11.

180 25 2
                                    

Happy reading ❗

Kembali pada rutinitasnya sebagai dokter jaga, Isabella kini tengah sibuk dengan pasien yang berdatangan tiada henti. Sampai jam makan siang terlewat begitu saja.

Rasanya sangat lelah, pinggang Isabella seakan mau remuk. Kini Isabella tengah berbaring di ruang istirahat dokter jaga.

Tidak memikirkan perut yang kosong meminta di isi, Isabella hanya ingin membaringkan badannya dan menutup mata nya sejenak sebelum jam dinas nya berakhir.

Ketika baru saja mata Isabella tertutup, ketukan dari pintu terdengar dan badan Isabella seolah tidak ingin beranjak dari tempat tidur yang di pakainya. Isabella pun mendiamkan ketukan pintu itu sampai tiga kali.

Isabella, masih menyamankan posisi tidurnya sampai tak terasa kantuk menyerang. Niat awal hanya ingin membaringkan tubuhnya agar lebih rileks, Isabella tertidur di ruang istirahat dokter.

Tanpa Isabella tau jika di luar ada seseorang yang menunggu nya. Sergio lah yang tadi mengetuk pintu.

Sergio, di beritahu jika Isabella belum makan sejak pagi dan banyak kedatangan pasien yang tidak berhenti, sehingga perempuan cantik itu belum mengisi perutnya.

Untuk itulah Sergio ingin mengajak Isabella makan, namun ketika datang ke IGD dan mengetuk ruang istirahat dokter tidak ada jawaban dari dalam. Sergio pun berfikir jika Isabella tertidur di dalam.

Sergio, menunggu Isabella di luar sampai perempuan itu terbangun. Memberitahu kepada dokter jaga selanjutnya untuk tidak membangunkan Isabella.

Isabella, membuka mata nya dan langsung terbangun duduk, mengecek jam di ponselnya. Ternyata hari sudah sore dan Isabella tertidur selama satu jam. Kenapa tidak ada yang membangunkan dirinya.

Isabella, langsung bergegas untuk mencuci muka dan berganti pakaian. Setelah selesai Isabella langsung bersiap-siap untuk keluar.

Ketika keluar dari kamar dokter, Isabella kaget karena di luar ada Sergio yang tengah berbincang bersama dokter jaga selanjutnya dan para perawat yang berjaga. Kenapa Sergio di sini tanya Isabella dalam hati. Isabella pun tersenyum pada semuanya. Dan meminta maaf karena tertidur.

"Semuanya saya minta maaf tadi tertidur." Ucap Isabella dengan canggung.

Semua yang ada di sana merespon dengan mengatakan tidak apa-apa. Namun tetap saja Isabella merasa tidak enak. Ini baru pertama kali Isabella seperti ini.

Detik berikutnya, Isabella malu dengan perkataan yang di layangkan Sergio terhadap nya. Wajah nya merah menahan malu.

"Sudah lebih segar cantik?"

Dengan enteng nya Sergio berbicara seperti itu di hadapan banyak orang. Semua yang ada di sana ingin tersenyum namun di tahan takut pada Sergio. Mereka semua berpura-pura melakukan sesuatu.

"Ih apaan sih. Aku mau pulang!"

Isabella, berjalan lebih dulu. Tidak ingin berlama-lama atau Sergio akan mengatakan hal yang akan membuatnya lebih malu lagi.

"Cantik, tungguin mas dong." Sergio, tersenyum jahil memanggil nama Isabella. Isabella, yang mendengar itu terus berjalan ke arah mobil miliknya.

"Ngapain ngikutin aku sih." Kesal dengan bibir memberengut pada Sergio, namun di mata laki-laki itu sangatlah gemas.

"Kita makan."

"Aku mau pulang ih."

"Makan dulu nanti sakit. Sekalian belanja bulanan oke?"

Sergio tau jika Isabella tidak akan menolak ajakannya. Untuk itu Sergio langsung menarik tangan Isabella menuju mobil miliknya.

"Aku gak mau kalau pakai mobil penculik." Langkah Isabella terhenti sebelum mencapai mobil Sergio.

Still you Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang