Tuhan kirimkan sebuah hadiah padaku hari ini. Katanya sampai baru saja di kotak surat di depan. Aku ambillah hadiah itu, kubuka dengan pelan dan antusias. Kamu tau yang tuhan kirimkan? Ini adalah hadiah terbesar dan terindah yang aku punya.
Pelan aku meletakkan hadiah itu, dipandang berkali kali. Disentuh berkali kali. Tetap sama, bukan mimpi ternyata.
Mari simpan hadiah ini di tempat yang baik. Mari kita pindahkan ke tempat yang tinggi, agar adik ku tak bisa mencuri.
Beberapa waktu masih kupandangi hadiah Tuhan. Indah terpajang di tempat tinggi etalase ruangan. Masih utuh tanpa tersentuh.
Kutinggalan sebentar untuk menghirup udara segar. Dan ya, kebetulan yang indah pula. Udara sedang segar segarnya. Terasa sejuk seperti embun baru saja turun dari langit yang bersih tanpa polusi. Lalu mendarat pelan di dahan dan daun dengan baik. Bergulir ke rumput halaman rumah seperti menari.
Kulepas sepatu ku, kurasakan basah rumput depan rumah. Sejuk dan menggelitik dengan segar.
Lalu tanpa memberi salam, sinar di atas mulai berdatangan. Menerobos dan menyibak lembut dari pepohonan yang menghalang. Sinar pagi yang masih hangat membasahi tubuhku memberikan rasa lembut yang nyaman.
Indahnya hari ini tuhan. Lalu aku tersadar
Akan ada badai apa lagi yang datang kali ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
Untuk Kamu
RandomUntuk kamu yang merasakan banyak rasa aneh saat menjadi manusia