24. Pengakuan

872 115 20
                                    

Yn tersenyum simpul kala Jungkook mengunjunginya yang tengah beristirahat di kediamannya. Ketika Jungkook telah sampai di hadapannya, Yn tak tahan untuk tak memeluk Jungkook. Ia memeluk Jungkook dengan begitu erat, lalu menatapnya sembari tersenyum lebar.

"Jeon Jungkook, terima kasih karena sudah menyelamatkan ku kemarin. Jika bukan kamu, aku dan janin yang ada di dalam perutku pasti sudah—"

"Kemarin kau sudah berterima kasih kepadaku. Jadi jangan ucapkan lagi. Sebaliknya, aku ingin bertanya kepadamu. Apa kau tahu siapa yang sudah menaruh racun di makananmu?" Tanya Jungkook pada Yn, sebab ia mencurigai salah satu dayang Yn lah yang meracuninya, yaitu Suji

Yn mengangguk, menatap Jungkook dengan raut wajah serius. "Hemm. Aku sudah tahu. Dan itu pasti Yang Mulia Ratu."

Jungkook lantas mengerut keningnya, bingung. Sebab yang ia lihat kemarin, seorang dayang lah yang tampak mencurigakan, bahkan menghilang setelah Yn hampir keguguran. "Yang Mulia Ratu?"

Yn mengangguk sembari menunduk yakin. "Ya. Sebab dia amat membenciku."

"Bukankah yang meracunimu adalah salah satu dayangmu yang kabur?"

"Siapa?" Tanya Yn dengan raut wajah bingung serta penasaran

"Dayang yang kemarin membawa makanan itu. Bukankah kemarin ia kabur setelah melihatmu hampir keguguran? Itu pasti dia."

Yn mengernyitkan alisnya, menatap Jungkook yang juga tengah menatapnya. "Bagaimana bisa dia melakukan itu padaku? Selama ini, aku tak pernah melukai perasaannya ataupun—"

"Jika tebakanmu benar bahwa Yang Mulia Ratu lah yang meracunimu. Dia pasti di suruh olehnya. Tak mungkin kan dia meracunimu tanpa sebab apapun." Terka Jungkook

Yn pun mengangguk, mengiyakan ucapan Jungkook. "Sepertinya begitu. Dan jika memang benar, aku kasihan padanya. Selama ini dia melayaniku dengan baik, tapi karena Ratu menyuruhnya, ia malah berakhir seperti ini

.

Sekarang, Suji harus menerima imbas serta hukuman dari Yoongi setelah kembali ke istana. Dimana kini ia tengah bersujud di hadapan pemilik Mingeoryeo tersebut, sembari memohon ampun.

Yoongi diam, memandang ke arah Suji dengan sorot mata tajam—kesal sekaligus dendam, mengingat Yn dan janin yang di perutnya kemarin hampir meninggalkannya untuk selama-lamanya.

Tapi Yoongi tak bisa menghukum dayang yang pernah melayani Yn itu, sebab ia tahu bahwa dayang itu hanya disuruh oleh seseorang. Dan orang itu pastilah, Ratu. Hanya saja Yoongi butuh pengakuan dan juga bukti untuk memberatkan Ratu.

"Katakan, siapa yang menyuruhmu. Dengan begitu, kau tak akan mendapatkan hukuman yang berat."

"Yang Mulia." Ucap Suji, lega sekaligus takut karena Yoongi ingin ia mengakui bahwa Ratu lah yang menyuruhnya

.

Brak.

Ratu Hwayeon menggebrak meja di depannya setelah mendengar ucapan Dayang Jin, yang memberitahunya bahwa dayang yang kemarin ia suruh meracuni Yn, telah di selamatkan semalam dan sekarang telah menghadap Yoongi untuk meminta pengampunan.

"Apa? Sekarang dayang itu telah menghadap Yang Mulia Raja? Tidak. Kita tidak boleh membiarkannya. Jika dia mengatakan segalanya, tamatlah sudah riwayatku. Yang Mulia Raja pasti akan semakin membenciku, bahkan tanpa segan menghukumku juga." Ucap Ratu Hwayeon, khawatir

"Ya. Yang Mulia." Sahut Dayang Jin sembari menunduk takut, sebab ia adalah dayang kepercayaan Ratu,  dan jika Ratu di hukum, ia juga akan di hukum bersamanya

Ratu Hwayeon diam, berpikir sembari mengigit ujung kuku ibu jari sebelah kanannya. "Aku tak punya pilihan lain. Sekarang, aku harus menemui Yang Mulia Raja untuk menghentikan penyelidikannya pada dayang itu."

THE KINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang