Tak adakah yang indah dalam hidupku? semuanya berlalu dengan seenaknya, tak ada yang menyenangkan. Katanya hidup itu saling memandang, tapi kurasa hidupku saja yang paling tak menarik untuk dipandang. Tak ada pencapaian, tak hidupnya, tak ada keindahan, tak ada jurang, tak ada lembah, hanya jalan kosong yang terhampar. Membosankan.
Tiap hari kulirik jalan hidup yang lain, betapa mereka bisa hidup selain bernapas. Yang bisa kulakukan hanya bernapas kukira. Adakah yang mau memberikan saran untukku melakukan hal lain?
Tak ada bedanya hidupku dengan batu yang menunggu lumut hidup menyelimuti tubuhnya dalam seratus tahun. Lalu kering oleh kemarau, lau terendam banjir oleh hujan, sudah itu saja. Tak ada yang bisa kulakukan.
Betapa indah dan penuh perjuangan hidup manusia lain. Bisa mereka banggakan dan ada yang bisa mereka ceritakan. Kau perlu ceritaku? Seperti dua detik kukatakan saja sudah mencakup seluuh hidupku sampai hari ini. Tak ada kesegaran, tak ada pedas, tak ada asam. Hanya berjalan.
Lalu kau katakan bersukur masih berjalan? Bagaimana jika berjalan ditempat? Adakah peredaan dengan diam? Tak ada kawan. Kusangsikan jika kau masih mau menghiburku dengan kalimat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Untuk Kamu
RandomUntuk kamu yang merasakan banyak rasa aneh saat menjadi manusia