63. My Posessive Abian

7.6K 387 24
                                    

Assalamualaikum
Warahmatullahi Wabarakatuh

Selamat Membaca

Setelah berdebat dengan pikirannya sendiri. Akhirnya Ifa memutuskan untuk menemui kekasihnya. Dua hari lalu setelah mengantarnya pulang ke rumah, Abian mengatakan jika dirinya akan berada di Apartement.

Sempat terbesit ingin bertanya alasan lelaki itu di Apartement namun ego dan kemarahannya masih belum reda ia memutuskan untuk mengabaikannya dan langsung masuk ke dalam rumah tanpa mengajak Abian sekedar mampir.

Dan feeling Ifa juga merasa kalau ia harus ke sana. Entah kenapa, ia tidak tahu.

Ting

Pintu lift terbuka, celana jeans dengan atasan crop top memperlihatkan perutnya yang mulus itu terlapisi cardigan sepinggang berwarna sage. Rambutnya dibiarkan tergerai, dengan tambahan jepit rambut mutiara disisi kiri.

Jantung berdebar-debar seiring dengan langkah kakinya yang sebentar lagi akan sampai pada nomor apartement milik Abian.

Ia memencet tombol bell di sisi kiri dinding, sebenarnya ia tahu nomor pin-nya. Rasanya kurang sopan jika sembarangan masuk tanpa ijin.

2 menit berlalu belum ada tanda-tanda pintu akan dibuka. Ifa membuang nafasnya gusar, dibalik kegusaran itu jantungnya benar-benar berdebar seperti orang jatuh cinta. Padahal ia hanya akan bertemu Abian, dan membicarakan masalah mereka berdua. Sesimple itu harusnya, namun bibirnya terasa kelu.

Ifa kembali menekan bell berulang kali, berharap Abian membukakan pintu.

Tetapi lagi-lagi tidak ada. Terpaksa Ifa memilih masuk.

Kakinya melangkah menyusuri ruangan, di depan tv tidak ada, dapur tidak ada.

"Abian."

"Abian?!"

Ceklek

"Ab--"

Pletak

Rupanya Ifa tidak sengaja menginjak minuman kaleng bersoda. Ia terkejut kamar lelaki itu berantakan seperti kapal pecah.

"Abian?" panggilnya lagi. Kini Ifa menebak jika Abian tidak ada di apartemen. Lelaki itu mungkin sudah pulang ke rumahnya.

"Hufft."

Tangannya sigap mengambil bekas camilan berserakan dilantai. "Abian! Bener-bener kamu ya!" ucapnya spontan, diselimuti rasa kesal. Ia menemukan dua bungkus rokok di meja sofa.

Ifa pun akhirnya membersihkan kamar itu hingga kembali rapih. Disaat merapihkan kamar tidur, matanya menemukan ponsel tergeletak di atas kasur.

Jika dilihat lebih jelas, ponsel ini adalah ponsel yang di gunakan Abian untuk berkontak dengan Dion, seperti mengenai hal-hal yang tidak ia ketahui.

Tangannya bergerak aktif memasuki room chat. Menemukan inisial D di barisan pertama. Dua pesan dan satu panggilan tak terjawab dari Dion. Kening gadis itu mengernyit, rasa penasaran membuatnya lancang membuka isi pesan itu.

D

Apa ada tugas lain lagi?

Lo kemana, Bos? Ifa lulus sekolah, tadi dia nanya lo ke gue.

My Possesive Abian Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang