19.

168 22 8
                                    

Happy reading ❗

Malam sudah menunjukan pukul sepuluh. Sergio dan Isabella tengah tertidur pulas di apartemen milik Sergio yang hangat. Namun sang perempuan cantik terbangun dari tidur nyenyak nya. Membangunkan sang dominan. Ia merengek ingin pergi ke panti.

Sergio jadi terjaga dari tidur nyenyak dan mata masih berkedip mengantuk. Ia cek kembali jam di atas nakas, mungkin ia salah mengira jika hari masih malam.

Tak biasanya Isabella meminta sesuatu yang seperti ini. Yang harus segera di penuhi begitu kata permintaan terucap. Padahal hari masih malam dan tentu Sergio akan mengantar sang kekasih kemanapun tapi tidak di malam hari seperti ini. Jika tujuannya adalah panti, yang jaraknya cukup jauh.

Begitu kata nanti terucap dari Sergio, Isabella langsung memanyunkan bibirnya. Lalu menutup kembali selimut dan memunggungi nya. Helaan nafas Sergio terdengar, namun Isabella abai. Ia kesal dengan kekasihnya.

Sergio pun kembali untuk berbaring. Memeluk Isabella dari belakang, namun tangan nya langsung di tepis dan Isabella semakin membungkus dirinya dengan selimut.

Jika sudah begini, Sergio lebih baik mengalahkan. Tidur tanpa pelukan dan juga selimut. Biarlah ia kedinginan malam ini.

Akhir-akhir ini Sergio semakin di buat bingung dengan tingkah Isabella. Apa mungkin kekasihnya ini sudah bosan. Sergio buang jauh-jauh pikiran itu, tak ingin dan tak sanggup jika itu terjadi.

Sergio pernah bercerita tentang keanehan Isabella pada Dion, namun tawa yang meledek dari Dion. Ia pun jadi semakin bingung. Apa ia terlalu berlebihan menanggapi keanehan Isabella.

Hingga satu kata yang membuat Sergio bertanya-tanya. Dion mengatakan jika kemungkinan Isabella hamil, jika ia aktif berhubungan seksual.

Ada rasa senang mendengar hal tersebut. Namun bagaimana mengatakan pada Isabella untuk memastikan hal tersebut, jika sang perempuan cantik enggan berbicara banyak dan tidak ingin berdekatan dengannya.

Sergio juga berfikir mungkin saat ini Isabella tengah berbadan dua. Mengingat emosi Isabella tidak stabil, perempuan cantik nya begitu sensitif. Apalagi beberapa bulan lalu Sergio sering berhubungan seks dengan Isabella. Kemungkinan ada yang tumbuh di perut Isabella sangat besar.

Memikirkan itu membuat Sergio menjadi susah tidur. Ia memikirkan beberapa kemungkinan. Ia harus segera meresmikan hubungan kembali dengan Isabella.

Sampai pukul dua pagi, Sergio baru bisa tertidur. Ia pun memeluk Isabella dari belakang. Karena pasti sang kekasih sudah tidur terlelap.

~~~~~

Cemberut dan terus menekuk bibirnya kebawah. Isabella terus lakukan itu selama perjalanan menuju panti. Satu alasan ia melakukan hal tersebut yaitu karena Sergio telat bangun di pagi hari, sedangkan Isabella sudah bersiap-siap untuk perjalanan menuju panti.

"Sayang, udah dong marah nya. Mas kan udah minta maaf."

Sepanjang perjalanan Sergio terus membujuk sang kekasih. Tapi tak ada respon sama sekali. Mood Isabella benar-benar buruk hari ini.

Berbagai jenis makanan yang mungkin bisa meluluhkan hati Isabella nyatanya tak ada hasil sama sekali. Sang kekasih masih diam tak memandangi wajahnya.

Bahkan hari ini Sergio tak memakai wewangian sama sekali atau Isabella akan semakin kesal pada dirinya.

"Sayang?" Panggil Sergio lagi. Lirikan sekilas dari Isabella. Kemudian tangan perempuan cantik itu Sergio genggam dan kecup. Isabella hanya diam dan masih memandangi.

"Maaf ya, sekarang cantiknya mas mau apa?"

"Mau mangga yang di rumah panti. Tapi aku mau mas yang ambil."

Still you Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang