"Tante, aku pulang ya." Ucap Kiara setelah melirik beberapa kali ke arah jam dinding.
"Kenapa buru-buru? Filmnya kan belum selesai."
"Udah sore Tante."
"Oh iya udah sore ya? Gak kerasa, keasikan sama kamu sih." Tante Rena terkekeh geli. Sudah lumayan lama ternyata sejak dia menghabiskan waktu dengan Kiara, sampai membuatnya lupa waktu.
"Pulang nanti ya, masih sore ini."
"Justru karena udah sore Tante, aku harus pulang. Papa sebentar lagi kayaknya sampai rumah deh." Kiara menjadikan Papanya alasan agar Tante Rena mengijinkannya pulang.
Padahal kenyataannya, Papanya sama sekali tidak akan mempermasalahkan jika Kiara berada di rumah calon mertuanya itu.
"Biar Tante telepon Papa kamu nanti. Kamu disini aja dulu, temenin Tante nonton. Sebentar lagi juga Dirga datang. Emangnya kamu gak kangen sama dia?" Tante Rena tersenyum ke arah Kiara.
Bagaimana ya Kiara harus menjawab? Kangen Dirga? Sama sekali tidak. Justru karena Dirga lah Kiara ngotot ingin pulang sekarang saja. Dia masih malas jika harus bertemu dengan Dirga saat ini. Apapun yang menyangkut tentang Dirga selalu membuat Kiara sebal pokoknya.
Apalagi mengingat kejadian saat di mall malam itu, membuat tingkat kekesalan Kiara semakin melambung pada Dirga.
Bagaimana Kiara tidak kesal, jika pria itu dengan sengaja menyindirnya yang saat itu mengenakan tank top yang pastinya memperlihatkan perut ratanya. Tapi kalian jangan salah paham dulu, pakaian yang dikenakan Kiara sama sekali tidak seksi sampai kelihatan berlebihan kok. Memang Dirga nya saja yang kolot. Padahal pakaian seperti itu sudah biasa dipakai di jaman sekarang.
Meksipun tidak disindir secara terang-terangan, jangan kira Kiara tidak mengerti dengan dumelan yang pria itu layangkan secara tersirat.
Dengan alibi mengomentari penampilan perempuan lain, padahal jelas-jelas Dirga sedang mengkritik Kiara. Coba kalian berada di posisi itu, pasti kesal juga kan?
Ternyata meksipun pria itu dikenal dengan sifatnya yang cool, dibalik itu semua tersimpan rapat sifat cerewetnya.
Dasar pencitraan.
"Kamu disini aja, Tante gak suka nonton sendirian. Nanti pulangnya biar dianter sama Dirga."
Keputusan final yang membuat Kiara menghela nafas pelan.
"Tapi aku gak bisa makan malam disini ya Tan. Kasihan Papa kalau makannya sendirian."
"Iya, biar nanti sekalian Dirga makan dirumah kamu aja. Jarang-jarang kan dia makan bareng Papa kamu."
Aduh Tante ini kenapa ada-ada saja sih idenya untuk mendekatkan Dirga dan Kiara. Pasti ini berkat drama-drama Korea yang sering di tonton nya.
Meksipun usia tidak lagi muda, tapi jiwa Tante Rena ini tidak lah berbeda dengan anak muda jaman sekarang. Buktinya, disaat ibu-ibu seusianya menonton sinetron, Tante Rena malah menonton drama Korea yang pemainnya tampan-tampan.
Jadi kalian jangan heran jika Kiara bisa seakrab ini dengan wanita yang jarak usianya bahkan cocok menjadi ibunya.
Bahkan pernah suatu ketika, dengan entengnya Tante Rena mengajak Kiara untuk berlibur di negeri ginseng itu.
Kiara tercengang saat itu. Dipikir mudah apa ya untuk berlibur ke negeri orang. Tante Rena sih enak, sudah pernah beberapa kali keluar negeri. Lah Kiara? Ke negara tetangga yang dekat saja dia masih belum pernah.
Suara langkah kaki yang pelan namun teratur terdengar semakin mendekat dan pastinya seseorang saat ini sedang ingin menuju kesana. Setelahnya muncullah pemiliknya dan dengan jalan yang riang gembira dia mendekat dan menyalami tangan Tante Rena.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny
RomanceKiara dipaksa tunduk pada perintah Papanya yang ingin menjodohkannya dengan anak dari seorang pejabat, Dirga namanya. Ancaman yang diberikan Papanya mampu membuatnya tidak bisa berkutik. Kiara pikir mudah untuk menjalankan perjodohan yang bisa di bi...