୧⁠(⁠^⁠ ⁠〰⁠ ⁠^⁠)⁠୨•√(⁠ʘ⁠ᴗ⁠ʘ⁠✿⁠√)

479 42 3
                                    

"Felix.. apa yang kau lakukan??"
.
.
.
.
.
.
.
"Aku sedang minum obat." Ucapnya singkat.

"Obat apa itu??" Tanya hyunjin sambil mengambil obat tersebut.

"Ini vitamin, kak chan memeriksa kondisiku dan mengatakan bahwa kekebalanku lemah, lalu meresepkan obat ini." Jelas Felix.

"Bangchan!?"

"Aku sudah mengatakan berkali-kali bahwa jangan bergaul dengan bangchan! Juga kenapa kau tidak memberitahuku bahwa kau sedang tidak enak badan??" Ujar hyunjin.

"Kak Chan adalah ahli medis, apa salahnya aku mencarinya??"

"Ada banyak rumah sakit dan ahli medis di bawah kendali keluarga Hwang, kenapa kamu masih mencarinya??"

"Kembalikan obatku!! Selain itu aku juga sedang tidak mood untuk berbicara omong kosong denganmu!!" Ucap Felix, kemudian merebut obat yang sedang berada di tangan hyunjin.

"Apakah ini caramu berbicara padaku sekarang??"

Hyunjin pun memegang dagu Felix kuat sehingga bisa membuat Felix kesakitan.

"Felix! Jangan mengandalkan fakta bahwa aku menyukaimu hingga kau bisa berbuat lancang padaku! Jika aku mau, aku bisa menghancurkan mu dengan jariku!!" Jelasnya.

Felix yang meringis kesakitan pun tidak menghiraukan ucapan hyunjin dan hanya diam sambil meringis.

karena ia tak mendapatkan jawaban dari Felix, hyunjin pun merasa sebal  sekaligus marah pada Felix.

"Kau ingin botol obat ini?? Ini dia!!" Ucapnya setelah itu ia mengambil ancang-ancang untuk memecahkan botol obat tersebut.

PRANG!!

Botol obat itu pun pecah juga obat yang ada didalamnya pun berserakan di lantai, setelah melempar botol obat tersebut hyunjin pun pergi meninggalkan kamarnya dan pergi ke kamar tamu, sementara itu, Felix segera merapihkan pecahan kaca dan juga mengumpulkan obatnya kemudian Felix pun menjatuhkan dirinya ke kasur dan melanjutkan tidurnya.
.
.
.
.

Pagi hari~

Tak, tak, tak, tak....

Tak, tak, tak, tak....

Tak, tak...

Yang sedang tidur pun membuka matanya karena merasa terganggu dengan suara aneh itu.

"Suara berisik apa itu..." Ucapnya sambil memegangi kepalanya.

"Argh....SIAPA KALIAN??" Lanjutnya ketika melihat dua orang asing yang berada di kamarnya.

"Tuan muda Hwang mengirim kami untuk memasang kamera pengawas untuk dipasang di setiap sudut ruangan." Jelas orang asia tersebut.

"Kamera pengawas? Mengapa memasang kamera??" Ucap Felix sambil beranjak bangun dari tempat tidurnya.

"Kami hanya bekerja untuk uang, dan untuk alasan spesifiknya anda bisa bertanya pada tuan Hwang.."

Felix kesal mendengar hal itu, ia pun beranjak pergi ke luar kamar tanpa menjawab sang pemasang kamera pengawas tersebut.

Tetapi ia dikejutkan oleh gerombolan bawahan hyunjin yang sedang berjaga di depan pintu kamarnya dan mereka juga tidak membiarkan felix untuk keluar dari villa.

"Permisi.. tuan Hwang bilang anda tidak bisa keluar dari villa. Silahkan kembali...."

Kedua kalinya Felix tak merespon perkataan seseorang, dan justru hanya terlihat kecewa juga kesal dibenaknya.

"Hwang Hyunjin!! Dia bukan hanya ingin mengawasi ku tapi juga memenjarakan ku!!" Gerutunya, kemudian ia menelepon hyunjin untuk mempertanyakan mengapa? Untuk apa? Dan bagaimana bisa? Dirinya diperlukan seperti ini.

"APA LAGI YANG KAMU LAKUKAN?? APA LAGI YANG KAU INGINKAN??"

"Aku sangat menyesal sekarang, sebelum aku mendapatkan keturunan kamu tidak boleh meninggalkan villa!.."

"APA?!?"

CRASK!!

Ponsel yang digunakan oleh Felix yang sedang menelpon hyunjin pun dilempar kencang oleh sang pemilik handphone, karena ia sangat terkejut sekaligus murka saat mendengar satu kalimat jawaban dari hyunjin.

>)/(<


"Felix.. jangan marah..." Ucap kepala pelayan guna menenangkan Felix yang sedang marah.

".." Felix hanya diam tak merespon...

"Ini..tuan hyunjin mengirim seseorang untuk membelikan anda ponsel yang baru, Kartu telepon pun sudah terpasang...," Lanjutnya sambil meletakkan ponsel baru yang masih berada dalam kardusnya.

Felix bahkan tidak melirik sang kepala pelayan saat sang kepala pelayan masuk kamarnya maupun keluar kamarnya, ia tidak peduli dengan sekitar dan hanya sedang fokus bergulat dengan pikirannya sendiri.

"Tidak bisa keluar, tidak bisa ke kampus, jangkauan kegiatan hanya di villa dan bahkan ke taman pun tidak diijinkan.....hah....aku benar-benar seperti burung dalam sangkar.. Hwang Hyunjin kau sangat kejam!" Ucapnya prustasi.

"Ini perintah tuhan Hwang, orang luar tidak bisa masuk!! Kalian berdua silahkan pergi dari sini!!"

"Minggir!! Anakku tinggal disini!! Tuan muda hyunjin yang mencintainya, dia adalah tuan disini!! Kami adalah orang tuanya, beraninya kau menghalangi kami!!" Jelas ibu Felix yang bernama Lora beserta suaminya yang berada dalam gandengannya tersebut, bernama Reynold dengan suara lantang nya.

Penjaga yang sedang berjaga di depan pintu masuk villa itu berteriak meminta untuk pergi pada orang tua Felix yang bersikeras masuk ke dalam villa.

Namun sang penjaga lengah dan tanpa senga membiarkan kedua orang tua Felix masuk.

"FELIX!! IBU DAN AYAH ADA DIDINI UNTUK MENEMUI MU!! CEPAT KELUARKAH!!" Ucap sang ayah.

"Ah? Ibu..ayah..??" Ucap sang anak ketika dirinya hendak menuruni tangga dan pergi saat berencana untuk mencari celah agar kembali terbebas dari sangkar milik hyunjin.

















tbc.


YOU ARE MY MINE-[HYUNLIX] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang