season2 part ke 4

491 27 1
                                    

Setelah sampai Viliya pun turun dan memberikan helm yg ia kenakan ke Zhee.

" Lu kemana habis ini?" Tanya Viliya.

" Pulang lah mau ke mana lagi" jawab Zhee.

" Lu kan di rumah ga ngapa ngapain juga gimana kalo temenin gw syuting?" Ajak Viliya dan berharap Zhee bisa menemani nya karna dia sedang malas jika Andrian terus mengganggu nya.

" Ga ah males banyak orang" tolak Zhee karna dia memang malas jika berada di tempat yg ramai kecuali ke sebuah acara penting.

" Nanti lu di tenda gw aja, di sana cuman ada berry sama make over doang kok" ucap Viliya sambil menatap Zhee dengan serius.

" Hemm lu kayanya ga mau jauh jauh ya dari gw" goda Zhee pada Viliya.

" Dih pede banget" elak Viliya sambil memalingkan wajahnya karna tak ingin Zhee melihat pipinya yg mulai merona.

" Okey gw temenin" ucap Zhee dan membuat Viliya kembali melihat ke arahnya sambil tersenyum.

" Yeyyy ayoo" ucap Viliya dengan gembira lalu memeluk lengan Zhee sepanjang jalan.

Mereka pun menarik perhatian pada orang di sana, ada yg menatap terkesan ada yg menatap bingung.

" Wah siapa yg bersama dengan Viliya cakep banget"

" Tapi kok ganteng ya"

" Dia artis juga kah?"

" Ganteng nya"

" Sepertinya dia wanita"

" Tapi kenapa ganteng banget"

Begitulah tanggapan parah orang di sana dan tak lama Zhee dan Viliya pun sampai di tenda Viliya yg sudah di sediakan.

" Hay berr" sapa Viliya.

" Hay cantik wah sapa nich ganteng banget" sapa balik berry dan menatap Zhee.

" Kenalin temen gw Zheana" ucap Viliya memperkenalkan Zhee ke manejer dan asisten pribadi nya.

" Oh cewek toh gw kira dia cowok" ucap berry sedikit kaget.

" Zhee" ucap Zhee memperkenalkan diri sambil berjabat tangan dengan berry.

" Iya berry manejer dan asisten pribadi Viliya" balas berry.

" Lu duduk sini ya gw mau ganti baju dulu trus mau di make up" ucap Viliya sambil terus tersenyum.

Zhee hanya mengangguk dan menurut duduk di kursi yg juga sudah di sediakan di sana.

Tak lama Viliya pun keluar menggunakan dres kantor di atas lutut yg menampakkan pahanya yg mulus dengan betis panjang lurus nya.
Dia begitu cantik dengan dres itu terlebih lagi dengan badannya yg ideal dengan dada yg menonjol dan bokong yg semok.
Dia memakai seragam sekolah saja sudah menunjukan dadanya yg menonjol apa lagi jika memakai dres kantor yg ketat itu.
Itu mampu membuat Zhee memalingkan wajahnya sebelum Viliya memergokinya jika dia telah mengamati setiap lekuk tubuh Viliya.

Viliya yg menyadari gelagat grogi Zhee pun tersenyum senang karna berhasil menyita perhatian Zhee dengan tubuhnya yg sempurna.
Namun Viliya tidak bisa menggodanya karna sedang di lokasi syuting.
Viliya pun segera duduk di depan cermin dan mulai di make up dengan make up dewasa.
Setelah selesai dia terlihat seperti wanita dewasa yg sudah berkerja di sebuah perusahaan.

" Zhee gw kerja dulu itu ada minuman dan cemilan yg akan temenin lu biar ga bosen nungguin gw" ucap Viliya setelah selesai bersiap siap.

Zhee lagi lagi terpesona dengan kecantikan Viliya yg tampak lebih dewasa.
Viliya terlihat benar benar tipe Zhee, yg mampu kembali menggetarkan hati Zhee dan jika kalian lupa di dalam raga Zhee adalah devani yg memang seorang wanita dewasa.

