23.

165 22 0
                                    

Happy reading ❗

07.00

Pada pukul tujuh pagi rumah sakit sudah banyak aktivitas dan memang rumah sakit mana yang tidak selalu ramai pada pagi hari seperti ini. Namun bagi dua insan yang baru di pertemukan lagi seolah bukan sesuatu yang mengganggu.

Keduanya masih sibuk tidur di atas ranjang pasien berdua. Saling memeluk dan mencari kehangatan satu sama lain.

Selang infus sudah terlepas sejak semalam. Karena memang hari ini Isabella di jadwalkan untuk pulang namun sebelum itu ia harus menjalani USG terlebih dahulu.

Pagi ini sudah tidak ada jadwal untuk pemberian terapi suntik jadilah bidan jaga memberikan izin untuk di lepas selang infusnya.

Sergio juga meminta agar tidak ada cleaning service yang masuk pada pagi ini untuk membersihkan ruangan. Sergio tidak ingin tidur Isabella terganggu oleh aktifitas tersebut. Hanya ada dari orang gizi yang Sergio izinkan untuk masuk itupun tidak boleh bersuara.

Dari yang Sergio dengar setiap pagi Isabella selalu mengalami morning sickness yang berlebih. Tapi pagi ini yang Sergio dapati adalah Isabella masih tidur dengan nyaman berantakan tangannya. Masih merapatkan pelukannya dengan nyaman di tubuh Sergio.

Sergio sudah terbangun dari lima menit lalu. Pemandangan pagi yang sudah lama Sergio tidak dapatkan. Memandangi wajah ayu sang istri di pagi hari, masih sama cantik nya ketika di poles riasan.

Tidak di sangka ia dan Isabella masih terikat dalam status suami istri. Segera setelah ini Sergio harus memberitahu fakta bahagia ini. Sergio bubuhkan kecupan pada kening Isabella, mengecup nya sangat lama dan hati-hati.

Pemeriksaan USG akan dilakukan pada pukul sembilan pagi, jadi ia dan Isabella masih punya waktu untuk bersiap-siap. Namun Sergio tidak tega jika harus membangunkan Isabella.

Dengkuran halus masih terdengar dari bibir Isabella yang sedikit terbuka. Isabella cantik meski tengah tertidur dengan bibir terbuka mengeluarkan dengkuran. Pipi Isabella sedikit tirus dan warna nya pucat. Tangan Sergio pun di bawa ke pipi si cantik untuk mengelusnya dengan hati-hati dan penuh kasih sayang. Jika terlalu lama ia tak bisa menemukan Isabella, entah apa yang terjadi pada dirinya nanti. Untuk membayangkan saja Sergio tidak akan sanggup.

Geliat dari tubuh kecil yang mendekap dirinya sepanjang malam. Isabella perlahan membuka matanya, mata cantik yang selalu Sergio suka. Apapun asal itu Isabella. Bulu mata lentik perlahan terbuka, menampakkan bola mata kecil cantik keemasan. Masih sayu dan mengantuk.

"Pagi?"

Ucap Isabella dengan suara serak dan ia mengucek matanya. Semua Sergio perhatikan tanpa mau berkedip, ia tidak ingin kehilangan momen cantik dari Isabella.

"Pagi sayang, bobok nya nyenyak?"

Sergio bertanya dan membawa tubuh Isabella untuk bangun. Lalu Sergio turun dari ranjang pasien, berjalan mengambil air putih untuk Isabella.

"Terimakasih. Bobok aku nyenyak banget karena bantal nya nyaman."

Isabella teguk air putih itu sampai setengah kemudian ia letakkan di atas nakas. Masih dengan suara serak dan belum sepenuhnya mata nya terbuka. Lucu dan menggemaskan.

"Mual gak sekarang?"

Sergio bertanya dengan nada hawatir dan ia akan siap siaga untuk membantu Isabella agar lebih nyaman.

"Ada papa bayi di sini jadi bayi kecil gak rewel."

Lagi Isabella bawa tangan Sergio untuk mengelus perut rata yang masih belum menampakan tanda. Lalu Sergio elus dan ia pun mendekat kan bibir untuk mencium perut Isabella. Sergio buka piyama Isabella dan mengecup perut Isabella sangat lama.

Still you Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang