10. Midnight

124 11 0
                                    

hush, when no one is around, my dearyou'll find me on my tallest tiptoesspinnin in my highest heels, loveshinin just for you

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

hush, when no one is around, my dear
you'll find me on my tallest tiptoes
spinnin in my highest heels, love
shinin just for you.

-mirrorball, taylor swift.

***

"Namira?"

Kepala Gea mendongak perlahan, menahan diri agar air matanya tidak terjatuh lagi. Dengan sebelah tangan dimasukkan ke dalam saku celana, Reksa melangkah mendekat pada gadis yang masih bungkam di tempatnya.

Senyum Reksa memudar kala melihat lebih dekat mendapati wajah sembab Gea. Tangan lelaki itu membuka tudung hoodie sang gadis, menatapnya lembut sambil menyeka bulir sisa air mata Gea.

"Hei, kenapa?"

Gea menggeleng kecil, membuang wajahnya agar Reksa berhenti menatap. "Kenapa kesini?"

Reksa menegak sebentar, kedua tangannya yang semula memegang bahu Gea jadi menunjuk sebuah paper bag yang ia genggam. "Lo tadi bilang belum makan, gue mau antar ini." Reksa memberikan paper bag itu pada Gea.

"Apa?"

"Nasi goreng." Reksa melirik sekali lagi, sebelum mengigit bibir bawahnya ragu. "Buatan gue sendiri, nggak tahu di lidah lo gimana rasanya tapi gue cukup percaya diri sama menu yang satu ini."

Gea jadi tertawa kecil, menampilkan kedua lesung pipinya yang cantik sempurna. Tangan gadis itu memeluk paper bag pemberian Reksa lalu mendongak agar bisa membalas tatapan sang lawan bicara yang sedari tadi masih menunggunya untuk berterus terang. "Jasa peluk gratis buat gue masih ada nggak, Kak?"

"Ada."

"Belum kadaluarsa?"

Reksa menggeleng cepat. "Unlimited buat lo."

Semburat merah tercetak jelas di wajah Gea. Reksa yang melihat itu tidak berhenti tersenyum gemas, sambil menahan diri karena jantungnya terus saja berdegup kala gadis di depannya ini tertawa dan memandangnya dengan manik indahnya.

"Let's talk?" Kedua alis Reksa terangkat, menunggu untuk dapat persetujuan dari Gea. Yang ditatap hanya menipiskan bibirnya lalu mengangguk kecil.

Gea mengekor Reksa, memandangi punggung tegap lelaki itu dengan pandangan hangatnya. Ia melirik paper bag yang masih dalam pelukannya, senyum kecil tercetak jelas pada wajah cantiknya. Dibuatkan nasi goreng hasil masakan sendiri, Gea sangat memuji usaha Reksa. A gentleman.

Gea bertanya-tanya, wanita seperti apa yang menjadi tipe ideal lelaki yang nyaris sempurna itu. Gea mungkin belum lama mengenalnya, tetapi hanya berada di dekat Reksa gadis itu sudah merasa sangat aman. Reksa tahu cara memperlakukan perempuan dengan sangat baik.

BLOOMINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang