< Chapter Two > Ayah ?!

2.4K 268 14
                                    

Jangan lupa vote nya ya

Happy reading.

~~~

Zhang Hao telah berada di rumah sewa nya, merapikan seluruh pakaian miliknya ke dalam tas. Ia tidak memiliki barang-barang lain selain pakaian dan alat mandi.

Zhang Hao mendengus kesal tentang anak kecil yang akan ia rawat selama bekerja. Baru memikirkan nya saja ia sudah mau gila.

"Ah gue lupa beli sabun cuci muka, yang kemarin sudah habis". Monolog nya sebelum meraih ponsel dan dompet nya di nakas.

Zhang Hao berjalan di pinggiran kota menuju toko. Meskipun sudah sangat malam, Kota masih terlihat sangat ramai, bahkan sangat ramai.

Zhang Hao sebenarnya sangat senang mendapatkan pekerjaan yang membuat nya tak harus memikirkan uang sewa rumahnya, jadi ia bisa menabung uangnya untuk keperluan lain.

Toko terlihat sangat ramai, padahal sudah hampir pukul 12 malam. Untung saja toko itu buka 24 jam.

Zhang Hao berjalan mengitari rak-rak perlengkapan khusus mandi, seperti sabun, pasta gigi, dan lain-lain. Zhang Hao menemukan sabun yang ia inginkan namun tersisa satu di rak itu. Sebelum tangan Zhang Hao meraih botol sabun tersebut ada tangan lain yang telah meraihnya.

"Hei....itu milik ku". Ucap Zhang Hao tidak terima.

Pemilik tangan itu seorang pria berwajah tampan. Zhang Hao tidak perduli ia masih terus menatap garang ke arah pria itu.

"Kembalikan, Aku duluan yang melihat nya". Ucap Zhang Hao menarik paksa sabun itu.

Pria itu menahan dengan tenaga yang tak kalah kuat membuat Zhang Hao sedikit limbung.

"Benda ini sudah berada di tangan saya sebelum Anda meraih nya, jadi ini milik Saya". Ucap pria itu lalu pergi dari hadapan Zhang Hao yang tersulut emosi.

Zhang Hao mengepalkan kedua tangannya, ia mengejar pria tadi dan menyandung nya sampai pria itu terjatuh membuat para pengunjung memperhatikan mereka.

Zhang Hao mengambil sabun yang telah terlepas dari tangan pria itu.

"Maaf ya Tuan...., Benda ini milik Saya". Ucap Zhang Hao sambil menertawakan pria itu. Karena Zhang Hao takut pria itu bangkit ia segera berlari ke kasir dan segera membayar, setelah itu pulang.

👻👻👻

Pagi hari yang penuh dengan kegaduhan, Yujin sudah membuat keributan yaitu berkelahi dengan salah satu maid yang ingin memandikan nya. Niat ingin memandikan bocah itu si Maid malah mendapat kan perlakuan yang tidak baik seperti ia ikutan basah dari ujung rambut hingga ujung kaki membuat seluruh make up nya luntur.

Yujin tertawa di sofa ruang tamu sambil memakan sereal nya, bagi Yujin itu adalah tontonan pagi yang sangat menarik untuknya.

"Ya Ampun Yujin, ini masih pagi jangan seperti ini". Jisoo turun dan mengomel ke bocah itu

"Nakal sekali Kau". Jisoo sudah tidak tau lagi bagaimana cara mendidik Yujin agar bisa menghormati orang yang lebih tua dari nya selain Ayah dan Neneknya.

"Entah nurun dari siapa sifatnya".

Jisoo mendengar bel pintu berbunyi, ia segera membuka pintu. Meskipun di rumah itu banyak maid tetap saja mereka memiliki pekerjaan masing-masing.

Pintu di buka dan muncullah wajah pria bernama Zhang Hao dengan sedikit kesulitan membawa barang-barang miliknya.

"Pagi sekali Kau datang, tapi bagus sekali Aku sangat membutuhkan mu Nak Hao". Ucap Jisoo yang membuat Zhang Hao tersenyum.

Jisoo sudah membawa Zhang Hao ke kamar nya dan menyuruh meletakkan semua barang-barang nya disana. Zhang Hao akan membereskan pakaian nya nanti saat tidak ada pekerjaan lagi.

"Sebenarnya ini masih terlalu pagi, karena Yujin jam segini Saya yang mengurus nya, tapi karena Kamu sudah disini, tolong mandikan Yujin ya, setelah itu ajak bermain di halaman belakang". Ucap Jisoo

Zhang Hao mengangguk dengan sopan, tapi tidak untuk batinnya yang tengah berteriak merapalkan segala doa.

"Ouh iya kebetulan Ayah Yujin belum berangkat bekerja, mari Saya kenalkan dulu".

Tujuan Yujin bangun sangat pagi adalah ia ingin sarapan bersama Ayahnya sampai tak sempat mandi, bocah kecil itu duduk di samping Ayahnya dan melanjutkan makan sereal yang sempat tertunda akibat tontonan menyenangkan yang ia buat.

Jisoo membawa Zhang Hao ke ruang makan, disana sudah ada Ayah Yujin, Yujin, dan beberapa maid yang setia berdiri.

"Hanbin, Ibu ingin mengenal kan Kamu pada pengasuh Yujin yang baru, kenalin nama nya Zhang Hao".

Hanbin menoleh dan mengerutkan dahinya, sama hal nya dengan Zhang Hao yang membelalakkan matanya.

"AYAH ?!...". Reflek Zhang Hao berteriak membuat Yujin menutup kedua telinganya.

Zhang Hao menutup mulutnya, pria bernama Hanbin itu adalah pria yang ia temui di toko saat membeli Sabun.

'Matilah Aku'. Batinnya.

"Ouh, pengasuh Yujin ?". Tanya Hanbin

Jisoo mengangguk

"Ibu yakin, dia akan tahan, takutnya seperti pengasuh yang lain". Ucap Hanbin remeh.

Zhang Hao menekuk wajahnya nya, ia diam-diam mengepalkan kedua tangannya seperti tadi malam.

Hanbin berdiri sambil merapihkan dasinya, lalu ia berjalan mendekati Zhang Hao, berbisik ke telinga pria manis itu

"Kita bertemu lagi, pencuri sabun". Bisik Hanbin dengan tersenyum, kemudian pria itu pergi.

"Ibu, Hanbin berangkat dulu, Yujin.... Jangan nakal-nakal ya nak".

Hanbin pergi membuat Zhang Hao bisa bernafas lega.

'Cobaan apalagi ini Ya Tuhan'. Lagi-lagi Zhang Hao membatin.

👻👻👻

BERSAMBUNG......

Jangan lupa Vote, comment and follow ya

Bye bye .....

Baby Yujin (ft BinHao)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang