8. Malam Pertama

1.9K 161 27
                                    

Deg deg deg deg. Jantung Yn berdetak jauh lebih cepat dari biasanya tak kala ia sudah berdiri di depan pintu kamar Yoongi yang masih tertutup rapat.

"Apa aku kembali saja?" Gumamnya cemas, sedangkan Dayang Soo yang berdiri di belakangnya hanya tersenyum kecil melihat nona yang dilayaninya tampak gugup—mungkin karena itu adalah pertama kalinya untuk Yn

"Nona, kami akan membuka pintunya." Ucap Dayang Soo pada Yn

Yn mengangguk, tersadar dari lamunannya. "Y-ya, bukalah."

Dayang Soo mengangguk lalu membuka pintu kamar Yn, menampakkan pemilik kamar yang sudah berdiri di tengah-tengah ruangan, menunggu Yn—selir tercintanya.

Yoongi tersenyum ketika melihat Yn telah berdiri di ambang pintu kamarnya dengan gugup. Sedangkan Yn, gadis itu mulai melangkahkan kakinya dengan ragu-ragu, memasuki kamar Yoongi dan menghampirinya.

Yn menunduk ketika berhadapan dengan Yoongi. "Maaf karena sudah membuat Yang mulia menunggu lama." Ucapnya dengan suara bergetar, gugup

Yoongi tersenyum lalu menyentuh dagu Yn untuk mendongak, menatapnya. "Tak apa. Ayo duduk." Sahutnya, kemudian duduk bersama Yn untuk menikmati arak sebelum malam pertama mereka

Yn mengangguk lalu mengambil teko berisi arak untuk Yoongi, menuangkan minuman tersebut pada gelas Yoongi dan pada gelasnya juga.

Yoongi tersenyum tak kala Yn lebih dulu meneguk habis minumannya, diri susul oleh Yoongi yang ikut meneguk minumannya juga.

"Apa kau gugup?" Tanya Yoongi dan Yn otomatis beralih menatapnya

"Ya?" Sahut Yn dengan sorot mata yang terlihat lugu

Yoongi kembali tersenyum lalu menyeka dagu Yn yang sedikit basah terkena minumannya tadi. "Apa kau gugup akan menghabiskan waktu bersamaku?" Ulangnya kemudian

Yn mengangguk. "Ya, aku gugup." Jawabnya sembari menunduk

"Karena ini pertama kalinya untukku, jadi tolong jangan kasar-kasar." Sambungnya, mendongak menatap Yoongi

"Baiklah. Aku akan melakukannya dengan pelan." Balas Yoongi kemudian mendekatkan wajahnya pada wajah Yn

Yn mulai memejamkan matanya tak kala bibir Yoongi mendarat di bibirnya. Setelahnya, ia mengalunkan tangannya di leher pria itu ketika Yoongi mulai melumat bibirnya dengan lembut.

Yoongi memegang wajah Yn, mencoba memperdalam ciumannya dengan memasukkan lidahnya ke dalam mulut Yn, mengajak lidah sang gadis bertarung dengan lidahnya.

"Mmmh." Desah Yn saat tangan Yoongi berpindah, melepaskan ikatan hanbok luarnya lalu menyentuh tengkuknya dengan sensual

Deg deg deg. Jantung Yn semakin berpacu dengan cepat tak kala penutup dadanya terlepas, jatuh ke pahanya.

Tak ingin bermain di papan yang dingin, Yoongi menggendong Yn ke ranjang tanpa melepaskan penyatuan bibir mereka. Yoongi meletakkan Yn di atas ranjangnya dengan hati-hati, membaringkannya di sana lalu menindihnya.

"Hah hah hah." Yn mencoba meraup oksigen sebanyak mungkin ketika Yoongi menyudahi ciuman mereka

"Apa kau siap?" Tanya Yoongi yang menindih Yn

"Y-ya, aku siap." Jawab Yn, gugup lalu memejamkan matanya dengan takut ketika tangan Yoongi mulai melepaskan rok dan bawahannya

Yoongi tersenyum melihat Yn ketakutan di bawahnya. "Tatap aku dan jangan takut." Pintanya seiring rok Yn terlepas

Yn perlahan membuka matanya, menatap Yoongi yang juga menatapnya. Melihat sorot mata Yoongi yang tampak lembut, Yn memberanikan diri menarik wajah Yoongi, mencium bibirnya dengan lembut.

THE KINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang