27. My Posessive Abian

10.5K 433 15
                                    

Assalamualaikum
Warahmatullahi Wabarakatuh

Selamat Membaca

Dari kejauhan sana Abian terlihat berjalan sedikit cepat. Dia sedikit terlambat menjemput gadisnya untuk istirahat bersama. Alasannya ialah ketika di pertengahan jalan tadi kepala sekolah sempat berbicara padanya mengenai kompetisi taekwondo yang diadakan satu minggu lagi.

Jujur Abian rasanya kesal ketika ada yang menganggu tujuannya. Untuk apa kepala sekolah harus susah susah ikut turun tangan memintanya.

Padahal lewat ekskul pembina dilanjutkan ke coach bisa. Memang Abian akui, lelaki itu menolak untuk kompetisi kali ini. Ada beberapa hal yang membuatnya enggan. Mungkin juga karena itu kepala sekolah sampai lagi lagi memastikan dirinya benar benar mau menjadi perwakilan sekolah.

Dari arah berlawanan empat orang gadis dengan seragam batik itu terlihat berlari saling mengejar. Lebih usianya dua diantara keempat siswi itu.

"Berhenti nggak lo!" seru seorang gadis dibelakang yang nampak mengejar gadis di depan.

Rupanya siswi itu tengah membawa sebuah novel. Siswi dibelakang itu terlihat raut pancaran kekesalan. Dia adalah Bella, gadis itu memang suka membaca novel seperti Ifa.

Asik berlari menjahili Bella sampai siswi itu tidak sengaja tersandung kakinya sendiri.

"Megan awas!" jerit Ifa dibelakang sana dengan tangannya seakan bisa menggapai tangan teman barunya itu. Tapi sayang, mereka dengan jarak yang jauh.

Bella dibelakang pun tak sigap. Gadis itu memekik menutup mulutnya saat Megan benar benar jatuh.

Aaaaa

Brakk

Kinan dan Ifa berlari menghampirinya. Gadis itu terlihat raut kesakitan apalagi di sikunya. Sedikit terluka, berdarah. Mungkin terkena lantai yang keras.

"Kenapa nggak kamu tolongin?!" sentak Ifa menatap wajah seseorang yang saat kejadian itu jaraknya tak jauh dari Megan. Diringi tangannya yang membantu Megan untuk bangun.

Alis tebal itu mengernyit bingung. "Kenapa aku harus nolongin dia?" tanyanya balik.

"Ya kan kamu deket jaraknya." ucap Ifa kini memelankan suaranya. Gadis itu baru sadar jika tadi berbicara sedikit tinggi dengan lelaki didepannya ini.

"Apa urusannya sama aku, honey." ucapnya bersabar. Lelaki itu bahkan membingkai wajah kekasihnya di depan ketiga siswi tersebut tanpa sungkan.

"Abiaaaann..." peringat Ifa menarik tangan besar lelaki tampan diwajahnya. Ia pun menatap ketiga temannya.

"Kalian duluan ya. Sorry, Meg-- luka lo biar di bantu sama Bella, Kinan juga ya?" ucap Ifa.

"Iya, Fa. Gue ngerti," ucap Bella mengangguk.

Kinan pun mengangguk paham,"Kita duluan." Sedangkan Megan-- gadis itu terlihat hanya memandang pasangan itu bergantian.

"Maafin aku ya, lama jemputnya. Tadi ada gangguan kecil." jelas Abian menundukkan kepalanya untuk melihat wajah Ifa.

"Iya nggak, papa. Ke kantin yuk, aku udah laper banget." keluhnya dengan eksperesi menekuk.

Cup

"Iya, maafin aku." mengecup pipi gadis itu secara tiba tiba. Tapi sayangnya Ifa tak ada tenaga untuk sekedar mengomel sekarang. Gadis itu sangat lapar.

Sebenarnya tidak enak ia meninggalkan ketiga temannya. Tetapi apa daya, apa mungkin Abian mau ikut bersamanya ke UKS membantu Megan? Oh tidak. Lelaki itu pasti menyeretnya pergi yang hanya mereka berdua saja.

My Possesive Abian Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang