¯⁠\⁠_⁠༼⁠ ⁠ಥ⁠ ⁠‿⁠ ⁠ಥ⁠ ⁠༽⁠_⁠/⁠¯

455 39 7
                                    

benerapa hari kemudian~


Angin sepoi-sepoi membuat rambut sang empu yang tengah terduduk santai menari-nari, begitu sejuk, ia sangat suka cuaca seperti ini. Ditengah penikmatan suasana tersebut tiba-tiba seseorang pun datang.

"Felix.."

"iya?"

"Jeongin? sedang apa kau disini?"ucapnya sambil menelitinyadari atas ke bawah.

saat itu, kandungan Jeongin tengah menginjak 2 bulan, perut buncitnya mulai terlihat dan membuatnya terlihat jelas bahwa ia tengah mengandung.

"aku hanya sedang berjalan-jalan.. dan oh apakah kau menunggu hyunjin? dia sedang berada di rumahku, jadi kau jangan menunguu karena akan sangat lama"jelas jeongin sambil memegangi perutnya dan tersenyum licik.

"aku tidak menunggunya!!"jawabnya singkat, kemudian Felix pun beranjak bangun dari kursi taman dan menuju ke tepi jalan untuk mencari taksi.

Tetapi jeongin membuntutinya, hingga ia berada di belakang Felix.

"apa yang kau lakukan? bukankah jalan-jalamu sudah selesai? pulanglah!!"ucapnya sambil membalikan posisi jeongin menjadi membelakanginya.

jeongin menepis tangan Felix.

"aku belum selesai denganmu!! mengapa kau terus saja pergi?? atau.. apakah kau takut denganku?? HAHAHAHAHAHAH"

"aku tidak pernah takut pada siapapun!!, dan.. apakah kau tau??"

Felix mendekatkan mulutnya ke telinga jeongin seraya ingin membusikan sesuatu, dan ia pun membusikannya.

"bukankah bayi ini bukan milik hyunjin??" felix memundurkan kepalanya kembali

sedangkan jeongin tengah diam memcerna kata-kata felix tersebut.

"kau tidak tau apapun! jadi jangan berlagak sok tau!! INI ADALAH BAYI HYUNJIN!!"

"mengapa kau marah? ahh apakah itu benar??" kini giliran Felix yang tersenyum licik.

Jeongin kehilangan kesabarannya, ia pun menarik kerah Felix dan mengguncang guncangkannya. Felix tidak mau kalah, ia juga lantas menarik kerah Jeongin, mereka beradu mulut begitu lama, sampai-sampai menjadi bahan tontonan orang yang melewati mereka.

Tak ada yang berani melerai, hingga akhirnya Felix melepaskan genggamannya, mencoba membelakangi jeongin fan mencoba mengacuhkannya.

Tetapi jeongin masih belum puas, akhirnya ia ingin mencoba melakukan sesuatu untuk Felix.

"lihat saja nanti, Lee Felix!!"

Tak lama kemudian disaat kondisi lalu lintas sedang ramai, tanpa aba-aba. Jeongin mendorong kuat Felix hingga ia hampir jatuh, namun untungnya ia tidak jatuh. Tetapi sekarang ia tengah berada di tengah jalan raya.

Mirisnya, dari arah sebelah kanan, yaitu di jalur mobil, ada sebuah mobil yang menyalip beberapa mobil dengan kecepatan tinggi, yang mungkin saja bisa mengenai Felix.

Felix ingin menghindari mobil tersebut, namun ia terlambat, dan akhirnya.

BRAKKKKK!!!
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

CRASHH!!!

"Astaga! mengapa ini bisa pecah??"

di saat ia tengah membersihkan serpihan pecahan kaca, seseorang tiba dengan terengah-engah dan penuh dengan keringat.

"Huft...Tuan hyunjin!!"

"Tak apa, kau bisa bernafas terlebih dahulu!!"

"Felix, tuan!!"

YOU ARE MY MINE-[HYUNLIX] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang