9.

196 26 8
                                    

Happy reading ❗

Alfredo Abraham bersama dengan asisten pribadinya sengaja datang ke Bandung untuk menjemput sang istri. Di tengah sibuknya perusahaan, Alfredo sengaja meluangkan waktunya.

Sedari kecil, Alfredo tidak pernah melarang anaknya Sergio untuk melakukan hal apapun yang di minati. Termasuk untuk tidak meneruskan perusahaan yang telah di bangunnya dari nol.

Ketika Sergio memperkenalkan Isabella sebagai calon. Alfredo langsung menyetujuinya. Alfredo yakin jika pilihan putra nya adalah yang terbaik. Di lihat dari sikap Isabella, Alfredo dapat menilai jika Isabella memiliki pribadi yang baik.

Namun kesalahannya dua tahun lalu, membuat Alfredo merasa bersalah. Sergio adalah anak baik dan penurut dimata Alfredo. Tidak pernah mengecewakan dirinya sebagai ayah. Namun jika anaknya mengetahui apa yang terjadi dua tahun lalu, pasti akan kecewa terhadap dirinya. Alfredo merasa gagal sebagai ayah dan suami.

"Pak, sebentar lagi masuk kota Bandung. Ini langsung ke apartemen mas Sergio atau ke rumah sakit dulu?" Tanya Adi sang asisten pribadi Alfredo, membuyarkan lamunannya.

"Ke rumah sakit dulu aja, di." Jawab Alfredo.

"Baik pak." Adi pun langsung mengarahkan mobil nya menuju rumah sakit tempat Sergio bekerja, tanpa bertanya lagi. Sepertinya bos nya ini sedang banyak masalah.

~~~~~

Setelah kejadian malam itu. Sergio dan Isabella belum bertemu lagi sesuai janji yang keduanya buat. Namun malamnya Isabella langsung mendapat boom chat dari Sergio yang meminta maaf.

Pekerjaan keduanya sebagai dokter lebih banyak di habiskan di rumah sakit dan sesekali berbalas pesan via chat. Sedikit ada kemajuan di hubungan keduanya, meski tidak bisa di katakan kemajuan juga. Karena hanya berisi pesan biasa sekedar menanyakan kabar.

Gerak -gerik Sergio selama ibu nya masih berada di Bandung sangat terbatas. Adora akan mengikuti kemanapun Sergio pergi, termasuk di jam praktek dan operasinya.

Isabella keluar dari ruangan khusus untuk mengisi di radio milik rumah sakit. Sedikit berbagi ilmu dengan pendengar setia radio.

Jam pun menunjukkan pukul dua belas siang, dan Isabella segera berjalan ke kantin rumah sakit dengan membawa kotak bekal makannya.

Duduk di kantin dan langsung membuka kotak bekal miliknya. Isabella membuka ponselnya dan notifikasi pesan dari Sergio ada disana. Isabella tersenyum dan mulai membalas nya.

Fokus untuk makan, Isabella menutup ponsel miliknya dan meletakkannya di atas meja.

Dari arah belakang datang lah Amanda dan Micky, sambil membawa nampan berisi makan siang mereka berdua. Keduanya langsung duduk di hadapan Isabella.

"Siang, dokter cantik. Kita berdua boleh duduk disini kan?"

"Iya boleh." Jawab Isabella dengan senyum.

"Baru selesai siaran ya dok?" Tanya Micky masih dengan mengunyah makanannya.

"Iya." Jawab Isabella singkat.

"Kita berdua boleh ikut siaran ga sih dok? Kaya nya seru banget." Tanya Amanda.

"Boleh saja kalau memang temanya tepat." Jawab Isabella sambil meletakkan sendok makannya.

Still you Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang