"FELIXXXX!!!"
Suara nyaring Bangchan terdengar dari lantai atas beserta dengan kegaduhan langkah kaki yang sangat terburu-buru menuruni tangga namun ia tertegun saat melihat Felix sedang memasak.
"Felix, mengapa kau memasak, aku berencana ingin mengajakmu keluar di salah satu restoran langgananku" ujarnya merengek sedihh.
"Tak perlu kak Chan, aku hampir selesai ini, tunggu sebentar yaa"
"Tidakk Felixxx, aku sudah memesan meja untuk kitaa, apa kau akan tega padaku??" Selesai mengatakan hal itu, bangchan pun memutarkan badannya perlahan dan berencana untuk membuat scenario sedih, berharap Felix akan menyetujui permintaannya.
"Hufttt.. baiklahhh..aku ikut, tapi bagaimana dengan masakanku?? apa kau akan tega pada masakanku?" ucap felix sedikit menyalin perkataan bangchan.
"tentu tidak, kita simpan untuk makan siang, bagaimnaa?"
"apa tidak akan basi??"
"tidak! percayalah padaku"
"baiklah"
~π~
Di sisi lain, seorang pemuda tampan tengah berbaring di sofa villa nya sendiri, kemudian seseorang dengan perut buncit menghampirinya dengan semangkuk nasi dan lauk lainnya, ia bersenandung kecil sambil berjalan menuju pemuda yang tengah terbaring itu.
"hyunjin bangunlah, waktunya makan!!" ucapnya sambil menepuk pipi pemuda tampan itu.
Pemuda yang terbaring pun menghembuskan nafasnya kasar, merasa terganggu oleh keadaan dan perlahan membuka matanya sambil beranjak duduk.
"Apa? beraninya mau mengganguku!"
"makanlah, kau jarang makan saat berada disini, bahkan kau tidak sekalipun makan bersamaku"
"karena jika aku bersamamu nafsu makanku selalu hilang"
Jeongin tersenyum paksa mendengar hal itu, ia pun menyerahkan makannannya dan beranjak bangkit dari duduknya.
"ah ya, jangan lupa setelah ini kita akan mengadakan pertemuan dengan orang tuamu, mereka ingin bertemu denganmu karena kau jarang pulang, pertemuan diadakan di sebrang kota."
hyunjin hanya diam dan fokus untuk melihat keluar jendel tanpa melirik ataupun sesekali mengiyakan perkataan jeongin.
Jeongin tang sudah terbiasa dengan sikap hyunjin pun senantiasa berusaha tenang dan sabar, jeongin pun beranjak pergi ke kamarnya untuk bersiap-siap untuk pertemuannya yang diadakan sebentar lagi.
beberapa menit kemudian~
Jeongin bergegas ke restauran tersebut, sedangkan hyunjin bilamg ia akan mengurus urusannya terlebih dahulu. Tak lama setelah jeongin sampai, hyunjin pun menyusulnya sambil membawa seorang ber jas dokter beserta dengan satu perawat cantiknya.
Semua tatapan mata mengarah kepada meja keluarga hwang itu, menatap heran dengan keadaannya yang tegang dan ditambah ada seorang dokter dan perawat? siapa yang sakit??
"Maaf jika aku membawa dokter secara tiba-tiba, namun aku ingin menunjukkan sesuatu kepada kalian" ucap hyunjin yang masih berdiri dengan berkas ditanggannya yang disetahkan kepada ayah dan ibunya itu.
"HAH? APA?? tidak mungkin!! ini pasti salah!! yakan? JEONGIN.." ucap tuan Hwang kepada jeongin dengan penekanan pada nama jeongin.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU ARE MY MINE-[HYUNLIX]
Randomperjuangan lee felix yang merupakan sebuah alpha, hyunjin yang saat itu menjadi kekasihnya menginginkan felix menjadi seorang omega, namun resiko itu cukup mematikan karena efek sintetis itu, lalu bagaimana?