(⁠'⁠∩⁠。⁠•⁠ ⁠ᵕ⁠ ⁠•⁠。⁠∩⁠'⁠)

330 36 2
                                    

"Hallo tuan, kami melaporkan"

"Ya Hallo"

"Tuan Hyunjin, nyonya Jeongin hamil"

"APA KAU BERCANDA???"

"Ini serius tuan.."

"Ah baiklah aku akan kesana"

Hyunjin pun bergegas menemui Jeongin yang saat itu tengah berbaring di ranjang kamarnya.

Hyunjin membuka pintu dan segera duduk di kursi sambil mengelus kepala Jeongin.

"Sudah berapa hari?" Tanya hyunjin untunk membuka pembicaraan.

"5 hari.."

Hyunjin hanya tersenyum tanpa mencoba melanjutkan pembicaraan itu.

Waktu berjalan begitu cepat, hari sudah menjelang sore, ia harus pulang dan menemui Felix, mungkin ia sedang menunggunya saat itu..

"Jeongin.. aku harus kembali, jaga dirimu dan BAYI itu"

Jeongin hanya terdiam disaat ia menyadari bahwa hyunjin menekankan kata bayinya itu. Tetapi tak lama kemudiann ia pun acuh tak acuh dengan hal itu dan memilih melanjutkan istirahatnya itu.














di villa hyunjin~

Terlihat seorang lelaki yang tengah duduk sambil menggenggam dan tak sadar menggigit tangannya, sementara di depan tvnya tengah menampilkan berita hamilnya Jeongin saat itu.

Ia kecewa, ia sedih, ia marah, semuanya bertabrakan, ia tidak tau harus berbuat apa, di sisi lain ia merasa bersalah kepada jeongin karena mengambil calon ayah dari bayi itu, tapi di sisi lainnya ia tak ingin percaya bahwa ayah dari calon bayi itu adalah Hyunjin...

Ia hanya duduk diam sambil menggenggam tangannya kuat, berharap semua itu hanyalah karangan belaka, ia tidak ingin bertemu siapa pun sekarang, yang ia inginkan hanyalah penjelasan dari seseorang, namun ia ingin kejujuran.. bukan kebohongan..

Namun, tak lama kemudian pintu terbuka dan menampilkan sosok hyunjin yang membawa kantok plastik hitam besar, entah apa itu isinya. Ia tersenyum sekaligus kaget dengan keadaan Felix yang saat itu terlihat ada bercak darah pada tangannya.

Hyunjin pun menghampiri Felix dan mengambil tangan Felix yang luka itu.

"Apa ini Felix? Apa yang terjadi??"

"Ah.. apakah kau baru saja menemui bayimu?" Ucap Felix dengan nada bergetar seperti akan menangis kapan saja.

"Apa maksudmu?"

"APA?? APA KAU PURA-PURA TIDAK TAU?? MENGAPA KAU SELALU BERBOHONG PADAKU?? APA INI CARAMU MWMPERMAINKANKU??" akhirnya Felix pun menangis di hadapan hyunjin yang saat itu hanya diam.

"hiks.. hiks.. kau jahat..aku benci kamu.."

"Tidak Felix, itu bukan anakku.."

"Lihatlah kau bohong lagi..hiks.."

"Aku janji, aku akan membuktikan kalau semuanya bohong dan hanya setingan Jeongin agar ia diakui olehku!!"

Hyunjin mengusap air mata Felix menggunakan ibu jarinya dan segera memeluk sang kekasihnya itu. Hingga lama kelamaan Felix senyap, ia tidak lagi tersedu-sedu, ketika hyunjin melepaskan pelukannya ternyata Felix tengah tertidur.

"Astaga bayi satu ini sangat imutt" ucap hyunjin sembari mencubit pipiq Felix yang tertidur pulas itu.

Setelah hyunjin memindahkan Felix ke kamar, hyunjin pun keluar dan segera menghubungi seseorang.

"Halo, apakah ibu dan ayahku baik-baik saja disana?"

"Mereka baik-baik saja tuan."

"Oh iya, aku memiliki tugas lain untukmu!!, segera lakukan!!"

"................"

"........."

".....………………………."

"Baik tuan, saya mengerti"

"Segera laksanakan"

"Baik"


























tbc.



YOU ARE MY MINE-[HYUNLIX] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang