fort yang duduk disisi tempat ia berbaring
"Akhirnya kau bangun juga, ku kira kau sudah koma" legah Fort sedangkan Peat berusaha duduk sambil memegang kepalanya yang pusing tapi bukan hanya itu, bagian bawahnya terasa aneh, ia menoleh menatap horor pada Fort dan menarik kerah bajunya
"Katakan, apa yang sudah kau lakukan padaku?" tanya peat dan fort malah tertawa lucu
"Harusnya kau mengingat bahwa kau yang memulai ingin memperkosa" jawab Fort, jawaban itu membuat Peat mengerti, bahwa pasti sudah terjadi sesuatu padanya juga fort
"Dokter bilang, kau overdosis obat perangsang, entah dari mana kau mendapatkan hal aneh seperti itu" lanjut Fort membuat peat memejamkan matanya, memori kemarin mulai terputar diotaknya dan mulai mengingatnya. Mau marah maupun membunuh Fortpun percuma, semua sudah terjadi. Ia juga tak tau mengapa dia bisa seperti itu
"Tapi kau orang yang sadar total, mengapa kau melakuakan itu padaku?" tanya Peat, sejujurnya ia merasa begitu hancur akan kenyataan ini, selama ini ia menjaga dirinya begitu baik, tapi malah berakhir digagahi musuh sendiri
"Sesadar-sadarnya aku juga lelaki normal, kau duduk diatas perutku, kau menarik bajuku, ka... "
"Hentikan, aku sudah tak sudi mendengar dan mengingatnya, jadi lupakan saja apa yang terjadi, dan aku tak mau satu orangpun tau" potong Peat menyibakan selimut rumah sakit dan berusaha turun dari tempat tidur
"Kau mau kemana?"
"Pulang"
"Kau masih harus dirawat, kau tak mau menghubungi orang tuamu?" tanya Fort membuat Peat menghela nafas menahan emosi yang sudah ia tahan sampai diubun kepalanya
"Orang tua katamu? Agar mereka tau bahwa aku diperkosa olehmu?" tanya Peat sinis
"Aku yang kau perkosa awalnya" fort tak Terima
"Tapi kau dalam keadaan sadar total, andaikan otakmu itu tidak berada diselangkanganmu, ini semua tidak terjadi padaku! Kau bisa menghindar kau bisa langsung menolongku kerumah sakit bukan malah menikmatinya duluan" kesal Peat hingga ia menangis. Bagaimana ia tak begitu merasa hancur, walau dia nakal tetapi ia menjaga dirinya dengan baik, tetapi sudah rusak seperti ini.
Peat berusaha tenang dan mengendalikan dirinya, ia masih ingin waras
"Kau tak usah berlebihan, lagian hanya tidur sekali juga tak akan terjadi apa-apa" santai fort tanpa merasa bersalah
"Berlebihan katamu? Kau sudah merusakku sialan! Kau merusak segalanya! Setan sepertimu tidak akan pernah merasa telah merusak orang lain!"
"Kenapa kau begitu emosi sih? Lagian dijaman sekarang jadi perawan sudah tak jaman lagi, jangan berpikir kolot" ejek Fort
"Pantas saja kau bisa berpacaran dengan seorang jalang, seleramu memang seperti itu" sinis Peat tak terima dirinya direndahkan
"Kenapa kau bawa-bawa pacarku?!" fort tak terima
"Kenyataannya memang seperti itu. Jadi jangan pernah menyamakan ku dengan orang-orang seperti itu!" ucap Peat menekan kata-katanya lalu keluar dari kamar rumah sakit meninggalkan fort yang terdiam karena pertengkaran itu.
"Sial!!" umpat Fort kesal sendiri karena semua malah jadi berantakan.
.
.
.Tbc
Berikan vote :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Hate Or Love? (FortPeat)
FanfictionDunia_YAOI! RATE_M 18+! Boy x Boy! M_preg! Summary : Berawal dari Boss Chaikamon yang ingin meniduri kekasihnya yang polos dan anak baik-baik (Noeul), namun malah salah sasaran hingga mengakibatkan masalah besar dalam hidup Fort dan Peat. "Aku H...