Part 2 (Salah sasaran)

5.7K 327 11
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


.
.

#Kantin Universitas#

"Ini sangat mencurigakan, awalnya profesor memilih ide kita tapi tiba-tiba malah menerima ide anak fakultas bisnis" keluh Noeul

"Mereka pasti nyogok, mentang-mentang semua anak orang kaya" keluh Som dan mereka sekelompok mengangguk, saat ini mereka berkumpul di meja yang sama dikantin kampus bagi anggota yang tak memiliki jam kuliah siang ini

"Ck, pada hal aku sudah membuat program menarik diacara ulang tahun kampus ini, bukankah sekarang jaman teknologi? Harusnya ide anak teknik komputer seperti kita harus lebih diutamakan" keluh Peat

"Lihat, mereka datang" Noeul menyikut pelan Peat ketikan Fort, Boss, dan anggota mereka yang lain memasuki kantin juga duduk tak jauh dari tempat mereka

"Lihat, mereka memandang kita seperti akan membunuh kita sekarang" bisik salah satu teman pada Fort ketika kelompok Peat kompak menatap tajam mereka

"Hanya karena ide mereka ditolak, kekanakan sekali" gumam Boss duduk setelah memesan makanan

"Tapi kalau dilihat-lihat mereka cantik-cantik ya?" lanjut Boss hingga semua temannya kini menatapnya menuntut penjelasan karena memuji anak teknik komputer itu

"Lupakan" Boss memilih memakan makanannya lebih dulu saat semua menatapnya tajam

"Apanya yang cantik? Kelakuan mereka persis preman, bayangkan saja mereka bisa mengeroyok kita sampai seperti ini" keluh Fort melihat luka-lukanya dan temannya yang lain, lalu kembali menatap Peat tajam seperti Peat juga menatapnya dengan tatapan benci yang teramat sangat

Peat mengalihkan tatapannya, ia tak sudi lama-lama saling menatap dengan lelaki itu dan kini hanya fokus bercerita pada teman-temannya tetapi ia tak sengaja melihat Noeul malah senyum-senyum sendiri, sebenarnya ia tersenyum karena Boss diam-diam memberi kode cinta disana tapi teman-temannya tidak curiga sama sekali

"Ada apa denganmu eul?" tanya Peat membuat Noeul sadar dan merubah ekspresinya

"Tidak apa-apa"

Sedangkan Fort juga menatap aneh Boss yang diam-diam curi pandang kearah anak fakultas komputer

"Apa yang kau lakukan? Kau menatap mereka?" tanya fort membuat Boss sadar dan kembali fokus makan

"Tidak, tidak ada" jawab Boss lalu mengalihkan topik pembicaraan mereka.

.
.

Noeul mengipas pelan wajahnya yang berkeringat di pinggir lapangan, ia baru saja bermain basket sebenarnya dia bukan bagian dari tim basket kampus tapi dia hanya senang ikut bermain saja

"Aku sudah selesai ya, aku ada jam berikutnya nanti" pinta Noeul pada Peat dan Peat mengangguk

"Iya aku akan bermain tiga menit lagi dan akan berhenti juga" jawabnua, Noeul lebih dulu berjalan ke ruang ganti lalu membuka loker untuk mengambil handuk, ada baiknya mandi dulu dari sebelum berganti pakaian

"Sayang"

"Sial! Kau mengingatkanku" Kaget Noeul saat Boss tiba-tiba menyapanya

"Aku dari tadi hanya bisa melihatmu dari jauh" keluhnya

"Keluar sana! Nanti teman-temanku liat!" usir Noeul panik

"Iya iya tau kok, aku hanya ingin memberikanmu air saja, kau pasti lelah" Boss memberikan botol air pada Noeul dan ia menerimanya saja agar kekasihnya itu segera pergi

"Iya, sudah. Tolong pergilah! Temanku nanti liat" usir Noeul lagi

"Oke oke, diminum ya? Ya?"

"Iya nanti aku minum" Noeul mendorong Boss agar pergi setelahnya ia melihat botol mineral itu sambil tersenyum, Boss sangat perhatian padanya

"Akan kuminum nanti, aku mandi dulu" gumam Noeul meletakkan botol itu diatas tasnya lalu menuju kamar mandi.

.

Peat yang baru selesai bermain basket memasuki ruang ganti, peluh membasahi tubuhnya ia sangat lelah dan haus tapi sialnya air dibotolnya sudah habis dan sudah terlalu lelah untuk pergi membeli yang baru, saat ia melihat tas Noeul ia legah, setidaknya sahabatnya masih memiliki air

"Aku minta ya eul, nanti aku langsung ganti" pinta Peat walau disana tidak ada Noeul karena masih mandi. Tanpa pikir pajang, Peat langsung meminumnya saja.

.

Noeul keluar dari kamar mandi dengan berpakaian yang baru dan nampak jauh lebih segar, ia berjalan senang menuju botol air pemberian sang kekasih namun isinya sudah kosong walau disisi botol itu berada botol air mineral baru, tapikan pemberian pacarnya lebih spesial

"Ya!! Siapa yang meminum airku?" sedihnya melihat sekeliling namun ruang ganti itu sudah kosong dari orang-orang, hanya dia yang berdiri di sana

.


Boss tersenyum senang di hadapan teman baiknya

"Aku akan menemui Noeul sejam lagi, obat itu akan bereaksi, dan aku akan memilikinya kali ini dengan utuh"

"Boss, kau sangat licik!" Komentar sang teman

"Aku mencintainya, sangat mencintainya karena itu aku mengunakan cara ini karena tak bisa memaksanya, disisi lain aku ingin memilikinya seutuhnya, kalaupun terjadi sesuatu padanya aku jamin, aku pasti akan bertanggung jawab" jelas Boss

"Apapun itu kau salah, tapi ya sudahlah, semua kau yang tanggung. Jadi mana sisa obatnya?" tagihnya pada Boss

"Sisa obat apa?"

"Jangan bilang kau menaruh semua isinya keminuman?" tanyanya khawatir dan Boss mengangguk pelan

"Sial!!! Sungguh bodoh! Kau tak baca petunjuknya? Itu hanya tiga tetes! Dan kau tuang satu botol? Kau mau membuat kekasihmu overdosis obat perangsang apa?!" paniknya membuat Boss ikutan panik

"Hah? Serius?! Kenapa kau tidak bilang!"

"Kan dibotol itu tertulis jelas! Makanya gunakan matamu untuk membacanya"

"Aku harus menemui Noeul!" panik Boss berlaku pergi dari caffe dimana ia bertemu teman baiknya itu.

.
.
.

Tbc

Berikan vote :')

Hate Or Love? (FortPeat) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang