Seluruh siswa-siswi kelas 3 Sungjin High School sudah dihadapkan dengan Ujian akhir mereka yang telah dilaksanakan selama 4 hari. Mereka hanya tinggal memiliki satu langkah lagi untuk mengganti status menjadi seorang Mahasiswa perguruan tinggi.
Setelah melaksanakan ujian akhir seluruh siswa dengan serentak akan mengikuti tes CAST atau College Scholastic Ability Test merupakan tes standarisasi yang digunakan oleh para siswa High School kelas akhir untuk masuk ke perguruan tinggi.
Hari ini merupakan pengumuman hasil ujian. Yang dimana akan disebutkan lima peringkat tertinggi di kelas mereka 3-2. Peringkat Ujian akhir ini sangat berpengaruh untuk menambah nilai saat tes CAST nanti.
Mereka kini tengah was-was dengan hasil ujian yang akan dibacakan oleh wali kelas mereka. Namun, ada beberapa juga yang terlihat begitu santai, contohnya seperti trio dumb dumber yang kini tengah memainkan game diponsel. Siapa lagi kalau bukan Taeman, Wootaek dan Heerak.
Yujeong hanya menggelangkan kepalanya melihat tingkah kekasih yang begitu acuh dengan hasil nilai ujiannya.
"Beruntunglah orang tua mereka kaya-kaya" ucap Yujeong pada Aesol yang tepat duduk dibelakangnya. Aesol yang semula tengah membaca novel seketika mengikuti arah pandang Yujeong.
"Emang kenapa kalau mereka kaya?" Tanya Aesol tidak paham
"Orang kaya bisa memasukan anaknya ke kampus mana saja sol, selama ada uang mereka tidak perlu khawatir akan nilai rendah" ujar Bora menjelaskan yang hanya dibalas anggukan oleh Aesol
"Kamu benar, kalau aku aja harus mengikuti program beasiswa biar bisa kuliah" ucap Aesol kembali mengarahkan pandangannya pada ribuan kata di novelnya.
Yujeong merebut novel tersebut dari Aesol dan berkata, "Lo berubah pikiran? Udah tau mau masuk jurusan apa?" Tanya Yujeong antusias.
Pasalnya, selama ini jika ditanya Aesol akan menjawab bahwa dia tidak berniat untuk melanjutkan studinya. Karena terhalang biaya, selama ini dia bersekolah dengan biaya yang sudah disiapkan mendiang ayahnya sampai ia lulus High School.
Dan Aesol tidak yakin bisa berkuliah nanti. Namun, setelah berkonsultasi dengan Park Ssaem selaku guru konseling yang juga menjadi wali kelasnya, beliau meyakinkan Aesol untuk bisa melanjutkan pendidikan. Dan masalah beasiswa akan dibantu asal Aesol bisa mempertahankan peringkatnya dikelas.
"Jurusannya sudah ada, tapi aku ngga yakin Yujeong-ah"
"Kenapa? Apa yang nggak yakin?"
"Hasil ujian kali ini, aku nggak yakin bisa mempertahankan peringkat ku. Ditambah sekarang ada saingan baru hehe" ucap Aesol memamerkan cengiran lebarnya
"Maksud Lo Ilha?" Tanya Yujeong yang langsung dibalas anggukan dari Aesol
"Dia jauh lebih pintar dari yang aku kira" ucap Aesol mengingat perkembangan Ilha yang begitu pesat. Jujur, dia sangat senang melihat Ilha yang kini mulai sering berlatih soal, namun tidak dipungkiri ada rasa khawatir jika peringkatnya turun.
Tidak, Aesol tidak masalah dengan hal itu. Toh, dia juga sejak awal tidak berniat untuk melanjutkan pendidikannya. Aesol hanya tidak tau cara mengatakan hal ini pada Ilha. Setiap Ilha membahas tentang perkuliahan Aesol selalu mengalihkan pembicaraan mereka.
Dia bingung bagaimana menjelaskan pada kekasihnya, jikalau nanti dia tidak lolos beasiswa dan harus menunda atau bahkan tidak melanjutkan pendidikannya. Aesol rasa Ilha akan sangat kecewa padanya, atau yang lebih parah bagaimana jika Ilha juga tidak ingin melanjutkan kuliahnya.
Dan tidak mungkin Aesol membiarkan itu terjadi.
"Woy Aesol, malah bengong" seru Yujeong menyadarkan temannya dari lamunan
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Love Song - Ilha x Aesol // Duty After School [END]
RomanceIlha yang terpaksa harus menuruti keinginan kekasihnya untuk backstreet dari teman-teman mereka. Cerita ini terinspirasi dari momen 144p Ilha Aesol di drama Duty After School. Jika ada kesamaan tempat waktu dan alur cerita, dibawah sepengetahuan aut...