" Zhee lu baik baik aja?" Tegus Viliya sambil menyadarkan Zhee yg tengah terpesona sampai melamun.

" Eg iya kenapa?" Tanya Zhee tersadar dari lamunan.

" Gw mau syuting, itu ada minuman sama cemilan buat temenin lu biar ga bosen sambil liat gw syuting" jawab Viliya sambil tersenyum.

" O oh oke oke" ucap Zhee dengan jantung berdebar debar.

" Astaga dia benar benar tipe ku, walau riasanya tampak dewasa dia masih terlihat natural dan cantik, sungguh membuatku terpana" batin Zhee sambil membuka sekaleng Colla dan mengamati Viliya yg sedang syuting di taman.

Viliya pun mulai syuting dengan lebih bersemangat karna mengingat Zhee menemani nya.
Cukup memakan waktu 1 setengan jam Viliya syuting dan sesekali menghampiri Zhee jika istirahat sebentar hingga akhir nya selesai.

" Zhee gw udah selesai, lu ga bosen kan nungguin gw" tanya Viliya yg kini duduk di samping Zhee.

" Sedikit bosen sih tapi it's okey gw sambil main game tadi" jawab Zhee sambil tersenyum ke Viliya.

" Udah selesai kan, ayo gw antar pulang" ucap Zhee karna sudah merasa risih di liatin beberapa orang di sana.

" Okey bentar ya sayang gw ganti baju dulu" ucap Viliya dan pergi mengganti bajunya lalu menghapus make up dan mengganti nya dengan make up tipis ala dirinya.

" Ayo" ucap Viliya setelah selesai.

" Berr gw duluan ya" ucap Viliya pada berry.

" Loh udah mau balik, ga mau ikut ke acara kecilan Andrian?" Tanya berry.

" Emang ada acara ya?" Tanya Viliya.

" Acara kecil doang sih sama kru kru di sini karna Andrian ulang tahun besok" jelas berry.

" Oh ga deh, gw pulang aja capek" ucap Viliya dan langsung memeluk lengan Zhee dan pergi.

" Viliya!"

Baru saja keluar dari tenda Viliya sudah berhenti lagi karna mendengar orang memanggilnya.
Ia pun berbalik dan melihat Andrian tak jauh darinya sambil tersenyum dan memegang sebuah undangan di tangan nya.

" Iya kenapa Rian?" Tanya Viliya.

" Gw lagi ngadain acara kecil kecilan karna besok gw ulang tahun, lu ga mau gabung bentar?" Tanya Andrian sambil tersenyum dan melirik kearah Zhee.

" Gw capek jadi mau langsung pulang sorry ya" ucap Viliya dan kembali berjalan namun di hentikan lagi.

" Vil tunggu" panggil Andrian dan mau tak mau Viliya kembali menatap nya.

" Ya udah kalo gitu tolong besok dateng ya ke acara ulang tahun gw" ucap Andrian sambil memberikan undangan.

" Okey, gw balik dulu ya" ucap Viliya setelah menerima undangan dan pergi bersama Zhee.

" Kayaknya di suka sama lu" ucap Zhee tiba tiba.

" Entah dan gw ga peduli" ujar Viliya acuh tak acuh.

" Bukannya artis kaya kalian sering terjebak sama yg namanya cinlok ya?" Ucap lagi Zhee.

" Ngomong apaan sih lu, ga semua kali lagian gw udah ada orang yg gw suka" ucap Viliya sedikit kesal dan tak suka jika Zhee berkata seperti itu.

" Masa?, siapa?, dia artis?" Tanya Zhee penasaran.

" Dah ah pulang gerimis nih mau hujan" ucap Viliya karna memang sedikit gerimis.

Mereka pun meninggal lokasi syuting dan di perjalanan gerimis mulai menjadi deras dan semakin deras.

" Zhee hujannya makin deres!" Teriak Viliya yg kini sudah basah kuyup begitu pun Zhee.

Zhee pun semakin mempercepat laju motor nya dan berhenti di sebuah hotel.
Zhee memesan satu kamar untuk mereka berteduh dan menunggu hujan Redah.





Maaf guys baru up

Dendam ku (GXG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang