Part 5 (Mengurung diri)

4.5K 305 7
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.

Peat memasuki kamarnya dan melihat wajahnya yang pucat dicermin riasnya, untung orang tuanya masih diluar kota bila orang tuanya melihat keadaannya seperti ini, maka habislah dia. Saat ia membuka bajunya, ia menatap sedih tubuhnya yang banyak bekas kissmark.

"Kenapa aku malah sesial ini" gumamnya

"hancur sudah" lanjutnya kesal sendiri melihat wajahnya dicermin, sakit hatinya tidak bisa diutarakan dengan kata-kata lagi. Jaga diri sedari dulu tapi berakhir ditangan musuh sendiri. Paling parahnya tanpa cinta sama sekali. Rasanya seperti diperkosa saja.

.
.

Fort mengeringkan rambutnya dengan handuk dan duduk ditempat tidurnya, sesampainya dirumah tadi dia langsung mandi tanpa mengcek handphonenya sedari kemarin gara-gara kegiatannya dengan Peat. Saat ia membuka handphonenya ia panik melihat panggilan tak terjawab dan pesan kekasihnya begitu banyak, hingga dia buru-buru menelponnya kembali

"Kau kemana saja sih?!" benar saja sang kekasih langsung marah-marah

"Maaf Pie sayang, dari kemarin aku sibuk mengurus klub dikampus dan aku tak memperhatikan handphone" dusta Fort cari aman, mana mungkin dia jujur bahwa ia meniduri orang lain

"Setidaknya balas pesanku! Kau benar-benar menyebalkan! Sama sekali tidak ada gunanya menjadi pacar!" sempurnya, membuat Fort berusaha sabar karena tau diri bahwa dia yang salah

"Ah baiklah, besok setelah aku kuliah pagi, aku akan menemanimu jalan dan shoping, seluruh waktuku besok hanya untukmu" bujuk Fort

"Awas saja kau bohong! Aku masih kesal padamu, ku tunggu besok pagi kau menjemputku"

"Oke, siap. Aku mencintamu Pie Saran sayang" ucap Fort masih berusaha membujuknya

"Ya aku juga mencintamu" ucap Pie walau masih nada kesal dan kecewa sang kekasih tidak menghubunginya dari kemarin, lalu panggilan itu terputus membuat fort bernafas legah.

Fort menyimpan handphonenya, dan berjalan kedepan cermin hanya untuk melihat bekas cakaran Peat di tubuh dan lehernya, cakaran dimana saat Peat berusaha menahan rangsangan yang ia berikan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Fort menyimpan handphonenya, dan berjalan kedepan cermin hanya untuk melihat bekas cakaran Peat di tubuh dan lehernya, cakaran dimana saat Peat berusaha menahan rangsangan yang ia berikan. Fort mengelengkan kepalanya saat ia malah mengingat ekspresi seksi Peat dihari ia menidurinya

Hate Or Love? (FortPeat) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang