Aesol mendudukkan dirinya di salah satu kursi makan yang berada di dapurnya. Dia baru saja menyelesaikan cucian piringnya yang menumpuk setelah sarapan pagi tadi.
Yujeong, Nara, Bora dan Soyeon semalaman memutuskan untuk menemaninya. Mereka pun akhirnya tidur diruang tengah rumah Aesol, dan baru saja pulang setelah sarapan pagi tadi. Neneknya pun, baru saja pergi untuk memanen beberapa sayur di rumah bibinya.
Aesol menghela nafasnya lelah, melihat rumahnya sudah kembali rapih seperti semula. Awalnya Nara dan yang lain menawarkan diri untuk membantu membereskan rumahnya. Namun Aesol menolaknya dengan alasan dia butuh disibukan dengan sesuatu untuk sedikit melupakan masalahnya.
Semalaman juga Aesol tidak menyalakan ponselnya, dia benar-benar sedang tidak ingin diganggu oleh siapapun, termasuk kekasihnya.
Bahkan, Aesol tau kalau Ilha marah-marah di grup kelas nya dari Yujeong. Namun, Aesol tidak berniat untuk membalas atau memperdulikan kekasihnya itu. Untuk hari ini saja, Aesol ingin menenangkan pikirannya sebelum besok bertemu dengan kekasihnya.
Gadis cantik itu, berencana untuk pergi ke supermarket sekedar berbelanja beberapa kebutuhan dapur lalu setelahnya dia ingin pergi ke sungai Han dengan segelas Americano yang menemani nya nanti.
Hanya ingin menyendiri, sembari memikirkan apa saja yang akan ia tanyakan pada Ilha ketika mereka bertemu nanti.Gadis cantik itu berjalan kearah kamarnya mengambil mantel biru muda. Memasukan dompet kecil kedalam saku mantel itu. Melirik sekilas ke arah ponselnya. Dia tidak berniat membawa benda pipih itu.
Merapihkan sedikit rambutnya, lalu memakaikan bucket hat berwarna hitam, tersenyum simpul ketika sudah puas dengan penampilannya sore ini. Dengan langkah pelan menuruni tangga kayu rumahnya, seraya berjalan kearah pintu rumah.
Baru saja membuka pintu utama rumahnya, seketika tubuhnya mematung melihat seorang pria tinggi yang sudah berdiri didepan rumahnya dengan koper hitam besar disebelahnya
"Ilha?" Ucap Aesol menatap pira tampan dengan kaos putih, celana panjang putih dan jaket abu-abu ah jangan lupa topi hitam yang dipasang terbalik memperlihatkan wajah sangarnya yang kemerahan karena cuaca dingin hari ini.
"Ko kamu pulang? Bukannya besok ya?"
Ilha tidak menjawab pertanyaan kekasihnya, namun pria tampan itu dengan cepat menarik tubuh Aesol kedalam pelukannya. Melihat kekasihnya baik-baik saja membuat semua rasa khawatirnya hilang.
"Ilha, kamu belum jawab pertanyaanku"
"Biarkan seperti ini dulu sayang, aku kangen banget sama kamu" ucap Ilha mengeratkan pelukannya. Aesol hanya diam lalu membalas pelukan erat kekasihnya. Dia juga sangat merindukan pria tampan yang selama 6 hari tidak dia temui.
Entah berapa lama mereka berdiri didepan pintu sembari berpelukan. Tidak ada yang bersuara, mereka saling menikmati kehangatan tubuh masing-masing ditengah cuaca dingin yang menusuk kedalam kulit mereka.
Aesol begitu nyaman berada di dekapan hangat Ilha, rasa kesal dan cemburu kemarin seakan lenyap tergantikan dengan kerinduan yang akhirnya bisa disalurkan pada kekasihnya.
Ilha perlahan melepaskan pelukannya menatap lembut wajah cantik kekasihnya, tangannya menangkup kedua pipi chubby Aesol
"Jangan cuekin aku lagi" ucap Ilha mengerucutkan bibirnya, mengingat Aesol yang sama sekali tidak membalas atau bahkan mengangkat telponnya
"Ayo masuk, diluar dingin" ucap Aesol tanpa menanggapi ucapan kekasihnya
"Tunggu, kamu mau kemana? Kenapa udah rapih?" Tanya Ilha ketika menyadari penampilan kekasihnya , seraya membawa kopernya masuk kedalam
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Love Song - Ilha x Aesol // Duty After School [END]
RomantizmIlha yang terpaksa harus menuruti keinginan kekasihnya untuk backstreet dari teman-teman mereka. Cerita ini terinspirasi dari momen 144p Ilha Aesol di drama Duty After School. Jika ada kesamaan tempat waktu dan alur cerita, dibawah sepengetahuan aut...