Akhirnya weekend yang ditunggu-tunggu Gala datang juga.
Kriiing!!!
Bel tanda pulang sekolah di hari Jumat yang cerah, membuat senyuman Gala tak luntur dari wajah.
"Lo sehat?"tanya Zen di depan muka Gala.
"Astaga!!"seru Gala kaget.
Dia tadi lagi membayangkan agenda apa aja di rumah Arzen nanti. Pastinya seru, mana serumah isinya laki semua, meski ceweknya satu, Bunanya si Arzen.
"Langsung pulang kan, Zen?"harap Gala tak sabar.
"Entar! Buna minta gue mampir minimarket beli kecap sama minyak."jawab Zen dengan langkah santai ke parkiran.
Keduanya emang lagi jalan ke arah kendaraan masing-masing.
"Ah! Gue punya ide nih."Zen menaikturunkan alisnya, dan Gala punya firasat buruk.
"Apaan?"
Tak urung, Gala tetep nanya juga sih.
"Lo kan bawa motor tuh, kagak capek ngayuh cem gue ni."
"Trus?"tanya Gala tak sabar.
"Lo aja ke minimarket, gue pulang duluan. Nyiapin kamar buat lo. Oke kan idenya?"jawab Zen dengan tampang pengen dijitak.
Gala mendengus.
Kalo ga inget butuh, dah gue tinggal ni bocah. Gerutunya.
"Ya? Ya? Ya?"bujuk Zen tanpa lelah. Demi sih... demi ga capek belanja hahaha.
Muka Gala masam, tapi dia mengangguk saja.
"Yess!! Lo emang paling bisa gue andelin."puji Zen sambil menyerahkan uang belanja. Meski dipuji, ga bikin Gala merasa lebih baik.
Dan, begitulah. Keduanya pisah jalan sementara. Zen ke arah rumahnya dan Gala ke arah minimarket yang tak jauh dari sekolah, hanya sedikit berlawanan arah ke rumah Zen.
Selang 20 menit kemudian, Gala memarkir motornya di halaman yang tampak asri oleh tanaman dalam pot. Teras yang diteduhi pohon flamboyan yang tengah berbunga itu menambah suasana asri.
"Permisi!"seru Gala di depan pintu.
CKLEK!
Pintu terbuka dan menampilkan anak laki-laki pendek, sekitar 12 tahunan.
"Temennya Bang Zen ya?"tanyanya dengan tatapan polos.
"Iya, dek."jawab Gala.
"Masuk, Gal!"
Suara teriakan itu jelas punya Arzen. Keduanya pun masuk bersamaan.
"Yo! Langsung aja sini."Zen melambai dari lantai 2.
"Taruh mana nih?"Gala mengangkat jinjingannya. Tas belanja berisi minyak dan kecap titipan Buna.
"Kasih aja sama Azraf."jawab Zen dan Gala menengok ke sebelahnya.
Anak di sampingnya yang ternyata bernama Azraf itu mengangguk. Gala pun menyerahkan tas belanjaannya dan berjalan menaiki tangga.
"Buna lo ga di rumah?"tanya Gala saat dirasa rumah sepi.
"Lagi ke sebelah, anter kue."jawab Zen sambil duduk di karpet bulu.
Gala ikutan duduk dan meraih segelas es teh yang terhidang di depannya.
"Adek lo lucu ya."komen Gala.
"Lumayan. Kalo bawel kayak lo, udah gue buang ke laut mati dari dulu."jawab Zen cuek padahal Gala udah mendelik galak.

KAMU SEDANG MEMBACA
Ketos Cantik [END]
RandomKisah Arzen mendapatkan cinta sang ketua OSIS cantiknya. cover by: canva.com