15.

228 27 18
                                    

Happy reading ❗

Meriah nya konser sudah terasa sejak di depan venue

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Meriah nya konser sudah terasa sejak di depan venue. Isabella bersama Micky dan juga Amanda sudah berada di area dalam konser. Ia sudah mengabari sang kekasih jika ia lebih dulu masuk.

Beberapa pesan sudah Isabella kirimkan pada Sergio, namun tak ada satupun balasan yang Isabella dapat. Mungkinkah sang kekasih lupa atau ada operasi mendadak yang tak bisa di tinggal. Jika memang iya mengapa tidak memberi kabar lebih dulu agar Isabella tidak gelisah menunggu.

Satu lagu selesai di mainkan tapi Isabella sama sekali tidak bisa mengikuti. Dirinya masih cemas karena Sergio tidak ada kabar.

Amanda dan Micky yang sudah menikmati alunan lagu pertama sampai selesai, begitu melihat sang dokter sama sekali tidak antusias akhirnya hanya berdiri bersorak.

"Dokter gio sudah sampai mana dok?"

Micky dengan berani bertanya pada Isabella, sebenarnya tidak enak hati tapi melihat sang dokter kesayangan tidak bersemangat membuat nya kasihan.

"Belum ada kabar," Jawab Isabella dengan lesu.

Malam ini, semua yang hadir mengikuti nyanyian setiap lagu sang vokalis. Berlomba-lomba ikut meneriakkan semangat bagi yang hadir dan juga semua pemain band di atas panggung.

Lagu yang paling Isabella tunggu akhirnya di mainkan juga, tapi sekali lagi tak membuatnya ikut bersemangat menggerakkan tubuh nya dan ikut bernyanyi bersama.

Melihat kembali ponsel miliknya dan membuka room chat dirinya bersama sang kekasih namun nihil tak ada jawaban. Pesan yang terakhir di kirim pun masih belum terkirim.

"Amanda, saya kedepan sebentar ya. Mungkin dokter gio ponselnya mati dan nungguin saya di depan."

"Saya antar aja dok." Ucap Micky. Ia tak enak hati pada sang dokter. Namun gelengan kepala yang di dapat.

Isabella pun keluar dari kerumunan untuk ke depan venue. Ia berfikir mungkin sang kekasih tengah mencari dirinya juga dan terhalang oleh ponsel yang mati.

~~~~~

Tok! Tok!

Pintu ruang rawat Nadia di ketuk dari luar. Terlihat seorang laki-laki mungkin berumur empat puluhan memakai jas rapih memasuki ruangan.

Sang lelaki pun menunduk pada Sergio. Lalu memberi salam.

"Maaf tuan Sergio, saya di minta pak Adi untuk menunggu nona Nadia di sini dan ini ponsel anda tertinggal di ruang praktek poliklinik."

Tanpa basa-basi lagi Sergio berdiri dan merasa lega akan kedatangan laki-laki ini. Tidak mungkin orang ini berbohong bukan.

"Jika tuan Sergio tidak percaya saya bisa hubungi pak Adi untuk menjelaskan." Ucapan. Karena Sergio terlihat tidak pernah pada dirinya.

Still you Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang