23. Bertahan

967 129 20
                                    

"Bagaimana? Apa Yn benar-benar keguguran?" Tanya Yoongi dengan khawatir pada tabib yang kini memeriksa denyut nadi Yn

Tabib tersebut tak kunjung menjawab, sebab ia masih memeriksa denyut nadi Yn dengan sebaik-baiknya. Sedangkan Jungkook dan Dayang Soo yang berada di ruangan yang sama, menunggu dalam diam.

Sedetik kemudian, tabib itu tersenyum lalu menoleh ke arah Yoongi. Mengisyaratkan bahwa janin yang ada di dalam kandungan Yn, selamat.

Mengetahui hal tersebut, Yoongi, Jungkook serta Dayang Soo mulai tersenyum lega sekaligus bahagia.

"Yn, anak kita selamat." Ucap Yoongi pada Yn yang masih memejamkan matanya sejak tadi—setelah Jungkook membersihkan isi lambungnya dari racun yang hampir merenggut nyawanya

Yn membuka pejaman matanya, tersenyum pada Yoongi dengan sebisa mungkin. "Yang Mulia." Panggilnya dengan susah payah

"Ya." Sahut Yoongi sembari menggenggam lembut tangan dingin Yn

"Maaf karena aku telah merahasiakan kehamilanku pada Yang Mulia. Aku melakukan hal itu sebab aku takut Yang Mulia Ratu akan tahu lalu menyakitinya." Jelas Yn dengan sekuat tenaganya, sebab letih dan lelah akan apa yang telah ia lalui beberapa saat yang lalu

Yoongi mengangguk, tersenyum simpul lalu mencium punggung tangan Yn.

"Yn." Panggil Jungkook setelah lama terdiam, memandangi Yn dan Yoongi sejak tadi

"Ya, Jungkook." Sahut Yn lalu tersenyum lembut pada Jungkook

"Maaf, terlambat menolongmu." Ucap Jungkook, merasa bersalah

Yn sontak menggeleng, menanggapi ucapan Jungkook. "Tidak. Kau tidak terlambat Jeon Jungkook. Aku sangat berterima kasih karena kau sudah datang dan menolongku. Jika bukan karena kau, aku dan anak yang sedang ku kandung pasti tak akan selamat."

.

Brak.

"APA?" Tanya Ratu Hwayeon sembari menggebrak meja, terkejut mendengar kabar dari Dayang Jin

Ratu Hwayeon menunjukkan ekspresi tak percaya sesuai Dayang Jin memberitahunya bahwa Yn dan anak yang di kandungannya selamat. "Bagaimana bisa? Seharusnya sekarang mereka sudah mati."

"Maaf Yang Mulia, tapi itulah kenyataannya. Mereka selamat setelah seorang tabib muda menolongnya." Jelas Dayang Jin sembari menunduk takut

"Tabib muda? Siapa? Bukankah di istana tidak ada tabib seperti itu." Tanya Ratu Hwayeon, penasaran

"Ku dengar, dia merupakan tabib kenalan Selir Yn yang datang dari jauh." Jawab Dayang Jin

"Kenalannya? Kalau begitu, suruh dia menghadap kepadaku. Aku ingin tahu seperti apa wajah orang yang sudah menyelamatkan Selir bodoh itu." Ucap Ratu Hwayeon, menyuruh Dayang Jin untuk membawa Jungkook ke hadapannya

Dayang Jin mengangguk, membungkuk patuh lalu undur diri dari hadapan Ratu Hwayeon.

"Mungkin kali ini kau bisa selamat. Tapi nanti, aku tak akan membiarkanmu selamat seperti tadi. Tunggu saja, Selir bodoh." Gumam Ratu Hwayeon, kemudian tersenyum miring

.

Jungkook kembali ke kamar peristirahatannya setelah memastikan keadaan Yn sudah membaik. Ketika lelaki tampan itu membaringkan tubuhnya di kasur, ia teringat kala Yn menatap Yoongi dengan penuh cinta—menatap Yoongi seolah-olah pria itu satu-satunya orang yang paling ia cintai di dunia ini.

"Aku cemburu, Jung Yn." Lirih Jungkook, lalu memejamkan matanya—mencoba beristirahat barang sejenak

.

THE KINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang