Yang Merasa

4 0 0
                                    

Hari kian panas saja sekarang, terasa gerah tiap tiap waktunya. Semacam aku yang kain saja meleleh dalam tiap harinya, semangat dan jiwaku kian menguap. Ingin berhenti tapi tak ingin berhenti. Hidup hidup-an saja sudah tiap harinya. 

Bukan karena ingin menyerah, tapi sekarang kain terasa berat dan melelahkan. Sangat kosong dan sendirian. Kesepian tapi merasa tak apa untuk sendirian. dan tak terasa apa lagi yang bisa membuat menyenangkan. Seperti hidup hanya untuk bangun lalu kembali tidur lagi. Tak ada matahari atau malam yang membedakan. Hanya mengalir dan membiarkan waktu berlalu.

Kau bertanya untuk segera bangkit dan kembali berlari? bukan tak mau, tapi seperti merasa apa lagi yang sebenarnya kucari. Bukan sudah mendapatkan segalanya, justru malah sebaliknya. Tak ada yang sudah didapatkan, tapi merasa sudah tak ada lagi yang dibutuhkan.

Tak bisakah kamu berikan aku alasan lain untuk melanjutkan pagi mejadi siang dengan matahari yang terik yang bisa ku rasakan kembali? bahkan aku rindu dengan betapa lelahnya kaki ku berjalan, tapi tearsa hidupya. Aku rindu dengan betapa kerasnya kakiku yang pegal sesudah berjalan seharian, tapi terasa hidupnya. Betapa mengantuknya mataku bahkan sebelum aku berhasil melepaskan sepatuku didepan rumah, tapi terasa hidupnya. Bahkan aku rindu dengan betapa rusak dan bobroknya sepatuku, lalu menemui rasa pedih dengan omongan orang lain, tapi terasa hidupnya.

sekarang seperi ini ini saja yang kurasakan. Bolehkan jika kamu tau jawabannya berikan padaku? terlalu lelah dan aneh dan tidak taulah apa yang ku rasakan sekarang. Padahal aku tau waktu tak akan lagi berulang, sekian hari yang sudah kuhabiskan dengan telentang tak akan lagi kembali dan memberikan peringatan bahwa kemarin sudah berlalu, tak ada lagi yang bisa kamu perbaiki, mungkin begitu katanya nanti.


Untuk KamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang