Angka hari yang terkoyak atau tercoret oleh tinta merah menyala kini membayangimu.
Tak perlu takut sayang, semua pasti berlalu, hari hari indahmu bersama dia.
Ya, aku tau. Kau ingin berhenti dititik ini bersamanya, berhenti ditawanya, tempat ini, waktu ini.
Dia mungkin juga ingin berhenti, tapi tak bisa. Dia harus berlari, mengejar entah itu mimpinya atau apapun bagi hidup dan matinya. Dia harus berlari agar bisa cepat kembali entah kepelukanmu atau berbelok dipersimpangan untuk bertemu yang lain.
Dunia memang begitu, sayang. Ada yang datang dan sebentar lagi pergi.
Lalu hari ini tiba, kau dan dia enggan melepas genggaman tangan yang makin lama makin erat. Enggan terlepas sedetikpun.
Senyumnya, matanya, tangannya. Kau perhatikan entah sudah berapa lama. Aku akan selalu rindu. Itu katanya.Tempat ini, senja atau fajar kini menjadi suasana yang paling kau benci. Seakan akan hal ini yang membuatmu berpisah dengannya.
Lalu dia berjalan, makin lama makin jauh. Tanpa menoleh lagi padamu. Kau, melihatnya. Memperhatikan cara berjalannya, bajunya, tasnya, gerak tangannya, bahkan gaya rambutnya. Hingga sekarang jika ditanya, kau akan menjelaskan dengan rinciannya.
Sayang, dia sudah pergi untuk berlari. Bangun. Jangan cuma berdiri dan menengok kebelakang, melihat dan membayangkan saat saat dia bersamamu.
Kau harus ikut berlari, tak harus menyusulnya. Kau berjalanlah dijalanmu, cari mimpimu. Hidupkan impianmu.
Terus berjalan, jika kau lelah beristirahatlah sebentar. Kau boleh pandang kebelakang, dimana bayang dia tersenyum menjadi samar oleh waktu yang terus berputar.
Jika sudah, larilah. Mungkin sedikit lagi kau bertemu dengannya. Entah dia masih tersenyum bahagia memandangmu atau tersenyum bersama tangan yang tak lagi kosong sembari berjalan.
Tak apa. Jika dia berpaling, dia akan melihatmu besar. Dia akan menyapamu, dan kau akan baik baik saja.
Jika kau tetap berdiri sambil mengamati tanganmu yang mulai bersarang, dia akan melihatmu kecil. Melihatmu dengan tatapan mengasihani. Kau akan memandang tangannya, tangan yang erat menggenggam tangan yang lain. Tampak serasi. Lalu kau memandang tanganmu, sendiri dengan kondisi mengenaskan.
Tak apa, lanjutkan jalanmu. Lihat nanti dipersimpangan jalan, kau akan bertemu yang lain. Yang sendiri dengan tangan yang siap melindungimu.
Lihat, kau menemukannya. Entah dia yang sama atau bukan, satu yang ingin kukatakan. Jangan hanya menetap dan meratap kebelakang. Berlarilah, sesekali bolehlah kau tengok masa indahmu bersama tangannya. Lalu kau akan menemukan.
Semangat berjuang, sayang.

KAMU SEDANG MEMBACA
Untuk Kamu
De TodoUntuk kamu yang merasakan banyak rasa aneh saat menjadi manusia