Next day
RS MItra
"Jadi kapan boleh pulang?"tanya Arzen menyela ucapan dr. Gaza yang sedari tadi menjelaskan pantangan pada Arzen.
dr. Gaza tersenyum, tangannya mengusak kepala pasien mudanya.
"Sabar dulu, belum selesai ngomongnya."
Arzen memutar mata malas.
"Maaf ya, Dok. Anaknya emang gitu."kata Buna dengan senyum manis minta pemakluman.
dr. Gaza membalas senyuman Buna.
"Ga masalah, Bu. Jadi, Arzen, udah inget kan apa aja yang ga boleh?"lanjut Gaza.
"Iya paham."jawab Arzen ketus.
"Apa tuh?"tanya Gaza dengan senyum jahil.
"Banyak."jawab Arzen masih dengan nada tak bersahabat.
HAHAHA. Tawa dr. Gaza pecah.
"Iya, iya. Maaf, Bu. Ehem!"dia pun berusaha menetralisir suasana. Buna hanya ikut senyum-senyum.
"So, kapan nih bisa check out?"ulang Arzen
"Dikata hotel apa?"protes Buna lirih. Lebih kayak gumaman dan Arzen cuek.
dr Gaza kembali mengulum senyumnya.
"Sekarang aja masih demam."ucapnya.
"Udah ga kok."bantah Arzen.
dr. Gaza melihat catatan cek up siang tadi dan menggeleng.
"Besok pagi liat hasil cek up nya dulu. Kalo sudah ga ada demam atau keluhan lainnya, kemungkinan sore bisa pulang."jawabnya.
Arzen menghela napas. Dia beneran ga bisa ke cafe Hadian hingga besok. Kemungkinan bisa keluar rumah juga kecil.
"Sabar. Tifus emang ga bisa langsung pulih. Ada proses, tapi kamu kan masih muda, jadi bisa pulih setelah 4-5 hari lagi. Asalkan inget pantangan yang tadi."lanjut Gaza yang melihat raut kecewa pasiennya.
Buna mengusap kepala anaknya dan tersenyum.
"Istirahat ya. Buna mau ngobrol sebentar sama dokter."pintanya.
Arzen hanya mengangguk.
Kedua orang dewasa itu keluar ruang rawat.
"Dok, emang cek up tadi belum bagus?"tanya Buna cemas.
dr. Gaza tersenyum.
"Tenang, Bu. Memang sudah membaik, hanya saja suhunya belum normal, masih ada demam. Antibiotik masih perlu diteruskan, makanya saya tahan dulu anaknya disini."jawabnya dengan nada tenang, berusaha menularkannya pada Buna.
"Jadi... Jadi udah ga papa kan dok? Kan kemaren dibilang hampir telat bawa kemari."ulang Buna.
"Iya, memang kemarin hasil lab nya lumayan bikin saya panik, Bu. Tapi syukurlah, fisik Arzen bagus, jadi lebih tahan. Anak seusia Arzen memang kebanyakan sangat aktif, Bu. Untungnya gizinya bagus, jadi imunnya juga baik."jelas Gaza.
Buna manggut-manggut paham.
"Ibu tenang aja, saya yakin cek up besok pagi lebih baik lagi. Syukur-syukur kalo udah ga ada demam sama sekali."imbuh Gaza yang mampu membuat senyuman dan ekspresi lega terpancar dari wajah Buna.
"Makasih, dok."
"Sama-sama, Bu. Saya pamit melanjutkan tugas."
"Ah, silahkan, dok."
Buna pun kembali ke dalam ruang rawat, dilihatnya Arzen sedang asyik dengan ponselnya.
"Disuruh istirahat malah maen HP."tegur Buna.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketos Cantik [END]
RandomKisah Arzen mendapatkan cinta sang ketua OSIS cantiknya. cover by: canva.com