60. My Posessive Abian

8.7K 427 22
                                    

Assalamualaikum
Warahmatullahi Wabarakatuh

Selamat Membaca

"Gue nggak mau! Lo gila apa?! Ini beresiko!" penolakan keras itu Mia lontarkan kala seseorang yang beberapa menit lalu menghadang jalannya menawarkan kerja sama yang sangat membahayakan dirinya.

"Kalau lo punya masalah selesain sendiri, jangan libatin gue!" ucapnya kembali, ia mencoba melepaskan cekalan kuat pada tangannya. Dia, Mia kelas 12 IPS 2, sekelas dengan Ifa.

Tatapan tak kesal juga ikut Megan, rasakan. Kenapa Mia susah sekali di ajak kerja sama. Ia tidak akan tinggal diam, ia pasti akan membantu menutup kelicikannya.

"Gue bakal beresin semuanya. Lo tinggal undang dia di ulang tahun lo, gampang!" ujar Megan pada Mia. Tetapi sayang Mia masih menolak.

Siapa yang tidak tahu Ifa, walaupun sekelas dengannya. Mia tidak berani berbuat macam-macam, sebab Abian orang berpengaruh. Apalagi juga anak pemilik yayasan.

"Sorry gue beneran nggak mau! Jangan ganggu gue! Lagian, lo kenapa mau ngelakuin itu? Ifa cukup baik di mata gue!"

Megan mendengus tak suka. Gadis itu belum bisa menerima jika harus merelakan Abian begitu saja. Meskipun sempat merasa kapok karena ancaman dan perlakuan dari Abian sendiri. Tetapi obsesinya untuk mendapatkan Abian sangat besar.

Ia harus menyingkirkan Ifa lebih dulu, agar lebih mudah mendapat hati Abian.

"Kalau lo nggak mau gue bakal suruh Papa gue buat pecat Papa lo!" Megan memperlihatkan sebuah foto pria paruh baya dimana itu ialah orang tua Mia. Gadis itu melotot.

Megan tersenyum miring,"Papa lo bekerja di perusahaan bokap gue, gimana? Masih mau nolak tawaran gue?"

Mia dilanda gelisah. Disatu sisi ada Papanya, tapi di sisi lain ada Ifa. Tak lain di balik dinding, sebelah toilet perempuan, seorang lelaki yang berniat pergi setelah membuang air kencing tersebut terhenti sebab perdebatan seseorang yang menyebutkan nama Ifa. Sontak ia terpikir guna merekam suara dengan ponsel di saku celananya.

"Mia, lo nggak perlu turun tangan. Karena ada orang suruhan yang bakal kasih sesuatu ke dalam minuman Ifa, setelahnya bukan urusan lo." ujar Megan.

"Jangan gila!" sentak Mia.

"Haha, gue gila? Hm. Bener!"

Seseorang dibalik dinding itu mendesis geram. Pasti Boss-nya akan sangat marah kalau tahu kekasihnya akan dijebak.

"Tunggu hukuman lo Megan!" ujarnya sebelum pergi meninggalkan toilet pria itu.

"Itu alasan kenapa aku larang kamu, Honey." ujar Abian setelah keheningan melanda. Ifa terdiam cukup lama mendengar rekaman suara itu.

"Masih menganggap dia teman, Honey?" pertanyaan Abian seolah menggoda sekaligus mengejek. Tapi bukan saatnya ia bersikap marah.

"Aku masih nggak percaya dia bakalan setega itu sama aku. Apa motifnya sebenarnya?" ucapnya bingung. Ifa belum begitu sadar jika yang Megan lakukan ialah demi mendapatkan Abian.

My Possesive Abian Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang