Chapter 23

4.4K 319 12
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.

"Persiapan di aula sudah selesai?" tanya Peat memastikan pada salah satu anggota klub saat ia memasuki aula utama yang luas itu

"sebentar lagi, kami mendesain sesuai dengan berbagai jenis game yang kita akan mainkan dihari pertama" jawabnya dan Peat mengangguk, beberapa hari ini ia sangat sibuk untuk penerimaan mahasiswa baru

"woa cincin hiasan kalungmu cantik sekali peat" ucapnya menyentuh kalung Peat yang terhias cincin pernikahnnya yang tak mungkin ia pakai karena pernikahannya ia rahasiakan

"oh hanya hadiah dari ibuku" senyumnya canggung dan menutupinya kembali dengan kerah bajunya sebelum banyak yang curiga

"apa yang dalam kardus ini masih dipakai? atau harus disimpan?" tanya Peat berusaha membantu yang lain

"bisa tolong menyimpannya Peat di ruang klub, aku masih harus menyusun panggung" ucap Noeul dari atas panggung aula

"oh oke" Peat berusaha menganggkat kardusnya, dan berjalan keluar aula, dulu ia sangat kuat bahkan angkat kardus seperti ini saja sekarang sangat sulit baginya apa lagi sambil menuruni tangga, ia harus berhati-hati dan pelan menurunkan kakinya

"woa..sini kubantu" sebuah suara membuat peat berhenti disalah satu anak tangga, ia menoleh bingung melihat Taee teman Fort mengambil ahli kardus itu, Peat memandangnya bingung karena setaunya Taee anak fakultas Bisnis yang juga membenci fakultasnya

"apa maumu? kau menginginkan sesuatu?" tanya peat curiga

"tidak ada, kenapa kau menatapku seperti penjahat?"

"aku sangat tau fakultas kita tak akur jadi ada apa kau membantuku seperti ini?" tanya Peat

"hanya fakultas kita yang tak akurkan? bukan berarti aku harus menjadi orang jahat dikampus. Aku sungguh hanya ingin membantu" jawab Taee tetapi Peat masih bingung padanya

"oke...aku jujur" Taee menyerah dan menatap Peat dengan tatapan serius

"sebenarnya aku diam-diam sering memperhatikanmu, tapi aku tak berani karena klubku sangat membenci klubmu, jadi bolehkah aku mendekatimu ?" tanya Taee membuat Peat mematung, otaknya masih memproses apa yang teman Fort katakan itu

"ehemm" Taee dan Peat menoleh kesumber suara melihat Fort yang bersandar didinding tepat dibawah tangga menatap mereka dengan melipat tangan didada bidangnya

"ada apa ini? kalian berdua ditangga?" tanya Fort

"Sejak kapan kau ada disitu?" tanya Peat melupakan bahwa Taee baru saja mengatakan cinta padanya

"sejak tadi, apa matamu buta" kesal Fort lalu menatap Taee seolah meminta penjelasan

"apa ini? kau baru saja mengatakan menyukai ketua klub fakultas teknik?" tanya Fort, Peat mengambil paksa kardus ditangan Taee, ia tak mau membuang-buang waktu diantara kedua pria itu dan memilih pergi dari sana meninggalkan Fort dan Taee sebelum kepalanya makin pusing

Hate Or Love? (FortPeat) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang