15. Menyesal

1K 127 19
                                    

"Ya-yang Mu-mulia." Panggil Selir Yoo, terbata-bata

Yoongi yang tadinya tengah berhadapan dengan Yn, sontak menoleh ke arah Selir Yoo. Dengan khawatir, Yoongi kembali mendekati Selirnya itu.

"Ya." Sahut Yoongi ketika dirinya sudah duduk di samping Selir Yoo yang terbaring lemas

Selir Yoo lantas tersenyum tipis dengan wajahnya yang semakin lama semakin pucat. "Ma-maafkan a-aku ka-kare-na ti-tidak bisa mene-manimu, Ya-yang Mu-lia. A-aku— uhhuk."

"Yoo Yeonhee." Panggil Yoongi, cemas tak kala Selir Yoo batuk darah sebelum ia sempat menyelesaikan ucapannya

"Ti-tidak. Tidak boleh." Ucap Yn setelah kesadarannya kembali

Yn mendekati Selir Yoo dengan cepat, lalu menahan darah di perut Selir Yoo yang semakin merembes keluar tak kala wanita itu batuk darah. "Tahan lah sebentar. Ku mohon." Pintanya dengan mata yang sudah berair—merasa tak berdaya dan bersalah sebab tak bisa membantu Selir Yoo

"A-aku ta-hu, ka-kau ada-lah o-rang ya-yang ba-baik. Ka-rena itu, a-ku ti-tip Ya-yang Mu-lia pada-mu." Ucap Selir Yoo pada Yn, hingga sedetik sesudahnya, ia pun memejamkan matanya untuk terakhir kalinya

Semua orang yang berada di ruangan tersebut sontak menangis, bersedih dengan berpulangnya Selir Yoo. Termasuk Yoongi dan juga Yn yang menangis terisak-isak.

.

Esok harinya, di bawah langit yang mendung, semua orang di istana menghadiri pemakaman Selir Yoo. Tak terkecuali Ratu Hwayeon, dalang dibalik meninggalkan Selir Yoo.

Ratu Hwayeon tersenyum tipis tak kala Yoongi mendekati tubuh tak bernyawa Selir Yoo yang diletakkan di atas kayu yang tersusun rapi.

Dengan raut wajah sedih, Yoongi mengambil obor yang disodorkan padanya lalu membakar kayu yang menopang tubuh tak bernyawa Selir Yoo.

"Aku tahu, ini pasti ulahmu. Setelah ini, aku tak akan membiarkan nyawa seorangpun kau renggut lagi, Kim Hwayeon. Aku pastikan itu." Batin Yn sembari melirik penuh kemarahan pada Ratu Hwayeon yang berdiri di sisi kanan Yoongi, sedangkan dirinya berdiri cukup jauh di belakang—bersama Dayang Soo

.

Selepas menghadiri pemakam Selir Yoo, Yn kembali ke kamarnya bersama Dayang Soo. "Dayang Soo." Panggilnya ketika Dayang Soo hendak keluar dari ruangannya

"Ya, nona." Sahut Dayang Soo, berbalik ke arah Yn sembari menunduk patuh

Yn menggeleng. "Tidak. Tidak jadi." Balasnya hingga membuat Dayang Soo mengangguk lalu keluar dari sana

Sesudahnya, Yn duduk diam di dalam kamarnya, sembari melirik ke arah jendela yang terbuka lebar. Mengingat kembali pertemuan pertamanya dengan Selir Yoo.

"Ku pikir aku akan membencimu, tapi ternyata tidak." Gumamnya, mengingat tingkah Selir Yoo saat pertama kali mereka bertemu, dimana dengan sombongnya Selir Yoo menanyakan nama dan asal Klan Yn, serta membawanya ke perkumpulan para selir

"Semoga di kehidupan selanjutnya, kita bisa bertemu lagi, Yoo Yeonhee." Sambung Yn lalu tersenyum tipis sembari memandang langit yang tadinya mendung kini telah cerah kembali

.

"Yang Mulia, apa anda baik-baik saja?" Tanya Namjoon ketika ia menghampiri Yoongi yang tengah duduk termenung di ruang belajarnya

Yoongi menoleh ke arah Namjoon lalu mengangguk kecil. "Ya, aku baik-baik saja."

"Benarkah?" Tanya Namjoon, memastikan, sebab raut wajah sang Raja malah menunjukkan sebaliknya

Yoongi menghela napas, kemudian tersenyum tipis. "Bohong jika aku baik-baik saja. Pria mana yang baik-baik saja ketika kehilangan salah satu wanita di sisinya. Walau aku tak mencintai Selir Yoo, selama ini ia sudah banyak membantuku. Baik dari klannya yang membantuku agar bisa menduduki singgasanaku, hingga dirinya yang ikut menghiburku ketika aku merindukan Wolyoung dulu. Tapi sebelum aku sempat membalas kebaikannya, ia sudah lebih dulu meninggalkan ku dengan rasa penyesalan ini."

THE KINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang