Happy reading ❗
Pukul sepuluh siang rapat sedang di adakan. Rapat ini membahas program kerja untuk rumah sakit yang akan mengadakan akreditasi sebentar lagi.
Dion sebagai direktur rumah sakit memimpin rapat ini. Di samping Dion ada Sergio dan juga Isabella duduk bersebelahan. Selebihnya ada perawat dan tim akreditasi lainnya.
Dion mengawali rapat dengan pembukaan dan tujuannya rapat ini di adakan. Sebenarnya Dion sengaja membawa Sergio di tim ini, alasan pertama karena memang kemampuan Sergio yang tidak di ragukan lagi kedua Dion ingin Sergio dan Isabella dapat lebih dekat.
Ketika Isabella memasuki ruang rapat, sebenarnya dia sedikit merasa canggung karena ternyata ada mantannya disini. Isabella sudah lebih dulu masuk tim ini di setiap rumah sakit mengadakan akreditasi.
Tanpa sadar Sergio dan Isabella memberikan masukan hal yang hampir sama di timnya ini. Keduanya seperti tim yang telah lama bergabung. Dion yang menyaksikan itu hanya bisa tersenyum dalam diam.
Seakan mereka berdua bukan lagi orang asing. Sama seperti dulu di masa perkuliahan keduanya adalah tim debat yang hebat di angkatannya.
Di dalam hati Sergio bersorak gembira karena hari ini dapat melihat wajah ayu Isabella dari dekat. Duduk bersebelahan dengan Isabella, Sergio sering melirik wajah serius Isabella, sangat cantik.
Setelah kejadian waktu itu dan adanya ibu Sergio disini membuat ruang gerak Sergio terbatas. Apalagi ibu Sergio masih berada di Bandung, yang kian menjadi sulit untuk Sergio kembali mendekati Isabella.
Setelah rapat selesai dan di tutup oleh Dirga tepat di jam makan siang. Dion mengajak tim nya ini untuk makan siang di restoran depan rumah sakit.
Setelah sampai di dalam restoran, Dion meminta pelayanan untuk membawakan menu yang ada di restoran tersebut. Dan semua fokus untuk memilih menu makan siang mereka.
"Bebek rica!" Ucap Sergio dan Isabella bersamaan. Tim perawat dan yang ada di meja mereka semua jadi terarah ke mereka berdua. Dion yang melihat itu lagi-lagi tersenyum.
Isabella jadi kikuk dan malu di pandang seperti itu. Dan Sergio malah semakin senang berada di dekat Isabella.
"Dua bebek rica dan dua es jeruk!" Tambah Sergio lagi. Isabella yang mendengar itu merasa semakin malu dan diam saja.
"Dokter gio sepertinya sudah kenal dokter Bella lama ya?" Tanya salah satu dari mereka.
Sebelum menjawab Sergio tersenyum dan melihat ke arah Isabella yang tengah tertunduk malu. Ada rona merah jambu di pipi ayu nya.
"Ya kita satu kampus dulu ketika menempuh pendidikan." Jawab Sergio. Isabella sedikit bernafas lega, Sergio tidak mengungkap hubungan apa antara dirinya dan Sergio.
"Kalian kayanya cocok deh jadi pasangan. Upsss_ maaf." Ucap nya lagi.
"Ya kita memang pasangan!" Jawab Sergio dengan enteng nya. Isabella membulatkan matanya tidak menyangka Sergio akan berbicara seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Still you
RomanceKetika dua orang yang masih mempunyai rasa cinta, namun berfikir jika hubungan keduanya sudah berakhir. Cerita dewasa