31. Goresan Di Mata

671 102 12
                                    

Yn dan Yoongi masih menikmati sisa piknik mereka dengan memandangi matahari terbenam. Yn asik mendongak, takjub dengan matahari terbenam di Mingeoryeo, sedangkan Yoongi asik memandangi Yn tanpa bosan sedikitpun.

"Jangan lihat aku terus, Yang Mulia. Pandangi juga matahari terbenamnya." Ucap Yn sembari menoleh ke arah Yoongi, di samping kanannya

Yoongi tersenyum tipis dan menggeleng kecil, menatap Yn yang menatapnya dengan raut wajah sedikit kesal. "Untuk apa memandangi matahari terbenam itu, kalau di sampingku ada kau yang jauh lebih indah lagi."

Sontak saja, Yn pun memalingkan wajahnya dengan cepat, tersipu malu mendengar ucapan manis Yoongi padanya. Sedangkan Yoongi, ia hanya diam sembari tersenyum simpul lalu mendongak melihat, melihat matahari yang semakin lama semakin tak terlihat lagi.

Menyadari langit yang sudah gelap, Yn buru-buru berdiri dari duduknya, kemudian berlalu meninggalkan Yoongi yang masih setia di tempatnya.

"Yang Mulia, ayo kita pulang." Ajak Yn sesampainya ia di samping kuda yang terikat tak jauh dari tempat mereka piknik tadi

Yoongi menoleh ke arah Yn, mengangguk lalu menghampiri Yn dengan cepat.

"Hati-hati." Ucap Yoongi ketika Yn berusaha naik ke kuda mereka

Yn mengangguk kemudian duduk di atas kuda. Tak lama, Yoongi juga ikut naik dan duduk di belakangnya.

.

Di sisi lain, di hutan yang akan Yn dan Yoongi lalu, beberapa orang berpakaian serba hitam dengan setengah wajah yang tertutup, berdiri dan bersembunyi di balik pohon.

Flashback

Sepulangnya Taehyung dari kediaman Menteri Kim, seorang lelaki yang merupakan tangan Menteri Kim datang lalu berbisik ditelinga pria paruh baya itu.

"Benarkah? Kalau begitu, kumpulkan orang-orangmu dan bunuh selir Yang Mulia Raja." Ucap Menteri Kim pada tangan kanannya itu

"Lalu bagaimana dengan Yang Mulia Raja sendiri?" Tanyanya pada Menteri Kim

"Cukup lukai dia sedikit, karena yang menjadi target sesungguhnya adalah selirnya." Jawab Menteri Kim, menyeringai

Flashback End

.

"Taehyung, apa yang ayahku katakan padamu? Kenapa raut wajahmu seperti itu sehabis dari sana?" Tanya Ratu Hwayeon ketika Taehyung menemuinya

Taehyung diam, tak langsung menjawab pertanyaan Ratu Hwayeon, sebab ia berpikir, apakah Ratu Hwayeon juga tahu terkait asal usulnya atau tidak.

"Apa kau juga tahu siapa ayahku?" Tanya Taehyung setelah sekian lama terdiam

Kini, Ratu Hwayeon lah yang ikut terdiam. Membeku dalam keterkejutan ketika Taehyung menanyakan hal itu padanya.

"Jawab aku, apa kau juga sudah tahu siapa ayahku sebenarnya?" Ulang Taehyung, hingga mau tak mau Ratu Hwayeon pun mengangguk, mengiyakannya

"Ya. Aku sudah tahu. Aku tahu saat kita berusia 12 tahun. Saat aku tak sengaja mendengar pembicaraan orang tuaku di kamar mereka." Jawab Ratu Hwayeon sembari menatap Taehyung yang menatap dirinya, kecewa

Taehyung memejamkan matanya, tak menyangka bahwa hanya dirinya lah yang tak tahu akan hal itu. "Berarti kau sudah lama tahu. Kalau begitu, kenapa kau tak memberitahuku? Kau tahu kan, dulu aku sangat tersiksa ketika anak-anak seusia kita mengataiku tak memiliki seorang ayah hanya karena ibuku melahirkan ku seorang diri."

"Aku tahu, tapi aku tak bisa memberitahumu. Jika ku beritahu, kau akan sangat sedih dan merasa ditinggalkan ketika melihat ayahmu bersama anaknya yang lain." Sahut Ratu Hwayeon

THE KINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang