part 9. jalan-jalan

54 38 24
                                    

Mereka bertiga pun keluar dari dalam mobil, sambil meregangkan otot-otot badan.

"Ya udah, masuk yuk" Bian hampir saja berjalan terlebih dahulu,

"Ayuk,,," Zidan menarik satu-satu tangan Bian dan Tere membuat mereka berdua saling tatap-tatapan.

"Hallo selamat pagi kakak, mau untuk berapa orang kak? " Seperti biasa pelayaran restoran langsung sigap melayani pelanggannya.

" Untuk 3 orang kak" Bian adalah orang yang langsung berurusan dengan tugas mesan-memesan, karena Tere tidak mengerti bagaimana caranya.

"Abg,,,kita duduk di tepi pantai boleh?" Zidan menarik-narik ujung baju Bian gemas.

"Iya boleh sayang" Bian mengusap pipi Zidan.

" Kita ambil tempat situ aja ya mbak"

"Maaf kakak, di sana khusus pelanggan VIP"

"Owh ya udah saya ambil" Bian menyodorkan black card ke arah pelayan itu.

Pelayan itu sontak membulatkan matanya, apa lagi Tere, bahkan tidak berkedip melihat black card milik Bian

" I,,,itu bener black card kan? Buset, gue baru nyadar kalau Bian orang tajir, gue jadi takut deh" Tere bergidik ngeri dalam hati.

"Baik kak, silahkan menikmati kunjungannya" Pelayan itu pun pergi meninggalkan mereka. Mereka pun berjalan menuju kursi yang sudah di sediakan oleh pelayan.

" Ini udah ada menunya Tere, silahkan di liat dulu" Bian menyodorkan pilihan menu ke arah Tere.

Entah perasaan Bian saja atau emang Tere yang dari tadi hanya diam.

" Tere,,kamu kenapa hm?" Bian yang melihat kejanggalan ini tidak bisa mengurung rasa penasarannya.

"Enggak kenapa-napa kok Yan, kita tadi kan bisa pilih restoran yang lebih murah yan, gak harus yang mahal kek gini, apa lagi harus ambil paket VIP" Tere menatap zidan tidak enak.

" Owh, Jadi cuman karena itu, gak apa-apa Tere, inikan keinginan aku juga, gak usah di pikirin" Bian mengusap rambut Tere gemas.

"Abg,,,Zidan juga mau" Zidan mengusap kepalanya sendiri.

Mereka berdua pun tertawa melihat tingkat lucu zidan.

Setelah acara makan pagi, jam sudah menunjukkan pukul 11:00
Mereka sudah melanjutkan perjalanan menuju sebuah taman yang sudah Bian cari di google.

Tere Tertidur di kursi depan sambil memangku zidan yang juga sedang tertidur.

"Lucu banget sih" Ucap bian gemas.

"Kamu terlalu pandai menutupi kepedihan itu semua Tere" Bian kembali memperhatikan jalan yang lumayan Ramai.

Masih di perjalanan, kini zidan sudah terbangun dan asik memakan ciki-ciki di kursi belakang. Tapi tidak dengan Tere, yang masih terlihat sangat pulas menikmati tidurnya.

Mobil Bian masuk ke sebuah gerbang besar yang bertulisan "love flowers"

"Udah sampai ya bg?" Zidan masih nyemil ciki-cikinya

" Udah,,ayok turun" Bian turun dan langsung membukakan pintu belakang untuk zidan. Setelah membukakan pintu untuk zidan, kini Bian beralih ke pintu depan bagian Tere, yang jelas kalau perempuan itu masih tertidur.

"Tere,,," Ucap Bian lembut sambil sedikit mengguncangkan lengan perempuan itu.

"Hm,,," Tere menggeliat seperti tidak ingin tidurnya di ganggu.

"Tere bangun, kita udah sampai"

"Ha? " Tere langsung berdiri membuat jaraknya dan Bian sangat dekat.

Halaman terakhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang