Chapter 19

4.1K 314 20
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


.
.


"Piee tunggu! aku sungguh mencintaimu, hanya kau yang aku inginkan" Fort menahan tangan Piee yang sudah berada diruang tamu rumah

"bisa-bisanya kau sudah menikah, tapi aku tak tau apapun! dan dia hamil? vitamin dimobil itu miliknya kan?" tanya Piee, Fort menunduk dan mengangguk pelan, ia tak bisa berbohong lagi

"semua hanya karena sehari piee, aku juga tak tau bahwa hanya karena sekali itu malah membuatnya hamil, aku tau aku salah, tetapi aku sungguh hanya mencintaimu, aku tak sengaja melakukannya, semua karena suasana saja" jelas Fort memegang kedua tangan piee agar tak lari lagi darinya

"tapi Fort! lalu apas sekarang? kau mau tetap melanjutkan hubungan ini? apapun itu kalian sudah menikah!" kesal Piee

"ini hanya pertanggung jawaban sampai bayinya lahir, ini sudah jalan empat bulan, tinggal lima bulan lagi, bisa kah kau menunggu? aku janji aku akan meninggalkannya dan menikahimu, aku tak bisa tanpamu Piee" mohon Fort

"bertanggung jawab? kenapa waktu itu kau tak memaksanya aborsi saja biar kau tak harus bertanggung jawab!" balas Piee

"aku sudah memintanya, tapi dia tak mau. Lagian kalau aborsinya gagal lalu dia mati, aku yang bisa dituntut keluarganya, kau mau aku malah berakhir dipenjara?" tanya Fort membuat Piee cemberut

"tenanglah Piee aku minta maaf aku salah saat itu, tapi semuanya hanya sekali, aku aku hanya mencintamu dan hanya mengiginkanmu" lanjut Fort membuat peat yang berdiri tak jauh dari mereka tersenyum merasa bahwa Fort adalah pembohong yang handal, sekali apanya? setiap malam bahkan disiang hari bila Fort inginkan, maka Fort akan menidurinya.

"kau akan meninggalkannya kan? kau janji?" pinta Piee memeluk Fort

"aku janji, setelah bayinya lahir aku bisa meninggalkannya dan hanya menanggung bayinya saja, tolong menunggulah beberapa bulan lagi" ucap Fort membalas pelukan itu, peat menghela nafas, ia melihat Fort begitu mencintai Piee, tapi ia juga tak salah dan bukanlah perebut, kalau bisa memilih ia juga tak ingin berada diposisi ini. Tangan kanan putihnya turun menyentuh perutnya yang mulai sedikit membesar itu walau tertutup baju ukuran besar yang selalu ia pakai, tetapi ia juga tak bisa menanggungnya sendirian.

Peat melangkahkan kakinya melewati Fort dan Piee yang masih berpelukan, ia tau fort melihatnya dibalik pelukannya itu, melihat dirinya pergi dengan diam keluar dari rumah meninggalkan mereka. 

.

Peat melangkahkan kakinya berjalan dipinggir trotoar, ia tak tau tujuannya kemana, ia hanya ingin keluar dari rumah saat ini, ia tak punya mobil semua fasilitasnya disita ayahnya karena Fort harus menanggung atas seluruh hidupnya. Bohong rasanya bila ia tak mengakui bahwa saat ini ia sangat begitu sedih, tetapi ia menahannya. Ia sedih hanya karena bingung akan arah hidupnya, dia masih kuliah, dia hamil, terus nanti ia tak tau kelanjutan hidupnya bagaimana. 

Hate Or Love? (FortPeat) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang