"Jadi, Bapak panggil tim ini buat latihan ntar sore. Persiapan buat 3 hari lagi, pertandingan persahabatan dengan Tim Cakra Buana."tutup Pak Leo di depan Arzen dan kawan-kawannya.
"Bang Ragil ga dipanggil aja?"celetuk Wira.
"Ragil udah diganti sama Mario. Dia kaptennya sekarang. Jadi kamu, Wira, latihan yang serius. Ga main-main, ketemu lagi sama tim musuh berkelas. Istilah kamu kan itu? Katanya kemaren mereka lagi hoki aja makanya menang. Besok, buktiin tuh ucapan kamu."jawab Pak Leo panjang lebar.
Wira nyengir. Dia sebenarnya mengucapkan semua itu untuk menghibur diri aja. Bukan sengaja apa-apa.
"Aku padamu, Zen."ucap Wira tiba-tiba pada Arzen yang berdiri di sampingnya.
Arzen hanya menatap datar.
"Oke, guys. Semangat!"Pak Leo menjulurkan tangan terkepal yang disambut ketujuh anggota tim inti sekolah.
"Yosh!!"teriak semuanya berbarengan.
Setelah itu, semua pun membubarkan diri kembali ke kelas masing-masing karena bel tanda usainya jam istirahat kedua sudah berdering.
Wira dan Arzen yang memang sekelas, berjalan bersama menuju kelasnya.
"Tetiba Cakra Buana minta tanding gitu?"gumam Arzen.
"Iseng kali. Menang mulu tiap turnamen, pasti ada bosennya. Atau... Beneran penasaran ama tim kita, Zen. Pas turnamen kemarin kan mereka sempat kewalahan."jawab Wira.
Arzen setengah setuju dengan pendapat Wira. Tapi setahunya, Elvan-sang kapten, bukan orang yang cepet puas. Kayaknya alasan kedua lebih masuk akal.
"Eh, lo kan kenal tuh sama kaptennya. Siapa tuh? Evan?"
"Elvan"koreksi Arzen.
"Nah iya tuh. Tanya aja, kenapa tetiba pengen tanding ma kita."
"Gue ga ada nomornya."
Wira kaget.
"Lah! Katanya temenan?"
"Kenal doang."Arzen meluruskan.
Wira manggut-manggut.
Keduanya sampai di kelas dan langsung bergabung karena pelajaran sudah dimulai sekitar 3 menit lalu.
*
*
"Yaaah... Ga bisa nongkrong dong hari ini."keluh Gala saat Arzen memberitahunya acara nongkrong di cafe Hadian sore ini dibatalkan. Demi tanding basket dengan Cakra Buana.
"Ya lo pergi aja sama siapa kek kesana. Ga harus sama gue."jawab Arzen.
"Ga seru."jawab Gala.
"Timnya siapa aja?"tanya Jun yang sedari tadi menyimak.
"Wira, Bang Mario sama Bang Heda, trus kelas sebelah si Ave. Anak IPS 2 orang, Hendra sama Kala."jawab Arzen menyebutkan rekan tim basket yang telah dipilih Pak Leo untuk tanding kali ini.
"Wah seru tuh, gue tau gimana Kala sama Ave. Kompak banget mereka."komen Jun antusias.
"Lo maennya yang bener, Zen. Jan ogah-ogahan lo."peringat Gala.
"Kapan gue gitu?"bantah Arzen.
"Sering!"jawab kompak Gala dan Jun, Arzen pun cuman bisa nyengir.
*
*
Hari yang dinanti akhirnya tiba. Naisha gelisah, Arzen seperti biasa, Gala dan Jun antusias.
Dayu? Apa kabar Dayu? Dia merasa sangat senang dan ga sabar buat ketemu ataupun sekedar liat Arzen. Dia juga antusias bisa datang ke Kalandra Private Highschool, penasaran sama lingkungan yang ada Arzen-nya ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
Ketos Cantik [END]
RandomKisah Arzen mendapatkan cinta sang ketua OSIS cantiknya. cover by: canva.com