Chapter 25

4.5K 344 27
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.

"Sudah! Kenapa sih kau mulai mabuk-mabukan lagi? Ini sudah bukan fase kita" Boss menarik gelas bir yang ada ditangan Fort, malam ini dia harus meladeni sahabatnya itu yang menyeretnya kesebuah bar tapi hanya untuk minum dan tak main sama sekali

"Aku pusing, aku sekarang sulit berpikir logis"

"Masalah apa sih?" tanya Boss

"Bila aku menceritakannya kau jangan bertanya orangnya siapa, karena aku tidak siap mengatakan nama orangnya" ucap Fort, walau bingung tapi Boss mengangguk saja, dia memang pendengar yang baik

"Oke"

"sekitar lima bulan lalu aku meniduri seseorang" Fort memulai sambil menatap Boss yang juga siap mendengarkannya

"apa itu  Piee? itu wajar dia pacarmu, kenapa kau stres seperti ini?" heran Boss

"bukan itu bukan Piee" Fort mengeleng pelan

"hah?! aku tak tau kau punya hubungan lain selain piee?" 

"aku punya, dan aku tak tau perasaanku sendiri, aku tak ingin meninggalkan Piee tetapi aku juga tak bisa tanpa dia"

"kau lucu sekali, yang punya perasaan itu kau, malah kau sendiri yang bingung, sekarang aku mencoba membantumu, apa yang kau rasakan pada Piee, dan apa yang kau rasakan pada orang yang sudah kau tiduri yang tak ingin kau sebutkan namanya itu?" tanya Boss

"aku tak bisa menyebutkan namanya, tetapi aku akan mengibaratkan namanya sebagai Pear, karena dia putih, cantik, imut, dan lucu" senyum Fort membaut Boss juga ikut tersenyum lucu, baru pendahuluan saja Boss sudah tau bahwa Fort menyukainya

"oke anggap saja Pear, jadi apa yang kau rasakan padanya?" tanya Boss

"aku berfikir aku membencinya karena dia selalu menentangku dan selalu menatapku tajam,  dari awal aku pertama kali melihatnya kami tak pernah dalam hubungan yang baik, tetapi aku senang setiap kali dia berteriak, mengomel, dan kesal padaku, karena saat seperti itu dia hanya akan melihat dan mengingatku jadi aku terus membuat masalah dengannya" jelas Fort tersenyum sendiri mengingat Peat yang selalu kesal dengan wajah yang mengemaskan baginya

"Aku mulai sering mengingatnya, merusak semua apa yang dia kerjakan dan mencari cara agar bisa selalu bertengkar dengannya untuk melihat wajah lucunya juga suaranya, aku mulai sadar dan tak bisa mengingatnya terus menerus, itu tak bisa dan tak mungkin bisa. Aku mulai tak peduli dan membuang semua pikiranku tentangnya dan sebulan sebelum aku tidur dengannya, aku mengajak Piee berpacaran denganku karena dia cantik juga populer, aku pikir aku mencintainya dan berusaha mencintainya"

"ya ampun gobloknya" Boss menghela nafas berat, Fort memang payah soal perasaan, mungkin effek dari hobbynya suka baperin anak orang  lalu ditinggal pas lagi harap-harapnya

"aku sudah berfikir, ini sudah bagus, aku memiliki Piee. Tapi nasip kembali membawaku padanya, sebulan setelahnya aku malah berakhir menidurinya...dan dia hamil"

Hate Or Love? (FortPeat) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang