13. Mulai Bertekad

1K 148 31
                                    

Yn memejamkan matanya setelah mengakui perasaannya pada Yoongi, bersiap menerima hal terburuk yang bisa saja menimpa dirinya.

Sat... Yn seketika membulatkan matanya, terkejut setelah mendengar bunyi sabetan pedang dari arah belakangnya hingga sesaat setelah itu, pembunuh bayaran yang tengah menyanderanya terjatuh dengan luka sabetan pedang di punggungnya.

Penasaran dengan apa yang terjadi, Yn pun berbalik dan mendapati sosok Taehyung telah berdiri di hadapannya dengan memegang sebilah pedang yang berlumuran darah.

"Kau tak apa-apa?" Tanya Taehyung pada Yn, namun Yn hanya diam—terkejut sekaligus membayangkan pedang yang di pegang Taehyung berbalik melukai Yoongi

"Untunglah aku bisa datang tepat waktu. Jika tidak, aku mungkin akan sangat menyesal seperti kejadian waktu itu." Sambung Taehyung dalam hati, memandang Yn yang melihat penuh ketakutan ke arahnya

Sejujurnya, Taehyung bingung dengan reaksi Yn padanya. Bukannya bersyukur karena diselamatkan olehnya, Yn malah memandanginya dengan ekspresi takut dan waspada.

Apa dia berpikir aku hendak menyakitinya? Pikir Taehyung saat itu.

Yn sontak menggeleng, memundurkan langkahnya—menjauhi Taehyung. Takut apa yang ia bayangkan tadi menjadi kenyataan. Ia takut, di masa depan Taehyung benar-benar membunuh Yoongi seperti sejarah yang ia pelajari di bangku sekolah dulu.

"K-kau—"

Grep. Belum sempat Yn menyelesaikan ucapannya, Yoongi sudah berlari ke arahnya dan memeluknya dari belakang. "Untunglah kau selamat. Jika tidak, aku tak tahu lagi harus berbuat apa. Aku—Aku tak ingin kehilangan orang yang ku cintai untuk kedua kalinya."

"Aku juga tidak ingin kehilanganmu." Balas Yn tapi dengan melihat ke arah Taehyung, mengisyaratkan bahwa dirinya tak akan membiarkan lelaki itu menyakiti Yoongi seperti adanya

"Aku akan memastikan kau tak akan terbunuh di tangannya. Dan ku pastikan juga, kau akan menjadi Raja terbaik di dalam sejarah kerajaan Mingeoryeo." Sambungnya dalam hati

.

Dayang Soo menyambut kepulangan Yn dengan air mata haru, sebab nona yang dilayaninya selamat dari penculikan.

Berbeda dengan Dayang Jin yang mendapatkan tamparan keras dari Ratu Hwayeon, yang marah setelah mendengar kabar kepulangan Yn ke istana.

.

Dayang Soo membantu memandikan Yn yang tengah berendam air hangat dengan taburan kelopak mawar merah.

Dengan hati-hati, Dayang Soo menggosok punggung Yn kemudian membilasnya dengan air mawar hangat. Sesudahnya, ia memakaikan jubah mandi pada sang nona.

Yn diam ketika Dayang Soo membantunya berpakaian hingga berias, sebab ia tidak punya tenaga untuk menolak ataupun berpakaian sendiri. Tenaganya sudah terkuras habis ketika diculik tadi.

"Dayang Soo." Seru lembut Yn pada Dayang yang melayaninya itu

"Ya, ada apa nona? Apa nona membutuhkan yang lain?" Sahut Dayang Soo, bertanya

Yn diam, melihat pantulan wajahnya di cermin yang tak terlalu jelas itu. "Hari ini aku hampir saja mati karena keteledoran ku sendiri." Ucapnya sedangkan Dayang Soo hanya menunduk, mendengarkannya

"Aku kembali sadar, bahkan kemanapun aku pergi, nyawa ku selalu dalam bahaya." Sambung Yn lalu menoleh ke arah dayangnya

Yn lantas tersenyum lembut pada Dayang Soo, kemudian kembali memandang pantulan wajahnya di cermin. "Tapi walau begitu, aku tak bisa meninggalkannya kan? Dia membutuhkanku dan aku tak bisa pergi sebelum menyelesaikan tugasku di sini. Karena itu Dayang Soo, untuk ke depannya, tolong bantu aku untuk hidup di istana dengan baik. Ajarkan aku tata krama istana. Dengan begitu, suatu saat nanti aku bisa menandingi Ratu, bahkan menjauhkannya dari Yang Mulia Raja."

THE KINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang