Siang pun sekarang sudah tidak bersambut, tak lagi sama. Tak ada bedanya.
Nyatanya matahari sedang mendung atau terik pun tak terlihat berbeda. Hariku sama saja, didalam bilik kecil. Paling berpindah dan bergeser sedikit posisinya.
Mau makan apa? Bukan lagi pertanyaan sepele. Sekedar suara nyata menjadi bayang di telinga saja.
Sebentar saya pergi, mungkin jika tak mengabari kamu akan mencari. Sekedar bertanya, jam berapa kamu tidur pun tak apa. Ternyata sepi sampai berhari hari.
Saya kembali bukan karena kamu yang maunya dicari, tapi saya tak tahan sendiri.
Saya kira sedekat itu kami, nyatanya kamu hanya datang karena saya yang mengekori. Katanya sudah sehati, nyatanya memang hanya saya yang merasa memiliki.
Mengemis dan menangis saya malam ini, bagai tertampar saat matahari sudah menggoyahkan kaki. Hilang kendali. Memang tak sepenting ini lah saya ini.
Lalu kemarin itu apa? Apa karena kamu duduk duluan dan saya menyebelahi? Atau kamu mengajak saya duduk disini?
Sadarku telah kembali. Datang sendiri pulang pun kembali sendiri.
Apa harus sesendiri ini?
![](https://img.wattpad.com/cover/169753643-288-k869786.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Untuk Kamu
RandomUntuk kamu yang merasakan banyak rasa aneh saat menjadi manusia